Doyoung dan Batas Rasa Sabar

2.8K 486 28
                                    

• Tuhan menganugerahi manusia dengan kesabaran yang tak terbatas, tapi manusia sendirilah yang membatasi kesabarannya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









• Tuhan menganugerahi manusia dengan kesabaran yang tak terbatas, tapi manusia sendirilah yang membatasi kesabarannya sendiri. Itu yang pernah Seo Youngho katakan padanya ketika pengusaha tas kulit itu mengungkapkan perasaannya pada Doyoung. Ketika Doyoung menolak pernyataan cinta Youngho, di situlah batas kesabaran lelaki itu berakhir. Youngho memilih untuk menyerah karena telah lama menunggu Doyoung menerima rasa cintanya.


Sayangnya, Doyoung tidak bisa mencintai Youngho sebagaimana dia mencintai Jaehyunnya.


Youngho hanya sekedar partner kerja, rekan bisnis, atau apapunlah sebutan yang cocok untuk menggambarkan hubungan mereka berdua.

Tak ada ketertarikan khusus dari Doyoung pada Youngho selain kejeniusan lelaki itu dalam menjalani bisnis besarnya.









"Aku tahu kau sedang dalam penantian. Bisa kulihat semua cerita itu dari tatapan mata penuh harapmu." Youngho mengecup punggung tangan mulus Doyoung. "Walaupun aku tidak tahu siapa, tapi kuharap kau sabarmu masih panjang untuk menanti kedatangannya."









Doyoung juga berharap kalau dia bisa bersabar hingga saatnya tiba. Lelaki bermata tajam itu selalu berharap kalau Ia akan mampu menunggu Jaehyun pulang. Mampu menampung seluruh rindu yang tak tahu lagi harus ditempatkan di mana.

Hatinya sudah penuh, pun pikirannya. Bahkan dalam setiap aliran darah dan hembusan nafasnya, nama Jaehyun terus menerus terucap.

Meski begitu, entah mengapa Jaehyun tidak pernah menyadari semuanya. Lelaki itu dengan seenaknya pergi berkelana. Bermain bersama jiwa-jiwa yang dianggapnya lebih cantik dan bercahaya, tanpa mau memandang Doyoung yang duduk diam menanti kedatangannya.




Sampai kapan lagi?




Sampai kapan?





Doyoung sebisa mungkin tidak memikirkannya. Apapun Ia lakukan untuk melupakan rindunya pada Jaehyun barang sejenak.




Hingga pada akhirnya, ketika matahari menjunjung di langit cerah musim panas. Hembusan angin pantai menerpa wajah cantik Sang Perancang Busana. Saat Doyoung mencoba untuk mengobati hati dengan berlibur dan bersantai di atas pasir putih pantai di Pulau Jeju yang penuh dengan pesona, di sanalah Ia kembali bertemu dengan Jaehyunnya.





Tubuh tegapnya dipampangkan di depan para wanita yang menatap penuh nafsu membara, yang meminta dan memohon agar dapat menyentuh dan memiliki lelaki pujaan hatinya. Sedang dalam rangkulan Sang Pria terdapat seorang wanita cantik rupawan. Tubuh yang nyaris tinggal tulang berbungkus kulit itu hampir tidak terbalut apapun selain bikini berwarna putih dengan motif bunga-bunga merah. Tak ada satupun yang menarik dari wanita itu selain sebuah anting panjang dengan bandul bintang besar berbahan emas murni yang menggantung di telinga sebelah kanannya.

Selebihnya biasa saja. Bahkan di mata Doyoung, wanita itu tampak seperti seorang gadis desa yang memaksakan diri agar terlihat kaya dengan memakai pakaian mahal.




Menjijikkan. Semua tampak menjijikkan.




Bahkan anting emas murni itu...




Mungkin di sini batas kesabaran Doyoung berakhir. Ini akan jadi kali terakhir bagi Doyoung untuk menanti Jaehyun kembali padanya.

Apa yang Jaehyun lihat dari wanita itu? Bahkan jika dibandingkan dengan Doyoung, wanita itu benar tidak ada apa-apanya.

Panas terik matahari musim panas seakan menambah rasa panas di ubun-ubun dan hati Doyoung yang sudah terbakar amarah.





"Kau memang beruntung, Jennie!"




"Benar! Kami nantikan undangan darimu, ya!"












Oh, Jennie. Sayangnya kau tidak akan seberuntung itu.

Karena bagaimanapun ceritanya, Jaehyun tetaplah milikku seorang.





Dan hanya aku tempatnya untuk berpulang.



































•*•*•*•






A-aku nggak ada dendam pribadi ama Mbak Jennie, kok. Ehe. ☺️

Dear • JaeDo✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang