(6) Sifat asli

374 31 0
                                    

Vote dari kalian menambah semangat 💪 untuk melanjutkan part selanjutnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ini masih sudut pandang Rea, jadi dia masih nyebut Dhafi itu Dhafa
.
.
.
.
.
.
.

_____________________

Aku terus mencoba menstater motor matic milik Desi , tetapi tetap saja motor ini tak mau menyala . Apalagi beberapa orang di sekitar taman ini asik melihat penderitaan ku , manusia zaman sekarang liat orang susah bukanya dibantu malah ditonton , Lo kira bioskop

Ku lihat si pak Dhafa juga melihatku dengan tatapan mengejek , lalu terlihat ia seperti sedang mengobrol dengan Kenzie dan tak lama ia mengambil salah satu donat yang berada di kotak yang dipegang Kenzie .

Penasaran gimana reaksinya memakan kue buatanku
Ia memasukan donat itu ke mulutnya dengan perlahan dan terlihat elegan .
Beda memang cara makan kaum missQuin dengan kaum jetset.

Ia tampak menikmati kue donat itu dan terlihat akan mengambilnya lagi , siap dulu yang buat ! Karyawanku ... :"


Tiba-tiba ia terlihat menggaruk garuk lehernya, lalu berbicara entah apa dengan Kenzie, tak lama ia terduduk di samping mobil mewahnya sambil menggaruk garuk bagian tubuh lainnya.

Apa jangan jangan gara gara makan kue ku , pak Dhafa keracunan . Perasaan gak dicampur bahan berbahaya

" Tante tolong bantuin Papi " ucap Kenzie yang sudah ada di depan motor matic milikku... Eh milik Desi

" Itu Papa kamu kenapa ?"

" Ih... Bukan Papa, itu Papi Tante "


" Iya iya , Papi kamu kenapa ?"

" Itu Papi garuk garuk . Tante bantuin Papi sana " ucap Kenzie

" Hah ? Gim..-"
Belum sempat aku menjawab , tanganku sudah ditarik menuju Papinya yang terduduk sambil menggaruk garuk wajah dan sekitar lehernya yang sudah terlihat memerah.

Aku merasa ada yang belum aku lakukan, tapi apa ya ?

" Ayo Tante , cepat . Ih lama deh jalannya " ucap Kenzie.


Sesampainya aku di depannya, wajahnya sudah memerah dan dilehernya terdapat luka lecet di mana mana.

Jiwa malaikaku tergerak, kasihan juga kalau nggak ditolongin , ya walaupun sikapnya sengak gak ketulungan.

" Bapak kenapa pak "

Dia tidak menjawab, malah asyik garuk garuk

" Pak "

Oke masih nggak dijawab, sekali lagi kalau masih dikacangin gue balik

" Pak bapak baik baik saja "

Oke fix gue balik .....

Aku pun berbalik dan mulai melangkah , sampai akhirnya.....

" Antal saya ke rumah sakit, tolong "

Gotcah !! Akhirnya Mr. Sengak minta tolong .

" Ya sudah ayo naik motor saya saja pak " ucapku menawarkan, aku baru ingat kalau Mr. Sengak begini gara gara makan kue ku , ya se-nggaknya aku sudah bertanggung jawab.

" Motol kamu mati... Ekheem.. naik mobil saya aja "

Ku lirik mobil Mr. Sengak , hmm sepertinya harga mobilnya sampai MM -an .

" Eh.... Saya nyetir mobil bapak? Saya aja belum lancar nyetir mobil pak , tapi kalau mau lecet lecet dikit mobilnya gak papa deh "

Pak Dhafa tampaknya sedang mengumpat , salahnya sih manja , emang nggak bisa nyetir sendiri apa.

DONATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang