(9) Adik lucknut

326 27 8
                                    

👉⭐
______________________________________
.
.
Aku sudah hampir 5 kali  berjalan menyusuri Taman Pemuda, tapi motor Desi tetap hilang bak ditelan bumi , yaiyalah orang kuncinya ada di motornya , akan sangat mudah orang lain untuk mengambilnya.

Mbak Keyra tadinya ingin membantu mencari , tapi aku menolak dan sekarang tinggalah aku sendiri berjalan tanpa arah , entah alasan apa yang akan kuberikan kepada Desi jika ia tau motornya hilang.

TINNNN !!!!

Aku kaget bukan main mendengar klakson motor dari belakang, dan saat menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang mengklakson , ternyata tak lain dan tak bukan , adik paling lucknut sejagat raya Ryan Defano .
Dengan watadosnya , dia malah cengar cengir, dan belum kuberi tahu bahwa kebahagiaannya adalah saat berhasil mengerjai ku seperti sekarang.

" Ngapain Lo ngelamun ? awas ketabrak Rea ,  jalan kok sambil ngelamun."

BUK !!! BUK !!!

" Nggak sopan banget Lo manggil gue pake nama doang !" Ucapku setelah memukulnya dengan tas jinjing yang kubawa .

" Iya ampun, ampun  mbak Rea . Becandaan kali " ucap Ryan.

" Becanda lo ngga lucu !" Ucapku dengan memukulnya sekali lagi.

" Ya ampun , nggak berperi keadikan banget si Mbah Rea ini . Lagi ada tamu ya sensi banget lo"

" Yan gue lagi pengen makan orang, jadi nggak usah ganggu gue "

" Okeh lah , gue balek dulu ya bye " ucap Ryan sambil menjalankan motornya.

" Ryan kok Lo ninggalin gue !"  Ryan yang memang belum jauh pun menghentikan motornya, dan menoleh ke arahku.

Aku pun segera berjalan mendekatinya dan ketika sampai, aku langsung duduk di jok belakang motornya.

" Gue ikut , yakali gue suruh jalan sampe rumah "

" La sebenarnya mbak ngapain sih  tadi kok bisa ada di taman, abis pacaran ya ?"

" Pacaran gundulmu ! cepetan jalanin motormu, panas banget ini " entah kenapa bawaannya aku ingin marah setiap Ryan bertanya .

" Iya iya, santai dong mbak "
Ryan pun menjalankan motornya dengan kecepatan sedang, Ryan termasuk anak yang taat saat berkendara.

" Kok Lo udah balik Yan , bolos apa gimana ?" Tanyaku.

" Ya nggak lah , mana mungkin anak baek kayak gue bolos, gurunya rapat jadi pulang cepet " jelas Ryan.

" Kok Lo nggak bareng Bianca " tanyaku. Bianca itu temen SMA nya Ryan, mereka tuh temenan udah kayak gula dan semut, dimana ada Ryan di situ pasti ada Bianca, ya walaupun mereka berdua kalau ketemu , pasti nggak pernah akur, ada aja yang dipermasalahin.

" Dia mau daftar OSIS , jadi masih harus di sekolah "

" Lo nggak daftar juga ?"

" Males ah . Gue sibuk , yang ada malah gue nanti nggak fokus "

" Lo masih megang tuh akun gosip ?" Tanyaku . Ryan memiliki kegemaran yang menurutku jarang dimiliki oleh seorang lelaki, yaitu bergosip.  Jika biasanya bergosip itu biasanya dilakukan oleh kaum wanita, maka Ryan pengecualiannya. Hanya tinggal tanyakan satu hal, nanti pasti Ryan akan menceritakan atau yang kalian sebut ghibahin orang lain. Maka dari itu, Ryan hanya memiliki sedikit teman, dan salah satunya Bianca, entah apa yang membuat Bianca bisa tahan berteman dengan titisan lambe turah ini.

" Yaiyalah . Gue bisa dapet segala informasi gegara akun itu. " Ucap Ryan.

Aku berpikir untuk mengetes seberapa updatenya dia tentang lingkungan sekitar rumah, " Yan , kayaknya kemaren malem gue denger orang berantem dari rumah sebelah, kenapa ya kira kira?" Pasti setelah ini dia akan menceritakan aib satu kampung, lihat saja .

DONATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang