14 - Dia Hilang

2.6K 179 0
                                    

-14-

MAAF PART INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA. DIMOHON DIBAWAH UMUR UNTUK TIDAK MEMBACA/BERSIKAP SELEKTIF!

TOLONG KERJASAMANYA







Cahaya matahari masuk melalui celah-celah gorden kamar jungkook. Meskipun semalam salju menutupi kota Seoul, namun pagi ini masih terlihat matahari.


Tangannya bergerak meraba-raba samping kanannya. Ia sedang mencari Ara. Kosong, tidak ada.

Ia langsung terbangun dari tidurnya mengingat ara tengah mengandung, ia sangat khawatir jika terjadi sesuatu pada istrinya itu.

"Sayang." Ia berjalan menuju dapur. Diliatnya Ara sedang meneguk minuman di depan kulkas. Meskipun ia sedang mengandung, tapi perutnya masih terlihat rata. 

Pandangan pagi yang sangat indah di mata jungkook. Bagaimana tidak, Ara mengenakan pakaian yang minim. Dress tidur pink soft satin di atas lutut. Memamerkan paha dan punggung putih mulus Ara.

Jungkook merasakan bahwa juniornya telah menegang dibawah sana. Mengapa istrinya begitu menggoda.

Ara merasa rasa hausnya telah hilang. Ia segera menaruh botol air mineral dan menutup pintu kulkas. Saat ia ingin berbalik, tubuhnya menatap sesuatu yang cukup kokoh. Aroma maskulin khas bangun tidur milik jungkook menyeruak menusuk hidung.

Ara sedikit terkejut dengan kedatangan tiba-tiba suaminya. Ia menggigit bibir bawahnya takut.

"Kau menggoda ku?" Tanya jungkook penuh seringai.

"Tidak, jung." Ara segera berjalan melewati suaminya itu namun lengannya di cekal.

"Sayang, tapi kau telah membangunkan adik ku. Kau harus bertanggung jawab." Ara tau arti maksud ucapan jungkook. Ia hanya membelalakan matanya terkejut.

Jungkook menarik pergelangan tangan ara dan menatapkan punggung ara pada pintu kulkas. Ia mendaratkan bibir nya di leher mulus ara.

Tangan kiri jungkook menahan pergelangan tangan kanan Ara sedangkan tangan kirinya sibuk menekan tengkuk istrinya. Ara mendongakan kepalanya keatas dan itu membuat jungkook lebih leluasa untuk mencium dan menyesap lehernya.

"Agh.... ju..nggg.."

Leguhan dan desahan keluar dari bibir ara membuat jungkook lebih bersemangat.

Ia meraih pipi ara dan mencium bibir mungilnya. Setelah pulang dari Hawai beberapa minggu lalu, ia tak pernah menyentuh Ara. Ia berusaha untuk menahan nafsunya karena waktu itu Ara sedang sakit. Namun sekarang ia tak akan melakukannya, Ia benar-benar tidak tahan.

"Bernafaslah."

Ia menghentikan ciumannya untuk menyuruh Ara mengambil oksigen karena ulahnya. Nafas Ara sedikit ngos-ngosan karena jungkook juga sedikit bermain kasar.

Jungkook benar-benar tidak tahan sekarang. Jungkook mengangkat paha Ara dan mendudukannya di atas meja bar. Ia kembali mencium bibir ranum yang telah menggodanya sedaritadi. Ara membalas ciumannya dan mengalungkan tangannya di leher jungkook. Jungkook memiringkan kepalanya kekanan dan kekiri mencari posisi yang nyaman untuk bibirnya. Ia menggigit bibir bawah Ara agar terbuka lebih lebar dan ia dapat leluasa mengabsen setiap giginya.

I Gotta Be A Bad Boy 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang