👉⭐
------------------------------------------------------------------
Setibanya di depan rumah kembaran ku , aku segera membangun Kenzie yang tertidur di bangku penumpang sambil memeluk mainannya.
" Ken " ucapku sambil menggoyangkan kakinya.
" Kenzie "
" Bangun Ken udah sampai rumah"
Dia tampak mengerjapkan kedua matanya, dan melirik ke arahku.
" Papi...." Ucapnya dengan suara khas bangun tidur.
" Turun yuk , sudah sampai " ucapku sambil membuka pintu penumpang.
" Gendong " ucapnya sambil mengangkat kedua tangannya.
Aku pun langsung menggendongnya, dan berjalan menuju pintu gerbang rumahnya.
" Pak Budi " ucapku memanggil satpam rumah Dhafa
" Iya, den Dhafi , tunggu sebentar saya bukain pintu gerbang " ucap pak Budi
" Nggak usah pak , saya cuma mau nganterin Ken , buka gerbang kecil saja" ucapku
" Iya den " ucap pak Budi sambil membuka pintu kecil sebelah gerbang.
" Ken , Papi nganternya sampe sini aja, kamu kedalamnya dianter pak Budi ya " ucapku sambil menurunkannya dari gendonganku .
" Nggak mau! Anterin sampe dalem " ucapnya dengan terus mengalungkan tangannya ke leherku.
" Papi masih ada kerjaan, apa mau Papi telponin Papa" ucapku sambil mengangkatnya kembali ke gendongan ku.
" Nggak mau!, Ayo Pi anterin "
Bukanya aku tak mau mengantarnya,aku hanya malas bertemu Keyra dan Dhafa. Jujur masih ada sedikit rasa nyeri di dadaku saat melihat kebersamaan mereka, catat ya hanya sedikit !" Papi ayo !" Ucap Kenzie sambil menggoyangkan kakinya.
" Oke papi anterin"
" Maap den , mobilnya mau dimasukin ke garis Ndak " ucap pak Budi
" Nggak usah pak, saya cuma sebentar" ucapku yang dibalas dengan anggukan kepala dari pak Budi.
Aku berjalan memasuki halaman depan rumah Dhafa , rumahnya lumayan besar, tetapi masih kalah jauh dengan rumahku, silahkan jika kalian menganggap ku sombong, tapi memang begitulah kenyataannya.
Terlihat Dhafa keluar dari dalam rumah, tumben dia ada di rumah, biasanya juga dia masih sibuk di rumah sakit."Sini Ken sama Papa " ucap Dhafa sambil meraih Ken dari gendongan ku.
Ken pun beralih ke gendongan Dhafa
" Anak papa udah makan belum ?" Ucap Dhafa sambil mengelus rambut Kenzie" Belum " ucap Kenzie.
" Kebetulan mama udah selesai masak , makan yuk " ucap Dhafa tanpa mengindahkan keberadaanku
Sepertinya memang aku harus segera pergi, bahkan dia tidak menyapaku , dasar" Gue balik " ucapku sambil berjalan ke arah gerbang
" Papi kenapa nggak sekalian makan disini , Papi kan belum makan " ucap Kenzie berhasil menghentikan langkahku
Belum sempat aku membalikkan badan dan menjawab pertanyaan Kenzie, suara Dhafa terdengar kembali.
" Papi lagi sibuk , kamu sama Papa aja "
Huuhh... Sepertinya dia memang tak ingin melihatku . Terlihat Kenzie turun dari gendongan Dhafa dan berlari ke arahku.
" Ayo Pi " ucap Kenzie sambil menarik tanganku
" Papi masih ada kerjaan, kapan kapan kita makan bareng"
" Ya udah kalau Papi ngga mau, Ken juga nggak mau makan" ucapnya sambil menyedekapkan tangannya dan memajukan bibirnya .Inilah kebiasaan buruknya, ketika tidak dituruti keinginannya dia akan ngambek.
Aku melirik malas ke arah Dhafa, dia hanya menatapku sebentar dan masuk ke dalam rumah.
" Oke, ayo kita masuk " dia langsung tersenyum menggandeng ku .
" Ayo Pi cepetan, Ken udah laper "
Baru beberapa langkah, Ken menghentikan langkahnya, dan langsung menatapku." Kenapa " tanyaku
" Ambil mainan Ken dulu , di mobil Papi "
Aku pun menghela nafas panjang. Dan melangkah kembali ke arah gerbang .
" Pak Budi, tolong bantu saya membawa mainan Kenzie"
Pak Budi yang sudah biasa, pun langsung menuju bagasi mobilku ketika aku membuka kuncinya.
Setelah mengambil semua mainan Kenzie, kamu pun berjalan menuju rumah.
Sesampainya di ruang makan, terlihat Dhafa yang sedang duduk dan Keyra yang asik menyiapkan makanan di meja makan .
" Pak Budi, mainan taruh di kamar Kenzie ya !" Ucap Kenzie sambil berjalan ke arah meja makan.
Keyra pun tersenyum ke arah Kenzie, dan senyumnya pun hilang ketika ia melihatku.
" Duduk Fi " ucap Dhafa
Aku pun duduk di samping Kenzie.
" Ken , ganti baju dulu . Besok kan masih dipakai " ucap Keyra
Ken pun melirik ke arah Dhafa, " Pa , temenin Ken ganti baju "
" Sama mama aja yuk " ucap Keyra, ya iyalah mana mau dia di sini hanya denganku.
" Nggak mau maunya sama Papa"
Akhirnya Dhafa dan Kenzie pergi untuk berganti baju . Dan tersisalah aku dan Keyra. Ia dari tadi menundukkan kepalanya.
Dari pada bosan, aku memilih memainkan game di iPhone ku.
" Gimana kabar kamu Fi" ucap sebuah suara yang membuat tubuhku menegang.
" Seperti yang Lo liat " ucapku tanpa melihat ke arahnya.
" Maaf " ucap Keyra
Aku tersenyum sinis ke arahnya " setelah 7 tahun "
" Aku ...-"
" Makkaann.... Makkaann... Makkaann.."
" Kenzie jangan teriak teriak " ucap Dhafa memperingati anaknya
Sedangkan Kenzie yang mendengar, hanya cekikikan saja.
Kami makan dengan tenang tanpa suara, tumben sekali Ken diam . Sampai terdengar getaran dari saku celanaku .
Danu's is calling
" Hallo Nu , ada apa "
"....."
" Bukanya jam 3 "
"......"
" Oke, saya akan ke sana"
Tuut...
" Sorry gue harus pergi, ada rapat. Thanks for lunch " ucapku
Aku pun langsung berjalan ke luar rumah dan menuju mobilku. Saat aku ingin membuka pintu mobilku, terdengar suara Dhafa....
" Makasih dah nganterin Ken, lain kali ngga usah beliin dia mainan. Mainan yang Lo beliin kemaren pun masih belum dia buka "
" Dia yang minta beliin, dan gue pun nggak keberatan" ucapku menatapnya
" Jelas nggak keberatan, pewaris tunggal perusahaan minyak dan perhotelan , pasti banyak duitnya!!" ucapnya sambil tersenyum sinis dan berjalan ke rumahnya.Apa dia iri dengan ku ?
KAMU SEDANG MEMBACA
DONAT
Romance" Papi , Ken mau roti yang bolong Papi" " Roti bolu kali , mana ada roti bolong Ken " "Ada Papi, kemaren Papa beliin buat Ken " " Ya Udah minta beliin Papa sana, Papi sibuk " " Ya Udah kalau nggak mau beliin, Ken bilangin papa nih kalau papi masih...