- 3 -

484 9 0
                                    

Keesokan harinya Rey pun menepati janjinya untuk bertemu dengan Fahmi dengan berlapang dada. Rey pun telah sampai lebih dulu lalu disusul oleh Fahmi.

"Sebelumnya gue makasih banget sama lo karena lo udah bela - belain mau ketemu gue. Sesuai dengan yang gue chat kemarin, gue minta tolong banget sama lo." ucap Fahmi

"Gue bakal bantu lo. Tapi kalo pun Meira pada akhirnya nggak mau, ya lo harus ngehargain apapun keputusannya dia. Dan kalo dia mau, gue ikhlasin buat lo." ucap Rey

"Makasih, gue mau lo bujuk Meira gimanapun caranya biar Meira mau ketemu gue besok." pinta Fahmi

"Oke, gue coba. Tapi lo inget ya, 1 centi pun lo sentuh dia, gue yang bakal patahin hidung lo. Inget!" ucap Rey. Lalu Rey pun pergi begitu saja meninggalkan Fahmi di sana. Rey pun melakukan motornya menuju ke rumah Meira untuk mengungkapkan apa yang terjadi padanya hari ini.

"Rey ?" kata gue penuh heran lalu berlari kecil menuju pintu rumah

"Ada yang mau gue sampein, urgent." ucap Rey sambil mengejar Meira dan berhasil meraih tangan gue

"Kalo soal feeling lo, gue nggak mau." ucap gue sambil melepas tangan Rey

"Nggak, ini soal Fahmi." jawab Rey

"Fahmi ?" ujar gue

"Kemarin sore pas gue balik dari rumah lo, Fahmi ngeDM gue intinya dia minta tolong ke gue buat bujukin lo supaya lo balik lagi sama dia. Terus gue coba setuju dengan kesepakatan itu. Dan hari ini sesuai janji gue, gue ketemu sama dia. Dan dia mau lo ketemu sama dia besok." ucap Rey

"Gue nggak mau." jawab gue

"Gue nggak mau kalo cuma berdua." lanjut gue

"Lah terus lo mau bawa warga sekampung ?" tanya Rey

"Nggak gitu juga Rey, maksud gue sama lo." jawab gue

"Gue coba hubungi dia ya. Kita adain negosiasi." ucap Rey

"Negosiasi, lo pikir ini pasar." omel gue, Rey pun memberi kode kepada gue untuk diam

Hallo Fahmi

Iya ini gue Rey

Barusan gue udah coba bujuk Meira buat ketemuan sama lo besok, tapi dia nggak mau kalo cuman berdua. So, i'll join.

Sorry nggak bisa, ini kesempatan terakhir lo. Kalo lo mau, ayo. Nggak, juga nggak apa - apa. Keputusan terakhir ini ada di lo.

Oke oke siap.

"Besok jam 10:00 kita ketemuan di Cafe Janji Manis." ucap Rey

"Lo ikut kan ?" tanya gue

"Kalo gue nggak ikut, gue obrak - abrik tu meja kasir." ucap Rey

"Lo tenang aja, lo aman sama gue. Gue udah bilang ini mungkin berkali - kali. Mau lo nggak percaya, i don't care about it. Kebahagiaan lo nomor 1." sambung Rey

"Gue pulang dulu. Siapin diri lo besok baik - baik." lanjut Rey

- 🦋 Keesokan Harinya 🦋 -

Luka Masa Lalu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang