PLUTO | 1

52 8 1
                                    

Jangan lupa VotMen, karena sesungguhnya itu yang buat An semangat update.
.
.
.
.


Playlist: Never Be The Same - Camila Cabello.

'Ceklekk..'

Killa baru saja keluar dari kamar mandi dengan menggunakan celana kotak-kotak diatas lutut dan kaos coklat polos pas badan dengan handuk putih kecil dipundaknya.

Berjalan menuju kasur surgawinya dan merebahkan tubuh menatap langit-langit atap kamarnya yang dihiasi bayang-bayang cahaya lampu berbentuk bintang.

Jam dekker dinakas masih menunjukan pukul 04.45 . Ia segera bangkit dari posisinya sebelum merasakan rasa 'PW' lalu segera menggelar sajaddah dan menggunakan mukenah untuk melaksanakan sholat shubuh.

Setelah 5 menit berlalu ia mengemasi perlengkapan sholatnya, lalu mengambil handpone nya dinakas dan mengestalk akun sosmednya yang sebenarnya tidak ada notif sama sekali.

Setelah puas menyelami akun sosial media di handpone nya, Killa berjalan menuju meja penuh dengan kumpulan buku dan mengambil headsetnya, lalu mendengarkan musik lewat benda kecil tanpa kabel itu.

"bosen.... " dengus Killa sambil mengembungkan pipi.

'tok..tok..'

Pintu terbuka muncul sebuah wajah seorang wanita berumur 40 tahun. Kinan, ibu Killa.

"oh.. Kamu sudah bangun, baru aja ibu mau bangunin tapi ternyata sudah bangun. Sudah sholat?"

Pertanyaan itu tidak membuat Killa menoleh namun hanya dijawab dengan anggukan.

Killa kembali melanjutkan kegiatannya, mendengar musik dengan kepala ia rebahkan diatas meja belajarnya menghadap kearah jendela sambil menutup matanya.

Sempat mendengarkan helaan napas sang ibu, " mending kamu jalan-jalan daripada diam dikamar, jalan keliling kompleks atau ketaman depan kompleks. Biasanya kamu main bola disanakan?!"

"udah nggak" jawabnya kepada ibunya.

Seperti mengerti perasaan sang anak, ia menepuk punggung Killa berkali-kali lalu meninggalkan Killa sendirian.

Mendengar derap langkah yang menjauh, perlahan Killa membuka matanya lalu menegakkan posisi duduknya.


Dikepalanya tergiang perkataan Kinan yang menyarankan keluar kamar daripada bosan dikamar seharian.

❄❄❄

Taman

Sekarang Killa bermain bola basket sendirian ditaman.

Saat orang-orang masih sibuk bergelut didalam kamarnya, ia malah bermain bola sendirian ditaman, mengikuti perkataan ibunya.

Setelah kepergian ibunya dari kamarnya, ia berniat untuk tidur. Tetapi saat ia akan memejamkan matanya, ia malah kepikiran perkataan ibunya. Dan akhirnya memilih untuk keluar kamar.

Killa juga sudah mengganti outfitnya menggunakan jersey basketnya, disekolah Killa iku ekskul basket dengan terpaksa. Paksaan pelatih karena kekurangan anggota tim, dengan sangat sangat terpaksa ia ikut namun harus mengikuti seleksi dahulu.

Killa tidak suka menjadi pusat perhatian. Semakin lama taman semakin ramai, akhirnya ia memilih berhenti bermain dan duduk dibangku panjang taman.

PLUTO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang