Empire Goddess - 4 (END)

2.9K 390 45
                                    

Tentu saja, setelah hari itu Jisoo benar-benar menjadi pacar Jennie Kim, Empire Goddess's Girlfriend. Seluruh murid EGHS tahu akan hal itu. Bagaimana tidak? Keesokan harinya, saat Jennie melihat Jisoo baru saja muncul di kafetaria, gadis itu langsung menarik sudut bibirnya membentuk senyum miring. Tiba-tiba ia berdiri di atas meja—di mana Lisa dan Rosé meletakkan makan siang mereka dan nyaris tumpah—lalu berteriak lantang. "Dengarkan semuanya! Aku punya pengumuman, kalian harus mendengarkan ini baik-baik!"

Hal itu sontak membuat Jisoo terkejut. Jennie sempat meliriknya sesaat sambil melayangkan senyum penuh artinya. Jisoo bergidik di tempatnya.

"Gadis itu, Kim Jisoo!" Tunjuknya, praktis membuat seluruh murid memandang Jisoo dengan pandangan meneliti. "Sejak kemarin dan seterusnya, resmi menjadi pacarku! Jika ada diantara kalian yang berani mengganggunya, atau bahkan membicarakan hal buruk tentangnya sekecil apapun itu, kalian tahu akan berurusan dengan siapa!"

Saat itu Jisoo benar-benar ingin melebur menjadi serpihan atom.

Kemudian, hari-hari berikutnya terasa seperti drama komedi. Selain makan siang dan pulang bersama, Jennie akan muncul di kelas Jisoo kapanpun dia mau. Sebetulnya, jika itu bukan Dewi Empire, mungkin Jisoo tak akan sepusing ini. Pasalnya, setiap kali Jennie masuk ke kelasnya, semua orang akan memperhatikan mereka sambil berbisik diiringi suara cekikikkan. Teman-teman sekelasnya memang tidak membicarakan hal buruk, bahkan mungkin mereka mengagumi pasangan baru di EGHS itu, tetapi tetap saja, bagi Jisoo itu adalah hal memalukan.

Jika kelas Jisoo sedang belajar, Jennie akan sengaja berjalan di luar kelas gadis itu. Tidak ada yang aneh selama Jennie tidak dengan terang-terangan tersenyum lebar pada Jisoo atau melambai-lambai selama ia lewat.

Memalukan memang, tapi Jisoo tidak bisa memungkiri bila setiap kali Jennie melakukan hal-hal bodoh yang manis itu, ia akan merasakan euforia menyenangkan di dalam dada dan perutnya.

Seperti sekarang ini, Jisoo sedang memerhatikan penjelasan Shin Minah-Sonsaengnim tentang jumlah kromosom pada setiap organisme yang berbeda-beda, ketika tiba-tiba sebuah suara menggema di seantero sekolah.

"Tes, tes!" Kata suara itu, lalu berdeham. "Apa suaraku sudah terdengar jelas?"

Jisoo langsung bisa mengenalinya bahkan ketika suara itu baru mengucapkan satu kata. Jantungnya langsung berdetak cepat. Apa lagi yang akan dilakukan Jennie Kim sekarang dengan menyabotase ruang Broadcasting?

"Selamat sore semuanya! Jennie Kim berbicara di sini." Dia berdeham lagi. "Aku akan langsung saja, karena aku tak punya waktu untuk berbasa-basi. Lagu ini untukmu, karena aku ingin kau selalu berada di sisiku."

Selanjutnya, lagu dari girlgroup yang sedang berada di puncak popularitasnya dengan judul Stay menggema di seluruh penjuru sekolah. Semua orang tahu lagu itu untuk Kim Jisoo dan sebagian dari mereka menginginkan posisi gadis itu.

Meski malu setengah mati, tapi sebuah senyum tipis tetap tersungging di bibirnya.

Hari itu seperti biasa, Jennie menemani Jisoo pulang menggunakan bis. Sementara supir gadis itu, mengikuti laju bis dari belakang. Jika bis itu berhenti di sebuah halte, maka supir Jennie pun ikut berhenti.

"Memangnya tak apa?" Jisoo bertanya setelah melirik ke belakang dan lagi-lagi melihat supir Jennie membuntuti mereka seperti hari-hari sebelumnya. Baru kali ini ia berani bertanya.

Jennie menoleh ke belakang sesaat, lalu tersenyum manis. "Aku sudah memintanya untuk tak melakukan itu. Tapi dia bersikeras tak mau membiarkanku pulang sendiri setelah mengantarmu."

Tiba-tiba Jisoo mencubit lengan Jennie, praktis membuat gadis itu memekik pelan. Namun bukannya memberikan alasan, Jisoo justru mengalihkan pandangan ke luar kaca bis.

Some Stories About JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang