7 - D Day

6.1K 545 15
                                    

'Sumpah ini Irene kan?' Luna langsung memeluk Irene dengan kuat

'Luna!!!!!! Kangen banget gue sama lo!' Irene membalas pelukannya, merasa senang bertemu teman lama. Suho yang melihat mereka dengan tidak sadar ikut tersenyum melihat wajah bahagia Irene namun tidak bertahan lama sebelum akhirnya dia sadar

'Pelukannya bisa dilanjutin pas reuni?' sindir Suho. Luna menatapnya dengan tajam

'Udah ada beberapa jas lo disiapin depan ruang ganti, lo liat aja ya nanti gue panggilin satu orang buat ngelayanin' Luna langsung menarik tangan Irene menuju lift

'Lo mau kemana?'

'Mau nyariin baju buat Irene lah, lo aja gabilang dia bakalan dateng'

'Lun!' panggil Suho sekali lagi, Luna yang sudah berada di lift terpaksa memencet tombol pintu terbuka untuk menahannya

'Jangan yang terbuka bajunya' ucap Suho. Raut wajahnya menjadi lembut saat meminta kepada Luna. Irene merasa aneh melihat Suho seperti itu, sudah lama rasanya.

'Banyak mau lo ah, udah sana urusin baju lo sendiri. Tenang aja, Irene di tangan yang tepat' Luna menutup pintu lift dan meninggalkan Suho dilantai bawah

'Gimana ceritanya lo tiba tiba jadi sekertaris nya Suho?' Luna langsung menyosori pertanyaan segera setelah pintu lift tertutup

'Panjang deh ceritanya, awalnya gue ngelamar di CK Jone biar ngehindarin dia, terus biar gue lupa sama dia gue fokusin pikiran di kerjaan, eh ternyata kerja gue bagus sampe gue dipindahin ke anak perusahaan atas sampe ke CK+, tau taunya kemaren gue dipindahin ke CK jadi sekertarisnya dia, bisa apa gue'

'Rajin membawa petaka itu namanya! Terus hubungan kalian gimana jadinya? Kaku nggak?' Luna memang mengetahui kalau Irene dan Suho adalah mantan kekasih, bisa dibilang Luna adalah sahabat Suho yang akhirnya dekat dengan Irene dulu

'Kaku sih nggak, cuma gue jaga omongan banget takutnya malah ngejerumus ke hubungan pribadi. Sisanya sih professional aja' ucap Irene sambil keluar lift bersama Luna, Luna mengangguk tanda mengerti

'Hmm, coba kita liat baju apa yang bagus' Luna langsung memisahkan diri

'Yang ini?' Luna mengangkat satu baju dari gantungan, gaun tanpa lengan berwarna merah dengan belahan dada lumayan panjang

'Boleh! mau gue coba dulu?'

'Eh jangan!' Luna menarik kembali baju yang dia berikan ke Irene

'Suho udah bilang nggak boleh yang terbuka, astaga lupa gue!' lanjutnya

'Omongan dia nggak usah di denger, paling bercandaan doang'

'Sembarangan lo! tadi itu tulus banget dia mintanya, gue aja sampe merinding liat ekspresi dia kaya gitu tadi' Irene terdiam, ternyata Luna juga merasakan apa yang dia rasakan

'Aah gue tau! Ini yang paling pas buat lo' Luna tersenyum puas, sementara Irene hanya menatapnya dengan tatapan bingung

*

'Udah milih bajunya?' tanya Suho saat melihat Luna dan irene menghampirinya

'Udah lah, lo udah belum?'

'Aku udah milihin dia madame, tapi dianya nggak mau. Padahal bagus banget' Suho merinding sendiri mendengar omongan banci yang sedang melayaninya itu. Irene menahan tawanya, dari dulu hal yang ditakutkan Suho hanyalah kecoa dan banci

'Kenapa nggak mau yang itu?' tanya Luna

'Masa iya gue nggak pake dasi malah pake tali temali di kerah kaya gitu'

My Boss My ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang