PLUTO | 2

41 4 0
                                    

Jangan lupa VotMen, karena sesungguhnya itu yang buat An semangat update.
.
.
.
.

Playlist: Halsey - Without Me

" Killa lo udah bangun?! Udah enakan? Masih ada yang sakit? Atau kenapa? Haduh lo itu kenapa sih kok bisa pingsan?!" cerocos Bagas.

" Woi itu temen lo baru bangun! Diem dulu napa, kasihan temen lo tuh baru bangun udah disuguhin cerama pagi lo!" ucap laki-laki yang melihat Killa kelabakan sebenarnya sih biasa saja dengan berbagai macam pertanyaan dari Bagas.

" gue tanya temen gue ya bukan lo! Jadi nggak usah jawab. Lagian lo juga kalau jalan tuh pakek mata, asal tabrak orang aja. Liat nih akibatnya!" ucap Bagas menatap nyalang laki-laki didepannya sambil menunjuk kearah Killa saat mengatakan kalimat akhirnya.

" jalan tuh pakek kaki, liat tuh pakek mata. Lo itu disekolahin apa nggak sih" nyolot laki-laki lawan bicara Bagas.

" lo jalan gk pakek mata lo bisa salah jalan goblok" cibir Bagas.

" ekhem " setelah sekian lama hanya melihat perdebatan kedua laki-laki itu akhirnya Killa bersuara walau hanya berdeham.

" tuh, temen lo udah bangun kan. Gue bisa pergi kan?!" ucap laki-laki itu sambil berdiri dari tempat duduk nya.

Tapi saat ia berjalan kearah pintu tangan nya dicekal seseorang. " nggak bisa gitu dong, lo mesti harus tanggung jawab" nyolot Bagas.

" tanggung jawab gimana? Emang gue ngehamilin temen lo itu?! Pakek tanggung jawab segala. Lagian nih ya lo itu kalau ngomong nggak usah pakek kuah terus bisa minta lontong lepasin tangan lo" elak laki-laki itu sambil menunjuk tangannya yang dipegang oleh Bagas dengan tangan yang lain.

" ya sorry kali kan refleks" ucap Bagas sambil mengibaskan tangan laki-laki itu.

" lagian tolong kali mana ada lontong disini, tapi kalau ada bagi bagi juga. Eh kok jadi bahas lontong. Udah ah pokok nya lo harus tanggung jawab! " lanjut Bagas diselingi rasa lolanya.

" biarin, gak papa." ucap Killa karena jika ia perkirakan perdebatan ini tidak akan ada akhirnya jika tidak ada yang mengalah.

" tuh kan lo denger apa kata temen lo. Ya udah ya gue cabut dulu, byeee" ucap laki-laki itu pergi meninggalkan ruangan itu dengan senyum smirk nya.

" BANCI LO NGGAK MAU TANGGUNG JAWAB! " teriak Bagas pada pemuda itu.

" arghhh... " erang Bagas yang merasa kalah perdebatan dengan laki-laki tadi sambil menendang angin didepannya tapi bukan angin yang ditendang malah kursi yang ia tendang.

"aduh...." keluh Bagas sambil memegang kaki nya yang ia angkat alhasil ia berdiri dengan lompat-lompat kaki satu.

" rasain " ucap Killa sambil menepuk punggung Bagas keras.

"aduh!! Killaa lo itu habis pingsan beneran apa cuma boongan sih, tenaga lo kuat bener gue curiga nih sama lo jangan jangan pingsan boongan" kedua tangan yang tadi nya memegangi kakinya sekarang beralih meraih punggung nya yang tadi Killa pukul.

" boongan" ucap Killa dingin.

" tuh kan udah gue duga lo pasti cuma pura-pura pingsan biar nggak malu kalau kalah main bola sama gue." ucap Bagas ngegas dengan mata yang seperti akan keluar dan juga tangan yang ia acungkan ke Killa.

Ucapan Bagas dijawab dengan jitakan keras, " bodoh! ." emosi Killa.

" emang lo tau kalau lo tadi pingsan?" tanya Bagas.

"Bisa liat ini?!" ucap Killa sambil menunjuk kearah ranjang yang ditidurinya, dan dijawab senyuman konyol dari Bagas sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya.

PLUTO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang