(2) Belum move on katanya

555 31 1
                                    

---------------------------------

Seperti biasa kegiatanku setiap hari adalah berkutat dengan berkas berkas yang makin lama makin menggunung ini.

Bukanya sombong atau apa, tapi memang seluruh aset papa akan diwariskan kepadaku , jadi sekarang aku mulai menghandle urusan urusan yang dikerjakan papa, walaupun tidak semua .

Tok..

Tok..

Tok ...

" Masuk " ucapku ketika mendengar pintu ruanganku diketuk seseorang.

" Permisi Mr Dhafi , ada yang ingin bertemu dengan anda " ucap Danu

Ya meskipun dia itu adik kelasku dulu, tetapi bahasanya tetap baku, padahal aku tidak pernah mempermasalahkan apa pun panggilannya.

" Siapa ? Aku sedang tidak ingin diganggu " ucapku tanpa mengalihkan perhatian dari berkas yang ku baca.

" Itu ad..-"

" Papi..! " Ucap seorang anak yang menerobos masuk ke dalam ruanganku.

Aku hanya bisa menggelengkan kepalaku, masih pagi dia sudah kesini .

Dan jangan berpikir kalau yang memanggil ku tadi anakku, karena itu salah besar, anak kecil itu adalah Kenzie Putra Ervano.

Ku ingatkan sekali lagi Putra Ervano, sangat jelas sekali, dia adalah anak saudara kembarku dan pacarku .

Jangan salah, aku dan Keyra memang tidak pernah mengatakan putus, jadi salahkah bila aku menganggapnya masih pacarku.

Seketika mengingat itu membuat hatiku berdenyut nyeri, atas penghianat mereka berdua ' sakit tapi nggak berdarah '

" Ih Papi dipanggil kok diam aja " suara Kenzie memecahkan lamunanku.

" Maaf Mr saya tadi sudah mengatakan bahwa Mr tidak bisa diganggu, tetapi Ken memaksa masuk" ucap Danu menjelaskan

" Iya tidak papa, anak ini memang tidak bisa diberitahu , kamu boleh pergi " ucapku

" Iya Mr, saya pamit " ucap Danu sebelum hilang dari balik pintu.

Aku pun mengalihkan pandangan ke arah Kenzie yang sudah duduk di sofa ruang kerja ku dengan cengirannya yang khas, dengan masih menggunakan seragam taman kanak-kanak.

" Ih.. Papi kok ngeliatin Ken terus "

" Oke, ini masih jam 10 , kamu kok ada disini " ucapku sembari melihat jam yang ada dipergelangan tanganku

" Iya, tadi Ken pulang sekolah, terus Ken bosan di rumah terus , e.. ya udah Ken minta anterin ke sini aja "

" Udah izin belum sama Papa Mama, nanti kirain Papi nyulik kamu lagi "

" Tadi udah bilang pak Min kok " ucapnya sembari duduk di lantai dan mengeluarkan mainan dari dalam tasnya.

Itu adalah rutinitasnya kalau sedang di kantorku, aku tidak pernah mempermasalahkan kecuali kalau...

" Papi mobil Bumblebee Ken ilang , Papi gimana ini "

Kan baru juga diomongin, langsung kejadian, pasti abis ini dia bakal minta beliin.

" Papi mobil Ken Papi, beliin yang baru " ucap Ken sembari lari ke arahku.

Nah kan benar, tiap kali kesini pasti ada aja yang ilang .

" Papiiii.. " ucapnya menarik narik lengan kemajaku.

Aku segera menelpon Danu dan meminta untuk menyuruh ob untuk membelikan mainan Ken.

DONATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang