*sepulang sekolah
Ketika bel tanda pelajaran usai, Tiara dengan cepat nya merapikan buku-buku nya dan bersiap keluar dari kelas untuk berangkat menuju tempat latihannya. Tiba-tiba, tangan nya di tahan oleh Junior.
"gue anter" kata Junior dengan pandangan yang serius tanpa terbantahkan
"ya udah cepat" kata Tiara sambil memandang lekat manik mata Junior. Setelah semua nya beres, Junior dan Tiara pun langsung meninggalkan gedung sekolah menuju tempat latihan Tiara.
Sesampainya di sana, Junior tidak langsung pulang kerumah, melainkan mengikuti Tiara masuk ke dalam gedung latihan tersebut.
"ngapain lo ikut masuk ?" tanya Tiara judes
"kenapa ? gak boleh ?"
"tau ah" jawab Tiara sambil berlalu menuju tempat ganti pakaian
"eh Ra, mau kemana ?" tanya Junior sambil mengejar langkah Tiara
"mau ganti pakaian. Kenapa ? mau ikut masuk juga ?"
"eeee, ya udah sana masuk. Gue mau pulang" jawab Junior tanpa ada balasan dari Tiara.
Tiara masuk kedalam ruang ganti dan Junior malah mengambil langkah mendekati lapangan dan berjalan menuju tribun untuk menonton Tiara dan yang lain nya berlatih. Dari atas tribun, Junior memperhatikan betapa indah nya Tiara saat sedang berlatih. Sejak dulu, Junior dan Alan selalu rajin menemani Tiara latihan dan selalu mendampingi Tiara saat perlombaan. Namun kini Junior sadar, bahwa Tiara 'mereka' telah tumbuh menjadi seorang gadis. Bukan lagi adik kecil yang selalu mereka kawal kemana-mana. Junior tersenyum sendiri memperhatikan Tiara.
Tiara yang sadar sedang di perhatikan, meminta ijin kepada pelatih untuk istirahat sejenak. Tiara berjalan menghampiri Junior dengan ekspresi yang tidak bisa di jelaskan.
"tadi kata nya mau pulang" kata tiara sambil duduk di bangku sebelah Junior
"capek ya ?" tanya Junior
"lumayan sih" jawab Tiara. Junior mengambil tas nya dan mengeluarkan sebotol air mineral dari dalam tas nya dan memberikan nya pada Tiara. Tiara pun meneguk hampir separuh isi nya.
"haus banget lu sampe minum nya kek gitu ?" tanya Junior sambil memperhatikan Tiara
"udah ya, makasih air nya. Sisa nya lo bawa pulang aja sebagai kenang-kenangan. hehehhee"
"gak lucu" jawab Junior sambil mengambil kembali botol minum dari tangan Tiara
"udah ya, gue lanjut latihan dulu. Kalau mau pulang, hati-hati ya Junior kuu" kata Tiara dengan imut nya sambil mencubit kedua pipi Junior seperti anak kecil. Dan Junior hanya tertawa dan memperhatikan langkah Tiara yang perlahan kembali ke lapangan untuk melanjutkan latihan nya.
Setelah selesai latihan, Tiara dan teman-teman nya berjalan menuju parkiran untuk masuk ke dalam bis sekolah yang akan mengantar mereka pulang. Tiba-tiba pandangan Tiara teralihkan pada sebuah motor yang sangat iya kenali, masih bertengger di halaman parkiran. Itu motor Junior. Dengan sigap, Tiara berlari masuk kembali ke dalam gedung dan menuju tribun. Sementara Tiara menyuruh teman-teman nya yang lain pulang terlebih dahulu.
Dan benar saja, sesampainya di tribun, Tiara mendapati Junior sedang tidur pulas di atas bangku penonton dengan tas sebagai bantal nya.
"Juuu ?" panggil Tiara tepat di kuping Junior dengan nada yang halus dan lembut "Juu, banguun"
Mendengar ada yang memanggilnya, Junior pun membuka mata nya perlahan, mengumpulkan segenap kesadaran nya untuk bangkit dari tidur nya.
"Ra ? udah selesai latihan ?" tanya Junior sambil mengucek-ngucek mata nya
"udah. Balik yuuk" kata Tiara sambil berdiri dari duduk nya dan merapikan tas Junior. Junior pun bangkit berdiri dan mengikuti Tiara dari belakang menuju ke parkiran.
"lo kenapa gak pulang ? kenapa malah nungguin gue latihan ?" tanya Tiara saat berada di parkiran
"eemm. Ituu... gu...gue tadi ketiduran. Siapa juga yang mau nungguin lo latihan" jawab Junior dengan terbata-bata dan berusaha menyembunyikan kegugupan nya. Sedangkan Tiara hanya memanyunkan bibir nya dan mengumpat Junior dengan suara di pelan kan agar Junior tidak mendengar nya.
