Yoora masih ragu membuka pintu itu. Orang yang dicintainya sedang membaca laporan keuangan perusahaan orang itu di ranjangnya. Bahkan saat sakit saja, orang itu masih gila kerja. Yoora pun membuka pintunya setelah menyiapkan keberanian dan mengontrol jantungnya yang berdebar kencang karena terlalu merindukan orang itu.
"Bagaimana perasaanmu ketika kau mencampakkanku di depan semua tamu undangan dua bulan lalu?" tanya Yoora pada Kyuhyun sambil terus mengontrol dirinya untuk tidak memeluk namja itu langsung. Kyuhyun langsung mendongakkan kepalanya ke arah Yoora. Astaga namja ini benar-benar merindukan Yoora, yeoja yang membuatnya hampir gila karena terlalu merindukannya. Kyuhyun hanya bisa terpaku dan tidak bisa berkata apa-apa. Dia sangat terkejut melihat Yoora disini.
"Wae? Apa kau terkejut kalau aku tahu kau disini? Kalau aku disini, apa yang mau kau lakukan? Mengusirku? Memanggil satpam untuk menyeretku keluar dari sini?" tanya Yoora bertubi-tubi sambil berjalan mendekat ke ranjang Kyuhyun. Kyuhyun masih bergeming.
"Kau benar-benar membuatku terlihat jahat, Kyu. Bagaimana bisa kau membohongiku tentang penyakitmu, eoh? Neo michyeoseo, huh?"
"Darimana kau tahu aku disini?" tanya Kyuhyun datar.
"Tidak penting aku tahu darimana. Tapi satu hal yang perlu kau ketahui, aku tidak akan pernah pergi darimu. Aku tidak akan pernah melepasmu walaupun kau yang memintanya." Kata Yoora dengan penekanan di kalimat akhir.
"Sekarang kau sudah tahu kan bagaimana keadaanku? Pergilah, aku tidak mau dikasihani olehmu." Jawab Kyuhyun datar lalu dia kembali memfokuskan dirinya ke laporan keuangan perusahannya. Yoora mulai geram dan akhirnya dia merebut semua laporan keuangan perusahaan Kyuhyun dan membuangnya asal. Kyuhyun terkejut melihat itu.
"YAK APA YANG KAU LAKUKAN, HUH? KKA! AKU TIDAK BUTUH KASIHANMU! AKU SUDAH TIDAK MENCINTAIMU LAGI, JADI JANGAN MENGGANGGUKU!" Bentak Kyuhyun.
"Apa otakmu sudah menurun kepintarannya, Tuan Cho? Aku sudah katakan bukan kalau aku tidak akan kemana-mana bahkan walaupun kau yang memintaku pergi." Kata Yoora sambil tersenyum manis. Oh tidak jangan tersenyum Yoora-ya karena itu membuatku sulit mengontrol diriku agar aku tidak menciummu sekarang juga, batin Kyuhyun.
"Bisakah kau pergi saja? Aku benar-benar tidak tenang jika melihatmu disini." Kata Kyuhyun memelas. Yoora pun akhirnya berlutut dan itu membuat Kyuhyun terkejut. Seorang Yoora yang memiliki harga diri yang tinggi mau berlutut hanya demi Kyuhyun.
"Yak yeoja pabo, apa yang kau lakukan huh? Ireonayo jebal." Kata Kyuhyun yang langsung bangkit dari ranjangnya dan memaksa Yoora untuk berdiri.
"Ani, aku sampai kapanpun akan terus seperti ini kecuali kau mengijinkanku untuk selalu berada disisimu saat suka maupun duka, sehat maupun sakit, miskin maupun kaya. Saranghae, Kyuhyun-ah." Kata Yoora sambil menangis. Kyuhyun benar-benar terharu dengan sikap Yoora saat ini. yoora rela berlutut untuknya dan kukuh untuk berada di sampingnya walaupun Yoora tahu dia sedang sakit parah dan bisa saja meninggal sebelum mendapatkan donor hatinya. Kyuhyun pun tetap memaksa Yoora untuk berdiri, tapi Yoora tetap bergeming.
"Apa perlu aku mencium kakimu agar kau mau menurutiku? Baiklah akan kulakukan untukmu." Kata Yoora lalu mencium kaki Kyuhyun.
"Yak Yoora-ya, jangan melakukan hal ini! Bangunlah chagiya." Yoora yang mendengar perkataan Kyuhyun pun langsung menurut. Kyuhyun langsung memeluk Yoora yang sudah berdiri.
"Nan bogoshipeoyo, chagiya."
"Nado bogoshipeo, Kyuhyun-ah."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
أدب الهواةDulu aku sering berpikir ini semua adalah keputusan yang terbaik untuk kita... Tapi ternyata, ini adalah keputusan terbodoh yang pernah kulakukan dalam hidupku.........