SP (4)

5.9K 428 42
                                    

"Ugh!"

Lengguhan terdengar dari mulut Jaemin. Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya.

"Nana?" Panggil Ayah Jaehyun ketika melihat Nana yang tersadar. Ayah langsung saja memeriksa Jaemin.

Renjun dengan cekatan membawa segelas air minum dan mendekati ranjang Jaemin, tentunya menunggu setelah Ayah Jaehyun memeriksa Jaemin.

Jaemin yang berusaha duduk sedikit dibantu oleh Renjun, "Minum dulu Na", dan Jaemin menerimanya.

"Gimana Na? Sudah baikan?" Tanya Bunda Doyoung.

Ayah Jaehyun kembali mendekati Jaemin, "kalau Nana merasa sesak, duduk sambil sedikit dibungkukkan saja badannya"

Jeno mendengar itu mengernyitkan dahi bingung. Ia langsung saja membuka ponselnya, berselancar di situs web.

Tumor yang mengganggu pernafasan

Jeno mengetik kalimat itu di situs pencarian, dan menemukan beberapa artikel yang berhubungan dengan yang ia cari.

Mendadak kepala Jeno pusing. Walaupun ia menyukai Sains dan ayahnya adalah seorang dokter, tetap saja Jeno masih awam dengan bahasa bahasa ilmiah kedokteran.

"Ren? Kok aku bisa ada di rumah sakit?"

Renjun menepuk kesal kaki Jaemin yang dibalut selimut. "Ih! Sebel! Kamu tuh sakit, Na!"

Ayah Jaehyun ikut masuk ke obrolan, "Nana! Om mau tanya tanya boleh ya? "

Jaemin mengangguk, "ya boleh dong om"

Ayah Jaehyun tersenyum, yang bahkan menurut Bunda -beserta Jeno dan Kak Jungwoo- memiliki makna lain tersembunyi.

Ayah kok senyumnya gitu sih? Kayak senyum khawatir - Jeno

"Na, apa kamu akhir akhir ini sering ngerasa sesak nafas atau sakit dada?"

Jaemin terdiam, mengingat ingat. "Umm.. iya om, Nana akhir akhir ini sering banget ngerasain sesak nafas sama sakit di dada. Kira kira udah lumayan lama sih Om, mungkin lima bulan terakhir"

"Cara kamu supaya dada kamu gak sakit gimana?"

"Bungkuk. Jalan sedikit bungkuk, duduk sedikit bungkuk, dan .... tidur juga Nana gak pernah di kasur. Walaupun gak ngurangin sakit sih, tapi lumayan bisa bikin nafas gak sesak, om!"

Jawaban Jaemin membuat seisi kamar rawat Jaemin mengernyit, kecuali Ayah Jaehyun.

Ayah Jaehyun terdiam, kemudian menepuk sedikit kaki Jaemin yang masih dibalut selimut, "Kamu pernah cek ke dokter sebelumnya?"

Jaemin menggeleng, "enggak om.

Emang Nana sakit apa sih om?"

"Om bakalan kasih tau kalau orang tua kamu udah dateng"

Bibir Jaemin mengerucut, "ih! Om Jaehyun mah! Nana udah penasaran loh"

Ayah Jaehyun terkekeh, "Om juga butuh persetujuan orang tua kamu buat ngecek.

Om bakal kasih tau garis besarnya aja. Na! Kamu sakit tumor. Tapi om gak tau Tumor yang menyerang kamu itu tumor apa, jenisnya apa dan letaknya dimana, tapi dari hasil pemeriksaan dan gejala yang timbul, kamu mengidap itu. Om belum bisa cek lebih lanjut karena butuh persetujuan orang tua kamu, dan butuh dokter khusus yang menangani penyakit dalam. Kamu tau kan, om ini dokter umum. Untuk sementara, kamu jangan dulu pulang. Kamu harus di rawat disini." (Jean : Anggap aja gitu ya, Jean gak tau tentang 'kerumahsakitan', hehe)

Jaemin terdiam mendengar penuturan Ayah dari sahabatnya itu. Separah itu kah penyakit gue? Buset! - Jaemin.

"Perkiraan lusa Mami sama Papi kamu pulang, Na.

Same Position // NorenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang