20 - Jeon Junhae

2.4K 213 36
                                    

'Ketika seseroang berusaha menjahui hidupmu, biarkanlah kepergiannya hanya membuka pintu bagi seseorang yang lebih baik, untuk masuk'

-Mingyu-


Tak ada sebuah tangis dan penyesalan di wajahnya. Dirinya tak pernah merasa bersalah sedikitpun!

Ruangan gelap yang terletak di lantai 6 itu, hanya berisikan satu orang penghuni. Gelap, berantakan, itu yang tepat untuk mendeskripsikan susana disana. Bahkan setitik cahayapun tak diizinkan untuk masuk.

Hari ini ia akan pergi kekantor. Sudah hampir 4 hari ia tidak bekerja untuk mengurus surat perceraiannya.

Ia duduk di sofa hitam dengan setelan jas yang rapi. Wajahnya nampak begitu lelah dan hatinya telah membeku. Sejak 30 menit yang lalu, ia hanya menggengam kertas itu tanpa membacanya.

Ada setitik keraguan di hatinya untuk memberikan kertas putih itu pada istrinya. Pikirannya masih berkecamuk dengan keadaan Ara. Ia mendengar dari ibunya, bahwa Ara telah masuk rumah sakit akibat mengurung diri selama beberapa hari.

Sebenarnya hatinya juga sedikit sakit karena setiap Ara kesakitan, ia selalu ada disampingnya. Namun mengingat ada sebuah janin didalam kandungan Ara, rasa kasihan itu menjadi sebuah kebencian yang teramat sangat dalam.

Ia memutuskan hari ini juga, bahwa ia akan tetap berpisah dengan Ara.

Semua orang yang mendengar atau melihat pilihan jungkook saat ini, akan menyebutnya sebagai seseorang tak mempunyai hati!

Demi cepat berlangsungnya sidang perceraiannya, ia memutuskan untuk meminta tanda tangan istrinya saat Ara sedang dirawat.

Setelah turun dari mobil, ia berjalan dengan tergesa-gesa dengan membawa secarik kertas. Ia ingin bertemu dengan Ara!

Bukan sebuah rindu yang mengantarnya menuju Ara. Namun perpisahan yang mendorongnya untuk ingin bertemu. Wajahnya tampak tenang dan dingin. Seperti ia kembali menjadi Jeon Jungkook yang telah kehilangan adiknya 18 tahun yang lalu.

Ia menjadi sosok yang pemarah dan tertutup kala itu semenjak adiknya dibunuh oleh pamannya yang tak lain adalah ayah kandung dari Yu Naa.

Saat ia ingin membuka ruangan yang beraroma alat medis, ia menemuka Mingyu yang sedang mencium bibir Ara tepat di depan matanya. Hatinya semakin memanas. Secara tak sadar ia meremas kertas putih itu menjadi gumpalan tak berbentuk.

Bahkan sehelai daun jatuh yang hampir menjatuhi Ara, tak ia perbolehkan untuk mengenai istrinya itu. Ia akan segera melindungi Ara dan menariknya pergi dari situ. Namun keadaanya berbeda sekarang!

Ia tak bisa menarik Ara pergi lagi untuk menjauh dari seseorang yang memang Ara butuhkan. Seseorang itu Mingyu.

Ia pernah mengingat bahwa Ara tak diperbolehkan untuk berdekatan dengan pria lain. Tapi kini, tak ada sebuah jarak diantara Ara dan Mingyu. Jarak itu terkikis sempurna.

Ia melangkah pergi dengan amarah bergemuruh. Ia tak akan terkejut lagi dengan kejadian yang seperti ini jika terulang kembali. Ia pergi meninggalkan luka dihati walau tak ada seorang pun yang mengerti bahwa ia ingin dicintai seperti dulu lagi!

Ara merasakan bahwa seseroang telah menciumnya. Jika itu Jungkook, ia akan memeluknya dan membalas ciumannya. Namun mengingat bahwa Mingyu lah yang telah menyetuh bibirnya, hatinya sangat sakit. Namun ia tetap mencoba, membiarkan seseroang itu masuk dihatinya.

"Maukah kau mengantarku berjalan-jalan di taman?" Mingyu pun tersenyum meng'iya'kan permintaan Ara dan segera mengambil kursi roda.

Namun saat ia membuka pintu, Ara menemukan remasan kertas. Ia menyuruh Mingyu untuk mengambil nya dan membukanya.

I Gotta Be A Bad Boy 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang