9

8.2K 1.2K 202
                                    
















---------------
Hari Spesial.
--------













Seorang pemuda tengah asik menulis sebuah laporan praktikum dengan serius sesekali ia memperbaiki kaca mata bulatnya yang merosot turun dari batang hidungnya. Jeongwoo tampak serius memperhatikan hasil praktikumnya. Melihat jaringan tumbuhan melalui mikroskop. Sesekali menggigit kukunya saat kebingungan mengingat nama latin dari bagian terkecil yang ia liat. Tangannya yang bebas ia gunakan untuk membalik lembaran buku biologinya.

Tampak sangat serius dan seakan tidak ingin di ganggu. Sebenarnya ia tidak sendiri, masih ada beberapa siswa dan siswi yang juga mengerjakan laporannya. Berhubung tadi baru selesai pembelajaran lab praktikum biologi dan Ibu Arni memerintahkan mereka untuk menulis laporan praktikum. Jadi Jeongwoo dan teman kelasnya memilih untuk mengerjakannya didalam lab saja, karena AC Lab Ipa itu dingin bikin orang nyaman buat tinggal lebih lama.

Lami dan Sihyun yang sejak tadi juga fokus mengerjakan laporannya pun mengeluh lelah dan lapar, tapi si tuan pintar Jeongwoo menolak untuk makan sebelum laporannya selesai. Alhasil mereka berdua hanya duduk menunggu Jeongwoo.

"Wuu.. lapar nih.." Rengek Lami, sambil menarik kecil jas lab Jeongwoo.

"Iya nih. Cacing gue udah ngamuk." Timpal Sihyun.

"Iyaaa bentar ini tinggal bagian bagian sama fungsinya." Jawab Jeongwoo tetap serius dengan laporannya.

"Bentar bentar mulu, nih yah lo mau tanggung jawab klau perut gue bolong cuma gara gara dimakan sama cacing yang kelaparan?" Sahut Sihyun. Pasalnya dia tuh udah lapar pake banget. Mana dia belum sarapan karena begadang tadi malam main pabji.

"Iya ini ud-" Perkataan Jeongwoo terpotong karena teriakan teman kelasnya yang duduk tepat disamping jendela kaca.

"ASTAGA ASTAGA HARUTO PENGEN NEMBAK SIAPA?!!!!" Teriak seorang siswi. Bikin Jeongwoo, Lami dan Sihyun membolakan matanya.

Tiba tiba saja semua siswa menoleh kearah Jeongwoo dengan wajah shok mereka. Membuat Lami menarik tangan Jeongwoo menuju jendela, karena letak Lab Ipa berada di lantai dua mereka dapat melihat jelas keadaan lapangan Futsal dibawah, tengah ramai di isi oleh beberapa siswa dan siswi dan Haruto berdiri tepat ditengah. Tanpa aba aba Jeongwoo melepaskan jas Labnya lalu berlari menuju lapangan futsal.









xxxxx


Hari ini setelah lama menunggu menatikan hari spesial dimana ia akan menyatakan perasaanya pada sang pujaan hati, setelah berpikir dan menimbang, akhirnya Haruto mengambil langkah yang menurutnya setengah tepat setengah tidak tepat. Cukup gugup baginya. Karena ini pertama kali dalam 17 tahun hidupnya ia menembak seseorang, yang disebut cinta pertama. Kemungkinan terburuk mungkin saja terjadi tapi Haruto bukan tipikal cowok pengecut. Jika ia suka maka akan ia katakan, jikalaupun ditolak sepertinya akan sangat sakit karena ini yang pertama untuknya. Tapi bukan ka hidup itu penuh dengan pilihan, ada resiko dibalik pilihan tersebut dan Haruto sudah memantapkan hatinya.

Hari ini dengan membawa bunga mawar putih, bunga kesukaan si pemuda manis, dan sebuah toa yang ia minta secara paksa dari anak Pramuka, ia akan menyatakan perasaannya kepada Si pemuda manis siapa lagi jika bukan Jeongwoo Alvaro Kenzie pemuda yang digosipkan dengannya sejak tiga bulan lalu waktu yang cukup lama untuk masa pdkt. Dengan gugup ia memegang bunga dan toa, sahabatnya berdiri tepat dibelakang Haruto berjarak 3 meter. Memberikan dukungan pada sang sahabat dalam rangka menyatakan perasaan kepada sang pujaan hati.

Haruto berdiri kokoh ditengah lapangan, sambil menunggu Jeongwoo. Ia bahkan tau bahwa pemuda manis itu sudah melihatnya dari jendela Lab ipa. Semakin membuat Haruto makin gugup.

Akhirnya yang ditunggu pun tiba, ia berjalan pelan memasuki lingkaran yang sesak akan murid murid. Jeongwoo menatap Haruto sekilas lalu menunduk. Hatinya bahkan berdebar sangat kencang seakan ingin melompat keluar, dan wajahnya mulai memanas. Bersyukur ia punya kulit eksotis jadi tidak terlalu terlihat bahwa ia sedang malu. Yang dipandangi menelan salivanya gugup. Ingatkan bahwa ini pertama kali dalam hidup seorang Haruto. Menyatakan perasaan.

Ketika Jeongwoo tepat berjarak kurang satu meter darinya. Haruto lalu menyalahkan toa yang sempat ia rampas dari anak Pramuka. Tersenyum sesaat menatap Jeongwoo.

"JEONGWOO.. GUE UDAH LAMA SUKA SAMA LO, SEJAK TIGA BULAN YANG LALU-" Haruto menjeda ucapannya. Sangat yakin bahwa suaranya bahkan bisa terdengar hingga penjuru sekolah.

"-LO MAU GAK JADI PACAR GUE??" Murid lain sibuk berteriak terima terima, Jeongwoo memandang Haruto dengan pandangan yang sulit diartikan. Lalu tersenyum simpul.

"Aku-"





















"....Maaf Haruto, aku gak bisa." Lalu Jeongwoo berlari meninggalkan Haruto yang membatu ditempatnya. Seakan waktu berhenti berputar.


Lalu pecah hingga menjadi serpihan.









Hari ini adalah hari spesial, hari dimana patah hati pertama dalam hidup Seorang Haruto...















yah yah yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

yah yah yah.. jadi gitu si naruto ditolak sama sasuke:(((

Jadian apa gak nih?? HUEHEHEHEHE

Don't forget to vote and coment!

MINYAK TELON [HAJEONGWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang