Jaehyun dan Gadis Bertas Kulit Hijau

3.1K 528 67
                                    

• Tetap saja, Jung Jaehyun tidak pernah pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








• Tetap saja, Jung Jaehyun tidak pernah pulang.




Ini sudah hampir setengah tahun berlalu sejak The Red Theater milik Doyoung diluncurkan dan berita hilangnya model bernama Rose beredar. Lelaki itu juga masih enggan untuk pulang.

Frustasi jelas saja datang menghampiri, terlebih pada Doyoung yang selalu menanti tanpa memikirkan kelelahan yang melanda hati.

Tidurnya selalu tak tenang karena terkadang tangisnya datang tanpa pemberitahuan. Mimpinya selalu buruk meski tidur di atas kasur berlapis sprei berludru yang lembut dan empuk. Setiap makanan yang masuk ke dalam perut kembali Ia muntahkan, untung saja dokter pribadinya selalu siap sedia sehingga Doyoung tak mengalami anorexia ataupun bulimia.

Tidak bisa Doyoung bayangkan jika dirinya mengidap dua eating disorder itu.

Meski begitu, Doyoung tetaplah Doyoung yang tidak bisa berhenti berkarya. Dia tetap aktif terbang dari satu tempat menuju belahan dunia lainnya demi mengurusi butiknya satu persatu. Namanya boleh saja sudah besar dan tak mungkin memiliki jumlah karyawan yang sedikit, namun dia tetap harus turun ke lapangan secara langsung untuk memeriksa kinerja karyawan dan mendengar apa keluh kesah mereka. Doyoung tidak ingin menjadi seorang bos yang hanya tinggal tunjuk dan menyuruh-nyuruh tanpa memerhatikan kesejahteraan bawahannya, dia ingin menjadi ketua yang mengayomi mereka semua.

Setidaknya dengan melakukan kegiatan seperti ini membuat Doyoung bisa sedikit melupakan kegundahannya.



Sore hari di musim gugur yang hangat, Doyoung sudah duduk di limosinnya dengan pakaian dan tatanan rambut rapi. Kemeja hitam dipadukan dengan jas dan celana panjang berbahan beludru merah. Tampak sederhana, namun tetap mewah karena sebuah anting panjang berbahan emas putih menggantung di telinga kanannya. Rambutnya hitam dengan highlight biru, dibuat sedikit ikal di bagian poninya.

Kesempurnaan Doyoung menarik perhatian sejak Ia menginjak karpet lembut dan mahal di Chrome and Noir Hotel. Tempat di mana acara amal diadakan oleh seorang pengusaha tas kulit terbesar dan terbaik di Korea Selatan.

Doyoung mengenal baik lelaki pemilik perusahaan itu. Namanya Seo Youngho, tinggi badannya mungkin lebih dari seratus delapan puluh senti, dan menurut Doyoug tampak sangat bagus jika dia memakai celana berbahan kain hitam dipadu dengan ikat pinggang kulit hitam berkepala emas murni. Atasannya cukup kemeja putih yang lengannya digulung sebatas siku, dan hanya dengan itu Youngho pasti berhasil mendapatkan hati para gadis.

Seperti sekarang ini, lelaki itu berdiri di tengah ruangan, segelas wine di genggaman jemari panjangnya. Wanita-wanita bergaun terbuka mengelilinginya, bagai semut yang mengerubungi toples gula-gula.

Ujung matanya melirik, kemudian tersenyum ketika melihat Doyoung berdiri tak jauh dari tempatnya. Dalam seketika wanita-wanita itu dilupakan, Youngho menghampiri Doyoung dengan raut bahagia.

"Kau datang," sambutnya. Tangan Youngho melingkar menyentuh pinggang kurus Doyoung mesra, seakan itu sudah biasa. "Bagaimana? Kau tertarik tawaranku?"

Bola mata Doyoung berputar malas, "Kau tahu aku tidak tertarik untuk membuat tas."

Youngho tertawa setelahnya, ini bukan pertama kali tawarannya di tolak. Dia selalu ingin melakukan kolaborasi dengan The Charlie's, namun pemiliknya tak pernah tertarik dengan idenya.

"Siapa saja yang akan ikut pelelangan malam ini?" tanya Doyoung. Kakinya perlahan bergerak mengikuti Youngho yang merangkulnya pergi dari tengah ruangan. Menjauhi kerumunan wanita-wanita yang sudah tak mampu menahan diri melihat Youngho dan Doyoung seakan bercumbu mesra di hadapan mereka.

"Dokter Qian Kun dan Pemilik usaha Kimono Nakamoto Yuta akan datang, sebentar lagi mungkin akan sampai," jelas Youngho. "Ah, ada orang baru yang akan ikut."

"Siapa?"

Youngho memberikan gelas wine kosong pada pelayan yang lewat, mengambilkan segelas sparkling wine untuk Doyoung yang tak terlalu suka rasa pekat. Tangannya menunjuk samar ke arah kiri, tempat di mana banyak kerumunan orang berdiri bercengkrama.










"Jung Jaehyun," bisik Youngho. "Pebisnis besar dan cukup terkenal."




Kalimat terakhir yang keluar dari mulut Youngho tak Ia dengarkan. Netranya tertuju pada satu sosok lelaki yang amat dia kenali berdiri di sana. Setelan pakaiannya tampak mirip dengan yang Doyoung pakai, dan rambut cokelat dengan undertone ungunya disisir rapi ke belakang.

Senyumnya masih sama seperti yang sebelumnya pernah Doyoung lihat. Hangat dan manis bagai panekuk dengan sirup maple yang disuguhkan di pagi hari yang dingin.

Jaehyunnya tak sendirian. Di samping kirinya ada seorang gadis cantik. Rambut hitam panjangnya dibiarkan tergerai, dihiasi bandu pita berwarna hijau muda yang senada dengan tas kulit kecil di genggamannya. Tubuh kecilnya berada dalam rangkulan Jaehyun, dan gadis itu tertawa kecil ketika tangan hangat Jaehyun mengusap kepalanya.




"Yang di sampingnya itu namanya Yerim. Dia..."




"Cantik sekali."









Sebelah alis Youngho terangkat, lelaki itu kebingungan dengan apa yang Doyoung maksudkan.




"Ayo, kita wujudkan keinginanmu, Seo Youngho." Doyoung melingkarkan lengannya di leher jenjang Youngho. "Mari kita buat tas dengan keindahan tiada dua."















Jadi sekarang kau menyukai gadis manis yang membawa tas hijau kecil di genggamannya, ya, Jaehyun?







Aku akan membuat satu yang indah, aku akan memakainya, aku akan menunjukkan padamu kalau aku juga bisa memilikinya.







Dan setelah itu kau akan kembali padaku.








Kan?














•*•*•*•

Aku baru mood ngelanjutin, tapi ini kurang dapet feelnya 😂

Dear • JaeDo✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang