Menjelang Ujian Nasional

348 10 0
                                    

Aku berharap dikelas tiga ini aku bisa mendapatkan wali kelas yang baik seperti Mom Merry adalah salah satu guru favoriteku disekolah itu.
dan ternyata Tuhan menggabulkan doaku, aku diberikan wali kelas yang sama baiknya seperti Mom merry yaitu Salah satu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia ku di kelas tiga, aku lupa nama ibu itu siapa. tapi jasanya tidak pernah aku lupakan.

Awal kami memulai belajar kami di kelas tiga dengan suasana kelas yang baru.

Pelajaran dimulai seperti biasanya tetapi dikelas tiga ini kami banyak mempelajari tentang materi Ujian Nasional salah satunya kami lebih sering melaksanakan Tryout dikelas.

beberapa bulan kemudian aku kembali chek up ke spesialis dokter ku. pada saat kami chek up dokter menggatakan hasil yang beda dari sebelumnya.

"tiar kamu harus banyak istrahat untuk sementara waktu, jangan terlalu lelah. takutnya Jantung kamu akan kambuh seketika" ucap dokter

"iya dok, tapi sebentar lagi saya akan mengikuti ujian nasional. saya bisa kn ikut ujian dok" tanyaku kepada dokter itu

"kemaren lalu sewaktu ujian juga dok, tiar sempat mimisan deras, kami khawatir dok. apa itu tidak apa-apa dok buat kondisi anak kami" ucap mama

"tidak apa-apa, itu karena dia terlalu memaksakan dirinya untuk berfikir sehingga organ tubuhnya menjadi lemah."

"terus gimana dengan ujian nasional ku nanti dok" ucap ku dengan rasa takut

"kamu tidak perlu khawatir nak, kamu akan tetap menggikuti ujian nasional, tetapi jangan terlalu memaksa kan diri kamu. nanti itu akan berkendala buat kamu"

"baik dok, saya akan laksanakan apa yg dokter katakan"

lalu kami kembali, sembari diperjalanan mama dan papa menasehatiku untuk tidak terlalu keras memikirkan materi pelajaran karena mereka merasa cemas jika aku akan kambuh lagi.

keesokan harinya aku kembali bersekolah seminggu sebelum menjelang 3 hari dilaksanakannya Ujian Nasional. kami menggadakan hari yang berbeda dikelas dengan perwakilan dari wali kelas kami.
Ibu wali kelas sempat membuat suasana kelas senyap dan redup akibat kata-kata yang membuat seluaruh kelas kami menjatuhkan air mata.

"Anak-anak sebelum kita menjelang ujian nasional, ibu sebagai wali kelas kalian ingin kalian mendapatkan hasil yang terbaik dari ujian kalian. acara dikelas ini khusus buat kalian dari ibu sebagai wali kelas yang mengantar kalian untuk meninggalkan sekolah kita ini nantinya.
ada baiknya kalian menundukkan kepala dan renunggi sebuah musik yang perlahan-lahan akan menyentuh hati kalian, tujuan ibu untuk menyadarkan kesalahan kalian kepada kedua orang tua kalian khususnya dan sepulang sekolah nanti ada baiknya kalian langsung berlari kepada ibu kalian dan menyalim tangannya untuk meminta restunya agar kalian berhasil menghadapi ujian kalian." ucap wali kelas kami sambari tesedu

........ menyetel musik yang lembut beiring ........

dengan suasana yang senyap dan diiringi suara musik yang lembut wali kelas menggucapkan kata-kata yang menyadarkan kami akan segala hal dan membuat kami menanggis.

sampai bell pulang berbunyi, lalu kami kembali kerumah kami. aku mendengarkan apa yang telah wali kelas ku ucapkan, sepulang sekolah aku menghampiri mama dan memeluk mama sambari menyalim tanggannya.

"kamu kenapa kak...!" ucap mama terbingung

"ma maafkan kesalahan kakak selama ini ya, doain kakak agar ujian kakak nanti lancar"

"iya kak, mama selalu berdoa buatmu"

setelah seminggu berlalu....
...................