"buruan pake helm nya" kata Junior sedikit di buat galak
"iya iyaa" jawab Tiara dengan jutek nya
Keesokan hari nya, Junior masih mengantar Tiara menuju tempat latihan nya. Setelah selesai mengantar Tiara, Junior pulang ke rumah nya untuk mengganti baju dan mengerjakan semua tugas-tugas rumah nya, kemudian berangkat kembali ke tempat latihan Tiara untuk menunggu Tiara selesai latihan. Begitu juga dengan Alan, sepulang sekolah, Alan mengantar Tania pulang ke rumah. Setelah itu Alan kembali ke rumah nya untuk ganti pakaian dan mengerjakan tugas-tugas rumah nya, lalu ikut menyusul Junior ke tempat latihan Tiara untuk menunggu Tiara selesai latihan. Begitu lah seterus nya, mereka menemani Tiara dari latihan hingga menuju berbagai tahap perlombaan. Tiara mampu melewati berbagai tahap perlombaan dan berhasil menuju ke tahap puncak. Perlombaan yang sangat sengit dan menegangkan.
"Ra, kita yakin kali ini lo pasti bisa" kata Junior mencoba menyemangati Tiara
"aduh, kok gue deg-degan ya" jawab Tiara sambil menggenggam tangan nya sendiri
"sini gue yang ikat tali sepatu lo biar gak lepas" kata Alan sambil berlutut di bawah kaki Tiara dan mengikat tapi sepatu Tiara "udah, tenang aja, ini gue ikat nya kuat kok" kata Alan masih tetap dalam posisi jongkok di depan Tiara
"pokoknya lo jangan takut ya. Gapapa kalau kalah. Bagi kita, Tiara tetap pemenang nya" kata Junior sambil tersenyum lembut di samping Tiara
"Aduh, udah deh, alay banget lo berdua"
"iiishh, bukan nya terharu, malah ngatain kita. Dasar lo" kata Alan sambil bangkit berdiri dan duduk di sebelah Tiara
"hehehehehe. iya deh iya. Kalian berdua itu emang sahabat gue yang paliiiiing baik" kata Tiara sambil merangkul pundak kedua sahabat nya
"kalau lo menang, lo harus traktir kita makan pizza 5 porsi" kata Junior
"eh setan, banyak banget, emang lo sanggup habisin ?" kata Alan berusaha menoyor kepala Junior
"lo lupa, yang makan sama kita itu siapa ? paling juga kita berdua makan 2 porsi aja, sisa nya pasti di embat sama Tiara" mendengar perkataan Junior, Tiara langsung kesal dan menginjak kaki kedua sahabat nya
"aawww. sakit Ra" teriak kedua nya
"rasain lo berdua. Ngatain gue sih" kata Tiara sambil bangkit berdiri dan menghadap ke arah kedua sahabat nya.
"lo kan emang makan nya banyak Ra" kata Alan dan langsung mendapat tatapan tajam dari dari Tiara. Dan tiba-tiba, Tiara mendapat panggilan untuk besiap-siap karena perlombaan nya segera di mulai.
"Semangat Raaaa. Kita yakin lo menang" teriak Alan dan Junior. Tiara hanya berbalik dan tersenyum kearah kedua sahabat nya. Dengan cepat, Alan dan Junior segera berlari ke tribun dan mencari tempat di posisi paling depan agar bisa langsung melihat Tiara dengan jelas.
Perlombaan berlangsung dengan sengit dan menegangkan, Tiara sekarang berada di posisi kedua, di depan nya, terdapat pelari dari provinsi lain. Tiara berusaha mengejar, namun lawan di depan nya terus menghalangi jalan nya. Tiara merasa ada sesuatu di dada nya, nafas nya seperti terasa berat dan jantung nya berdebar dengan sangat cepat.
Sementara di sisi lain, kedua sahabat nya terus berteriak untuk menyemangati Tiara dan tak lupa juga berdoa dalam hati mereka untuk Tiara.
Garis finish sudah di depan mata. Tiara tak mau kalah, dia tak mau mengecewakan kedua sahabat nya yang telah menemani nya sampai titik ini. Dia mengingat kembali kejadian 6 tahun yang lalu, saat diri nya mengikuti perlombaan dan di harus kalah karena terjatuh pada putaran terakhir. Namun kedua sahabat nya berusaha menyemangati nya dan menggendong nya hingga pulang ke rumah.
"gapapa Ra, kamu tetap juara nya" kata Junior sambil memegang tangan Tiara. Sementaran Alan sedang menggendong nya menuju ke rumah.
"Tiara Juara. Tiara Juara. Tiara Juara" begitulah kedua sahabat nya berteriak menyemangati nya
"gue harus bisa" Tiara menambah kecepatan lari nya. Garis finish sudah terlihat di depan mata. Daannnnnnn........
![](https://img.wattpad.com/cover/173600992-288-k748506.jpg)
YOU ARE READING
Mellifluous
Romance3 orang sahabat, Tiara, Junior, dan Alan. Selalu bersama sejak kecil, menghabiskan waktu bersama. selalu saling melindungi dan menyayangi. hingga pada titik mereka dihadapkan pada sebuah kebimbangan hidup. cinta hadir dalam hidup mereka masing-masin...