4 bulan kemudian ..........
Yoora berjalan ke area pemakaman umum yang terletak di pinggiran kota Seoul sambil membawa sebuket bunga baby's breath. Dia ingin mengunjungi orang yang sangat dia sayangi. Diapun berlutut di depan salah satu batu nisan yang ada disana.
"Annyeong eomma. Apa kabar? Mianhae, akhir-akhir ini aku sibuk dengan pekerjaanku. Selamat atas ulang tahun pernikahan eomma dan appa." Kata Yoora melihat batu nisan di kuburan eommanya dan juga batu nisan di sebelah eommanya, batu nisan kuburan appa Yoora sambil tersenyum manis.
"Appa, eomma nan bogoshipeoyo. Aku benar-benar merindukan kalian. Semoga jika sudah waktunya, aku dapat bertemu kalian kembali. Aku akan melihat wajah eomma yang cantik, wajah yang sudah membuat appa tidak mau menikah dengan yeoja lain lagi selain eomma. Semoga kalian bahagia disana dan menghabiskan waktu bersama hingga aku menyusul kalian nanti." Kata Yoora sambil menahan tangisnya meskipun dia tetap tersenyum.
Lalu Yoora pun kembali ke apartemennya.Tanpa Yoora sadari, ada seorang namja yang mengendap-ngendap mendekati Yoora seperti pencuri. Namja itupun menutup mata Yoora yang baru saja masuk ke apartemen itu sehingga membuat Yoora hampir terpekik kaget.
"Tebak siapa aku?"Kata namja itu dengan smirk evilnya. Yoora terkejut mendengar suara itu. Suara itu sangat tidak asing untuknya. Suara itu adalah suara namja yang sudah membuat Yoora merasakan kerinduan yang dalam. Empat bulan tidak bertemu dengan namja ini, benar-benar membuat dia hampir gila karena merindukannya.
"Nuguya? Singkirkan tanganmu itu atau kau akan masuk rumah sakit akibat tulang tanganmu yang patah!" kata Yoora ketus sambil mencoba menyingkirkan tangan namja itu. Namja itu langsung menyingkirkan tangannya yang menutupi kedua mata Yoora. Oh namja itu lupa kalau Yoora pemegan sabuk hitam taekwondo.
"Eii, tidak bisakah kau lembut sedikit padaku, eoh? Apa kau kehilangan ingatanmu? Bagaimana bisa kau tidak mengingat suamimu yang tampan ini? Bahkan di luar sana banyak yeoja yang tidak bisa tidur setelah melihatku karena selalu teringat terus padaku." Jawab namja itu dengan percaya diri.
"Suamiku? Apa aku pernah menikah? Seingatku, aku tidak memiliki nampyeon. Bahkan aku tidak menyukai seseorang yang menderita penyakit narsis stadium akhir." Jawab Yoora dengan sok polos. Dia terkekeh melihat suaminya yang sedang cemberut mendengar perkataannya.
"Apa kau lupa kalau aku sudah mengikatmu di atas nama Tuhan sebagai istriku empat bulan lalu? Apa aku perlu mengingatkanmu? Sepertinya sebuah ciuman di bibir dapat membuat ingatan lemahmu itu langsung muncul." Kata namja kembali dengan smirk evilnya. Dia pun mulai mendekatkan wajahnya dan .......
CHU
Bibir Kyuhyun dan Yoora pun menyatu. Dari ciuman itu, mereka saling menyalurkan kerinduan yang dalam di antara mereka. Empat bulan mereka tidak bertemu serasa sepuluh tahun tidak bertemu. Kyuhyun pun menyudahi ciuman mereka dengan dahi mereka yang masih bersentuhan. Yoora dan Kyuhyun masih mengambil napas setelah ciuman mereka. Tidak lama kemudian mereka pun berpelukan dan tersenyum.
"Gomawo, kau sudah menungguku, Yoora-ya. Saranghae."
"Nado saranghae, Cho Kyuhyun. Gomawo, karena kau sudah mau bertahan hidup untukku."
Flashback on
4 bulan yang lalu .........
Keluarga Kyuhyun dan Yoora mengiringi Kyuhyun yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Kyuhyun dibawa ke ruang ICU. Cukup lama mereka menunggu kabar tentang Kyuhyun. Mereka belum siap jika harus kehilangan Kyuhyun terutama Yoora. Dia menangis terisak sambil berdoa untuk Kyuhyun. Ya Tuhan aku mohon berikan aku kesempatan untuk bahagia bersamanya dan memiliki anak cucu bersamanya, doa Yoora dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You
FanfictionDulu aku sering berpikir ini semua adalah keputusan yang terbaik untuk kita... Tapi ternyata, ini adalah keputusan terbodoh yang pernah kulakukan dalam hidupku.........