Senin pagi tepatnya jam 06.50 wib. kami berkumpul didepan kelas yang sudah ditentukkan.
samabari kami menunggu kedatanggan penggawas dari sekolah lain, aku dan teman-temanku memanfaatkan waktu untuk belajar bersama disebuah taman sekolah membahas soal ujian dan mematangkan persiapan mental kami menghadapi ujian dikelas nanti.

tepat jam 08.00 wib ujian nasional dimulai, kami duduk dengan kursi yang telah ditentukan. dua penggawas dari dua sekolah yang berbeda menggawasi ujian kami, tetapi kami berusaha untuk tidak tegang agar ujian berjalan dengan lancar.

Puji Tuhan Ujian pertama aku dan teman-teman ku lancar begitu juga dengan dua hari selanjutnya.

aku bersyukur kepada Tuhan karena kuasanya aku bisa menggikuti ujian ku tanpa kendali sedikitpun, awalnya aku takut jika darah itu keluar lagi dengan waktu yang tidak disangka. tetapi Tuhan tidak menginzikan itu terjadi lagi untuk ku. aku sangat-sangat bersyukur

setelah ujian nasional selesai.
dua hari kemudian setelah UN. sekolah kami menggadakan acara perpisahan untuk kami.

aku pun ikut menghadiri acara perpisahan disekolah itu, dengan memakai kaos seragam yang sama dengan teman-teman satu kelasku yang lainnya.

"ti kau datang juga" ucap temanku kristianna
"iya na, aku datanglah! masa iya aku gak hadir perpisahan sekolah kita"
"aku juga senang kau bisa ikut menghadari acara perpisahan ini" ucap temanku kiki

Pada saat acara perpisahan itu berlangsung, seluruh guru berdiri didepan dan seluruh anak kelas tiga berbaris untuk menyalim perpisahan terakhir kepada seluruh guru yang menggajar di sekolah SMP Negeri 18 Medan.

pada saat aku menyalim tangan wali kelas dua ku Mom Merry dia merasa sedih dan memelukku.

"Nak semoga kamu berhasil kedepannya ya, ibu doakan yang terbaik buatmu"
"iya bu, makasih atas semua bantuan dan jasa ibu buat ku selama disini"
"itu karena ibu sayang sama mu tiar..." ucap Mom Merry sambari memelukku terakhir kalinya

Setelah acara perpisahan selesai, aku dan teman-temanku yang lain berkumpul didalam kelas untuk makan bersama yang terakhir kalinya.

"ini pertemuan kita terakhir kalinya wee"
"kalian jangan lupakan kita-kita ya.... jika sudag mendapatkan teman baru nanti"
"tetap saling menggabari di group, kalian melanjutkan SMA dimana nantinya ya"

mereka menggobrol sambil bergurau bersama
sedangkan aku harus kembali pulang secepatnya kerumah, karena aku takut mama yang mengkhawatirkan kondisiku.

"na,ki aku pulang duluan ya, aku takut mama ku panik dirumah" ucapku ijin pulang ke anna dan kiki

"jangan pulang dulu ti... kita kan belum ada foto bersama ramai-ramai, aku ajak mereka foto bareng dulu ya" kata kiki

"jangan lama-lama ya"

"iya..... gak lama kok"

lalu teman-temanku yang lainnya pun keluar dan kami memanggil wali kleas kami untuk membuat moment terakhir dalam bentuk forto bersama di sebuah kebun sekolah.....

.............................

setalah selesai berfoto aku pulang kerumah dan menceritakan kembali acara perpisahan yang kuhadiri kepada mama.

"gimana acara perpisahan sekolahnya kak" tanya mama
"seru kok ma... tidak disangka kan. kakak bisa hadir dalam acara itu"
"iya mama juga berfikir begitu, mama hampir cemas karena takut kamu lelah disana"
"gak kok ma, kakak bisa jaga diri"
"baiklah ..... kakak langsung istrahat sana dikamar"
"oke ma"

dan setelah hasil penggumuman hasil Ujian Nasional ku keluar, ternyata aku dinyatakan Lulus dengan hasil nilai yang baik....


Aku bahagia bisa menyelesaikan masa SMP ku dengan hasil ujian yang baik, bahkan Mama dan Papa tidak pernah menyangka bahwa aku bisa menyelesaikan sekolahku dan melanjutkan ke masa SMA ku nantinya. semua yang telah kulalui Berkat dan segala doa yang telah kusampaikan kepada Tuhan.
dan kerena dengan izinnya aku bisa menyelesaikan masa SMP ku yang tadinya aku sempat sekarat dalam kondisiku.

...............

Perjuangan HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang