Edward Snowden (Part 2)

222 11 0
                                    

Pelarian Snowden : Dunia Mengecam AS, Presiden² Dunia Menawarkan Suaka Politik (Snowden Part-2)

Maraknya pemberitaan mengenai salah satu program pemerintah Amerika Serikat melalui badan rahasianya National Security Agency (NSA) bernama PRISM memantik komentar dari seluruh dunia.

PRISM (Privacy in Mobile Information and Communication Systems) adalah salah satu program yang beralasan untuk memerangi teroris terutama di dunia internet yang dijalankan pemerintah Amerika Serikat melalui NSA.

Dengan pemberlakuan program ini, maka NSA memiliki hak untuk mendapatkan dan mengetahui segala data pengguna yang dimiliki perusahaan-perusahaan besar dunia.

Semua rahasia tingkat tinggi itu tak akan pernah diketahui publik dunia tanpa bocoran dari seorang pemuda AS, bernama Edward Snowden. Ia merasa harus mengemukakannya karena dirasa tak adil, dan itu semua sebenarnya adalah hak semua orang untuk mengetahuinya. Akibat ulahnya, Edward Snowden diburu oleh intelijen AS mulai dari FBI, CIA hingga NSA.

Awalnya ia sempat bersembunyi di Hongkong untuk beberapa lama. Lalu terbang ke Moskow Russia. Pemerintah China mengemukakan, “Bahwa saat di Hongkong, tak ada alasan bagi kami untuk menahan Mr Snowden”, ujar seorang utusan dari pemerintah China saat jumpa pers.

Saat di Russia seperti saat di China, Snowden diberikan kebebasan. Namun karena tidak ada perjanjian atau hubungan ekstradisi antara AS dan Russia, maka pihak Russia tak menangkap dan mengembalikan Snowden ke AS, bahkan pihak Russia justru membiarkannya.

Pihak Russia sempat dimintai suaka oleh Snowden, namun Snowden menarik kembali pengajuan suaka untuk dirinya ke pihak Russia karena rencananya ia akan ke Columbia.

Kini pihak AS telah mencabut pasport Snowden. Namun masyarakat dunia mengacungkan jempol untuk Snowden dan menganggapnya sebagai pahlawan. Bahkan beberapa kepala pemerintahan dan presiden menawarkan suaka untuknya.

Edward Snowden minta suaka ke 15 negara

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pembocor rahasia Badan Keamanan Amerika Serikat (NSA) Edward Snowden kemarin telah bertemu dengan diplomat Rusia dan menyerahkan surat pengajuan suaka kepada 15 negara.

“Kondisinya cukup berat bagi dia setelah Ekuador menolak permintaan suakanya,” kata pejabat itu, seperti dilansir surat kabar Los Angeles Times, Senin (1/7/13).

Pejabat yang tidak ingin diketahui namanya itu juga menuturkan:

“Snowden tetap berkukuh dia bukan seorang pengkhianat dan tindakannya itu hanya didasarkan pada keinginan agar warga Amerika dan Uni Eropa tahu pelanggaran yang dilakukan pemerintah Amerika.”

Namun pejabat itu tidak menyebutkan negara mana saja yang dimintai suaka oleh Snowden. Pertemuan dengan diplomat itu berlangsung di bandara Sheremetyevo, Ibu Kota Moskow.

Anggota Dewan Penasihat Presiden untuk bidang Hak Asasi Kirill Kabanov meyakini Rusia adalah salah satu negara di antara 15 negara itu.

“Dalam kondisi sekarang ini Rusia memiliki dua alasan yang bisa diterima: Pertama, di Rusia dia bisa meminta status pengungsi dan membeli tiket pesawat untuk pergi ke negara lain. Kedua, Rusia bisa memberinya suaka politik,” kata Kabanov.

Putin: Rusia tidak akan serahkan Snowden kepada Amerika

Parlemen Rusia dikabarkan telah mengundang mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA), Edward Snowden, untuk membantu Moskow dalam menyelidiki apakah perusahaan Internet Amerika Serikat memberikan informasi tentang warga Rusia ke Washington.

“Kami mengundang Edward Snowden untuk bekerja sama dengan kami dan berharap segera setelah dia membereskan status hukumnya, dia bisa bekerja sama dengan kelompok kerja kami dan memberikan kami bukti bahwa intelijen Amerika dapat mengakses ke perusahaan-perusahaan penyedia layanan Internet,” kata Senator Rusia, Ruslan Gattarov, seperti dilansir stasiun televisi Press TV, Jumat (28/6/13).

Truth SeekerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang