Terkadang musuh adalah orang
yang berada paling dekat dengan kita
Gian pradipto*******
"Jangan pa. pa jangan...Jangan pukul mama papa jan-jangan"
Gian mendengar suara Ana yang menjerit histeris. Dengan cepat Gian menyelesaikan memakai seragam nya setelah itu keluar dari toilet. Gian mendapati Ana yang mengigau dalam tidur nya, Dengan cepat gian mendekat ke ranjang dan memeluk Ana memberikan kenyamanan dan kehangatan lewat pelukan nya"Tenang Na"
Gian membelai rambut ana. Membuat Ana merasa begitu nyaman berada di pelukan Gian.
Gian tersenyum senang ia telah memutuskan sebuah keputusan yang akan merubah jalan hidup nya. Yaitu memiliki Ana, Gian tak tau pasti kapan ia mulai mencintai Ana, tapi yang Gian tau ia telah menetap kan Ana sebagai gadis yang ia cintai. Selama ini tidak ada yang bisa mencair kan perasaan nya setelah di kianati oleh calon tunangannya sendiri, Lisa. Mungkin Gian akan membatal kan pertaruhan ini dengan Angga. Gian rela kehilangan mobil nya asal kan ia tak kehilangan Ana. Gian tidak tau pasti masa lalu Ana tapi yang jelas ia akan selalu Ada untuk Ana.
Deg...deg....
Sedang kan Ana tidak bisa lagi menahan debaran jantung nya, baru kali ini dia di peluk oleh seorang pria. reflek Ana mendorong tubuh Gian ,tapi usaha nya tidak berhasil Gian semakin erat memeluk Ana."lepas"
"biarin gini aja dulu"
Gian memeluk Ana dengan erat yang di balas oleh lingkaran tangan Ana."Na, gue mau deket sama lo"
Gian menatap mata Ana dalam"Ma-maksudnya?"
Ana juga menatap mata Gian
Ana baru menyadari kalau mata Gian berwarna hitam pekat
yang mengintimidasi."Lo gak perlu bingung, yan pasti gue mau deket sama lo dan jagain lo"
"Apa alasan lo sebenarnya kenapa lo tiba-tiba deketin gue dan mau ngelindungin gue"
"Karna gue cin--"
Tet....tet...
perkataan Gian terpotong oleh bel pulang. gagal sudah rencana nya tapi ini mungkin bukan waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaan nya, Gian akan mencari waktu yang tepat untuk mengungkap kan perasaan nya."Itu udah bel yuk kita pulang"
Gian menarik tangan Ana lembut."eh gak usah gue pulang naik angkot aja" Ana menolak Pulang bersama gian bukan karena apa. hanya saja Ana takut Putri melihat ia dan Gian pulang bersama akan mendatang kan masalah. karna tadi Putri sempat mengancam Ana.
"Engak lo pulang bareng gue, gak terima penolakan"
"Eng--" terlambat Gian sudah lebih dulu menarik Ana keluar dari UKS Gian pastikan Ana akan membalas perasaan nya.
"Gue akan buat lo percaya na kalau gue cinta sama lo itu gak main-main" Gian membatin💕💕💕
Saat ini Axel berdiri sambil mengerutu di parkiran yang sudah terlihat sepi.
"Serangga kemana sih, lama bener" Axel sedari tadi menunggu Angga yang tidak datang-datang. Padahal ia sudah men chatting Angga. Sungguh menyebalkan."Xel" Axel menoleh dan menemukan Gian dan Ana yang berdiri di belakang nya.
"Lo ngapain masih di sini?"
Gian bertanya sambil memperhatikan parkiran yang sudah sepi."Nungguin si serangga noh"
Axel masih saja asik mengerutu membuat Ana menahan tawa nya. lucu
Gian yang melihat Ana tertawa pun sempat tertegun. sebelum mengalih kan pandangan mata nya lagi ke Axel.
Axel masih saja ngedumel dengan menyebut semua nama binatang. membuat Gian yang mendengar kan nya hanya memutar bola mata nya."Lah, lo sendiri kenapa belum pulang?"
Axel memperhatikan tangan Gian yang sedari tadi menggenggam tangan Ana.
Seakan mengerti Ana dengan cepat melepaskan tautan tangan nya dengan Gian."Gak kenapa-napa"
Gian hanya menjawab cuek.
Membuat Axel melongo merasa di kacangi.Gian berlalu tanpa menanggapi panggilan Axel. ia berjalan ke tempat motor nya lebih tepatnya motor Axel di ikuti oleh Ana
karena Mobil Gian di pakai Axel jadi mau tak mau Gian memakai motor nya Axel.
Lalu Gian membantu Ana memasangkan helm.
Gian masih saja terlihat cuek padahal jantung nya sejak tadi tak mau berhenti berdetak. Bukan hanya Gian tetapi Ana juga merasa kan hal yang sama."nih pake" Gian menyerah kan jaket levis nya ke Ana , agar Ana tidak ke dinginan.
"Terus lo?"
Ana tidak mengambil jaket itu membuat Gian gemas sendiri tanpa basa-basi Gian menyampir kan jaket itu ke pundak Ana."Gue gak butuh yang butuh ni jaket lo" Gian menghidupkan motor nya "Naik" lanjut nya menolong Ana untuk segera naik
tampak nya Ana agak kesulitan menaiki motor ini, maklum Ana tidak biasa di bonceng oleh motor gede ini."Siap?"
Ana hanya mengangguk. Gian belum melaju kan motor nya membuat Ana menyergitkan dahi nya."Lo mau jatuh?" Gian menoleh kebelakang melihat Ana yang belum mengerti maksud nya.
"hah?" Ana masih saja cengo seperti orang bodoh.
"ckck pegangan dong"
Seakan mengerti Ana langsung memegang pundak Gian."ampun dah, lo pikir gue kang ojek?" tak mau menunggu lebih lama lagi Gian langsung menarik tangan Ana untuk memeluk pinggang nya
Gian langsung melesat kan motor nya dengan kecepatan rata-rata meninggalkan sekolah.Dari jauh Axel tersenyum melihat perdebatan kedua orang itu, meskipun tidak mendengar. tapi Axel tau kalau mereka sedang memperdebat kan sesuatu.
"ckck ke makan omongan sendiri lo kan" Axel ber monolog"Xel!"
"Eh ayam eh semvak dora"
Axel menoleh ingin memaki seseorang yang mengejutkan nya.
Axel mendapati Angga yang menyegir memperlihatkan gigi rapi dan putih nya."Lo ya nga!"
Axel hampir saja menyentil dahi Angga tapi ia urung kan."ngapain lo masih di sini xel?"
"Eh kutang dora gue nungguin elu!" Axel kehabisan kata-kata menghadapi Angga
"Ngapain lo nungguin gue?"Angga bingung, pasal nya ia merasa tak ada janji dengan teman somvlak nya ini.
"Lo lupa?kita kan di hukum buat pr matematika sebanyak 100 butir karna ketauan kaga ngumpulin pr selama 10 kali pertemuan" Axel menjelaskan panjang lebar.
"lah kok gue kaga tau?"
"Gimana mau tau! lo aja dari UKS kaga balik lagi ke kelas, lo kemana aja sih?" Lanjut Axel memperhatikan Angga yang seketika berubah menjadi gugup.
"it-itu gue-gue"
Angga menjawab gugup, tak mungkin ia menjawab pertanyaan Axel karna itu sama saja membuka rahasia nya."Alah kelamaan, kuy kita pergi"
"selamat" Angga menghela nafas.
Bersambung.......
jangan lupa vote share and komen GUYS
Maklumin typo
aku cinta kalian😂😘😍
ketjup manjha
Muachhhhh😘😍Ririn Marsellia
KAMU SEDANG MEMBACA
GIANA
Teen FictionCover by @Alfyah Direvisi setelah tamat Gian pradipto morgan. Mungkin kalian akan berpikir 2 kali untuk berurusan dengan sang most wanted Sma bina bangsa ini Ganteng? jangan di tanya. Pinter? banget, Bahkan Memiliki IQ di atas rata-rata. Tajir d...