"Hhufffttt.... Kapan nyampainya sih lama bener" gerutu seorang gadis.
"permisi nona, apakah kau membutuhkan sesuatu? " tanya seorang pramugara saat melewati kabin.
"ah.. tidak terimakasih" pramugara itupun mengangguk dan tersenyum.'manis..' batin gadis itu, ia melirik arloji nya 'pukul 00.09 masih sekitar setengah jam lagi ' batinnya lagi.
Kemudian gadis itu menghidupkan musik melalui headphone yang tersedia pada setiap bangku penumpang, dan tak lama kemudian tertidur.
❄❄❄
"Ladies and gentlemen, as we start our descent, please make sure your seat backs and tray tables are in their full upright position. Also, make sure your seat belt is securely fastened and all carry-on luggage is stowed underneath the seat in front of you or in the overhead bins. Thank you."
Gadis itu terbangun saat mendengar suara dari audio kabin pesawat sesaat ia sempatkan untuk melirik arlojinya kembali '00.30'.
Ia pun melepaskan seat belt nya dan segera beranjak dari bangkunya menuju lavatories tak lupa melepaskan headphone nya.
'dduukkkk..'
"mbak nya kalau jalan hati-hati dong masa nggak liat ada orang didepannya" ucap pemuda agak sedikit ngotot
Tadi saat ia berjalan menuju lavatories ia tidak sengaja menabrak seorang pemuda yang sepertinya seumuran dengannya.
" sshhtt... Sorryy" desis gadis itu lalu tanpa aba-aba pergi begitu saja.
" aneh " gumam pemuda itu dengan mengernyitkan dahinya.
❄❄❄
Pintu pesawat terbuka, seluruh penumpang mulai berhamburan mengambil barang bawaan yang mereka selipkan diatas bangku.
"On behalf of The Airlines and the entire crew, I'd like to thank you for joining us on this trip. We are looking forward to seeing you on board again in the near future. Have a nice day!" suara audio mulai kembali terdengar saat orang-orang mulai berhamburan keluar dari pesawat.
Gadis dengan tinggi 171cm dan berat 49kg itu pun juga mulai mengambil barang-barang nya.
Tak sengaja ia menyikut dada seseorang, hanya dengan meliriknya sekilas dan bergumam kata maaf lalu segera berjalan keluar dari pesawat.
❄❄❄
Anasthasya Shakilla
Nama dari seorang gadis yang selama ini kita bicarakan. Seorang gadis yang dilahirkan dari garis keturunan blasteran China dan Indonesia. Ayah dan ibunya bekerja sebagai pegawai swasta.
Terlahir dengan tinggi yang mengikuti ayahnya 171cm dan berat 49kg, dengan bentuk wajah yang menyerupai ibunya wajah kecil dan hidung tidak pesek dan tidak mancung dan jangan lupakan rambut panjang sebahunya.
Ia kerap disapa Nanas atau Killa oleh teman-teman sekolahnya. Ia adalah gadis dengan sifat tidak peduli dengan keadaan sekitarnya yang membuat nya sedikit memiliki teman dan lebih suka bermain dengan HP nya.
Sepulangnya dari bandara ia langsung pulang kerumah tanpa niat bertujuan kemanapun.
Didepan rumah sederhana, ia dibukakan pagar oleh bi Tari, pembantu dirumahnya dan menyapanya dan ia balas dengan senyuman.
Ia memiliki firasat tidak enak. Saat membuka pintu ia disambut dengan suara teriakan, isak tangis, dan suara pecahan barang. Killa pun menghela napas sejenak.
' kapan kalian damai seperti keluarga lainnya..' batinnya berkata, ia sudah mulai terbiasa dengan kondisi seperti itu sejak ia kecil.
Saat ia ingin melangkahkan kakinya menuju lantai 2 kamarnya, ia sempatkan untuk melirik sekilas kearah kedua orang tua nya yang sedang bertengkar. Matanya membulat melihat tangan ayahnya mengambang diudara seperti ingin menampar ibunya yang berada didepan ayahnya.
Dengan gerakan refleks ia berlari memeluk ibunya dan memunggungi ayahnya.
'plakkkk'
Tangan yang tadinya mengambang diudara sekarang telah berada dibawah sejajar dengan pinggang sang empu yang berdiri kaku karena kaget. Sasarannya meleset, tangan yang seharusnya mengenai pipi sang istri malah mengenai punggung sang anak.
"Kk..kkilla kamu kapan datangnya nak? " tanya ibu nya dengan terisak dan melepaskan pelukan anaknya dan menyangkup wajah anaknya, pertanyaan nya hanya dibalas senyuman tipis.
Setelah itu Killa berbalik menghadap ayahnya yang berdiri mematung dengan tatapan tajamnya.
"kk..kila maaf kan ayah ya nak" dengan tangan yang mengapung diudara saat ingin menyentuh pipi anaknya namun ditepis kasar oleh Killa.
"jangan sentuh saya" ucap Killa penuh penekanan terhadap ayahnya.
❄❄❄❄
" sayang, Killa buka pintunya ayah mau bicara" ucap Mario, ayah Killa menggedor pintu kamar Killa.
" mau bicara apa sih, nggak ada yang perlu dibicarain lagi " ucap Killa dari dalam kamar.
" ayah mau minta maaf, itu tadi ayah nggak sengaja" ujar lirih Mario.
"udahlah yah mending ayah pergi, Killa capek mau tidur." ucap Killa lalu benar benar terlelap.
" sayang?"
" Killa? " panggil Mario lagi tetapi tak mendapatkan jawaban.
" oh yaudah sleepwell sayang" ujar Mario lalu pergi keluar rumah menggunakan mobil merahnya.
❄❄❄
Vote
Komen
Tinggalkan jejak kalian 🐾
KAMU SEDANG MEMBACA
PLUTO
Teen Fiction|| Planet Series || Aku hanya sekecil pluto dikala besarnya matahari, kalian lupakan sesuka hati, hingga aku tersingkirkan dan akhirnya tak dianggap. P L U T O Andromd_a© 2019 All Rights Reserved. #7 in introvert ( 03-2019 ) #89 in pastelwattpadseri...