08 - Him Anger⚠

2.6K 185 8
                                    

Untuk yang kedua kalinya, ia meraskan rasanya kekecewa. Ia sama sekali tidak kecewa pada suaminya, tapi ia sedikit kecewa atas keputusan suaminya untuk meninggalkannya sendiri di tempat asing.

Kata orang, marah dari seseorang akan dengan sendirinya mengilang. Tapi tidak dengan rasa kecewa. Kecewa akan selalu membekas pada hati dan mungkin akan sulit untuk raib dari luka. Itu yang dirasakan ara sekarang.

-08-

Apa deskripsi yang tepat untuknya sekarang? Berawal dari pandangan yang memburam enggan membinar.  Hitam, gelap, pengap kini membalutnya. Sakit, sangat sakit hingga ia tak merasakan apa-apa.

Berjalan menaiki tangga dimensi lain, melayang di atas surga beralas neraka. Bagai Pinggang tertusuk pisau yang berarti terkhianati.

Tak terlukis sebuah cahaya di retinanya sejak beberapa jam yang lalu. Ia merasa tubuh nya terangkat. Tanggannya menggantung sejalan dengan jatuhnya rambut.

Sekarang ia tau apa yang sedang terjadi dengannya. Yang pasti bukan sebuah kematian. tapi sebuah kebodohan memilih jalan bersama seorang pria.

Perjalanan panjang telah ia lewati di udara. 10 jam perjalanan dengan perasaan mengkawatirkan seseorang yang membuatnya ingin terjun dari ketinggian.

Lelah, kesal, amarah yang berkecamuk mengurung dirinya. Pria itu berjalan mendekat menuju mobil yang telah di siapkan untuk menuju hotelnya. Memasang selt belt dan menyelimuti penumpang yang tak sadarkan diri di belakangnya.

Menancapkan pedal melaju memacu kecepatan. Ia kesal dengan dirinya sendiri. Amarah yang terbentuk untuknya kini ia akan lampiaskan pada seseorang.

Jungkook menemukan ara terjatuh di kerumunan manusia yang tidak memiliki hati. Mereka hanya melihat enggan bergerak untuk sekedar membantu.

Hatinya memanas melihat istrinya tergeletak di lantai yang dingin. Sempat ia melihat cairan amis keluar dari indra penciumannya. Namun dengan sigap ia melakukan pertolongan pertama.

Ia memacu kecepatannya menuju hotel untuk mengistirahatkan ara.

Dengan tidak sabar ia membuka kasar pintu mobil dan mengangkatnya menaiki lift.

Membaringkan dengan halus tubuh ara dan menyelimutinya.

Saat ia ingin beranjak pergi, sebuah tangan menggenggam telapaknya lembut. "Jangan pergi." Ara menahan jungkook dengan suara parau dan mata masih terpejam.

"Kau bangun?" Tak ada respon lagi dari ara. Ia melepaskan tanggannya untuk menggenggam lebih dalam lagi.
Dingin, itu yang jungkook rasakan saat menyentuhnya. Suhu badannya tidak stabil.

"Kau sakit." Ia ingin melangkah pergi namun ujung kemejanya lagi-lagi tertahan.

"Jangan pergi. Aku tak ingin sendiri." Nadanya semakin melemah seiring lepasnya tangan ara.

Jungkook berjalan kedapur untuk mengambil air hangat. Kemudian ia kembali dan melihat ara dengan posisi yang masih sama. Ia menghentikan langkahnya sejenak mengamati bagaimana ara tanpanya.

Ia sangat kecewa pada dirinya sendiri. Merutuki dirinya bodoh dan beranggapan bahwa dirinya patut di kecewakan

Jungkook mengusap wajah ara lembut. Menepikan rambut yang menutupi wajah lelah nya. "Aku minta maaf," ucapnya sambil menempelkan sebuah handuk di dahi ara.

I Gotta Be A Bad Boy 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang