Sebenarnya udah selesai dari lama , tapi setiap mau update ada aja kegiatan 😄___________________________________________
"Apakah saya mengganggu waktu istirahatmu Dhafi "
Aku tak percaya, orang yang barusan memasuki ruanganku adalah, Kusuma Wijaya yang notabene ayahnya Keyra atau bisa disebut babehnya mantan:")
" Tidak kok , saya kebetulan sedang bersantai " jawabku.
Setelah itu, Pak Kusuma pun berjalan ke arah, dan meminta izin untuk duduk di kursi sambil brankarku.
Setelah itu tidak ada pembicaraan diantara kami, benar benar sangat canggung. Entah sudah berapa lama aku tidak bertemu dengan bapak mantan calon ini , mungkin sudah 9 atau 8 tahun yang lalu, " Gimana Dhafi, kamu sudah sehat ?" Ucap Pak Kusuma, mungkin sekedar ucapan basa-basi sebelum beliau mengungkapkan tujuan utamanya.
" Saya sudah sehat, tapi saya pikir mengambil cuti 2 - 3 hari tak masalah "
" Oh iya, kau pasti sibuk sekali. Jarang jarang kan memiliki waktu bersantai seperti ini bukan " Aku hanya membalas dengan tersenyum canggung.
" Ngomong ngomong om kok bisa tau Dhafi ada disini " tanyaku.
" Tadi om habis berobat , dan kebetulan denger dari Keyra kalau kamu dirawat " ucap om Wijaya yang kubalas dengan anggukan kepala , karena bagaimanapun apapun yang berhubungan dengan Keyra , akan selalu menjadi konten yang sensitif di hatiku.
" Om sakit apa ?" Tanyaku sambil menatapnya , dan baru sadar kalau diwajah beliau ada bekas memar .
" Banyak . Jantung ada , ginjal ada , usus ada , paru paru , hati ada juga , sampe Tulung tulang pun bermasalah :'( " ucap om Wijaya dengan wajah sedih .
Aku tak merespon , masih berpikir apa yang dimakan orang tua didepanku ini sampai bisa terkena banyak penyakit seperti itu, mungkin om Wijaya gemar konsumsi beling , bensin dan paku kali ya.
" Ya gimana ya , ibunya keyra udah nggak ada . Keyra pun sekarang fokus ke rumah tangganya sendiri , sedangkan om cuma sama Keanu ya jadinya gitu hahaha..."
Eh malah curhat , ingin kubilang begitu tapi ya gimana ya , ngga etis kayaknya. Jadilah aku dari tadi hanya mendengar dan sesekali ikut ( pura - pura ) tertawa saat om Wijaya melempar jokes .
Om Wijaya terus bercerita ngalir ngidul , harusnya aku bisa santuy santuy malah terus diajak ngobrol . Sebenarnya aku tipe orang yang suka bergaul , dalam artian mengobrol atau sekedar nongkrong bersama teman , tapi jujur sekarang aku tak nyaman , aku seperti merasa ada sesuatu dibalik kedatangan om Wijaya kesini.
"... Dan ternyata nasinya warnanya sudah hitam hahaha... "
Katanya sakit , tapi kok masih bisa ngakak begitu." Sebenarnya om ngga enak sama kamu , tapi ya gimana om butuh banget Fi . "
" Butuh apa om ?" Tanyaku , ya karena sedari tadi aku sibuk dengan pikiranku sendiri.
" Om butuh dana 50 juta , buat bayar kuliah Keanu sama buat berobat om "
50 juta termasuk nominal yang kecil bagi keluargaku , sedangkan kalau ngasih amplop pernikahan saja masing masing anggota keluarga bisa mencapai puluhan juta . Dan yang menjadi pertanyaan adalah , om Wijaya merupakan mertua dari salah satu keturunan Erfano . Mustahil kalau memang untuk keperluan kuliah Keanu , Dhafa sampai tak memberikan bantuan.
Dan masalah kesehatan, di rumah sakit ini biaya perawatan anggota keluarga Erfano pasti akan digratiskan , secara Papa merupakan pemilik rumah sakit ini. Aku benar benar tak yakin dengan alasan om Wijaya." Kamu nggak mau bantu ya "
" Pasti Dhafi bantu , tapi Dhafi harus ngomong ke Dhafa " ucapku.
" Nggak perlu ngomong. Kecuali kalau kamu biar bisa minta ganti rugi ke Dhafa . Om rasa uang 50 juta bukan sesuatu yang berat buat kamu, sekali menang tender kamu bahkan bisa dapat puluhan miliar " ucap om Wijaya panjang lebar.
Harga diri Dhafa pasti bakal dipertaruhkan kalau ada yang tau om Wijaya pinjam uang sama orang lain.
" Bukan masalah nominal om , cuma Dhafi nggak enak aja sama Dhafa. "
" Om udah minta sama Dhafa , cuma nggak direspon. Masa kamu nggak mau bantu om , om ka.-..."
" Oke , mana nomor rekeningnya, biar Dhafi bisa transfer secepatnya "
" Om nanti kirim lewat wa ya , om ngga hafal . Minta nomor kamu sekalian dong " ucap om Wijaya.
" Buat apa"
" Ya buat ngirimin nomor rekening "
" Oh , ini . Kirim ke nomor yang ada disitu " ucapku sembari memberikan kartu namaku.
" Oke makasih Dhafi , emang seharus kamu yang jadi menantuku Dhafi hahaha..." Ucap Wijaya dan setelah itu dia pun keluar dari ruangan Dhafi.
Ia bahagia karena menemukan Mangsa yang pas untuk untuk dijadikan ATM berjalan.
__________________________________________
" Rea ! "
DUKKk...
" AWW .. bar bar banget sih Lo jadi kakak "
" Lo makin lama makin nggak sopan ya Yan sama gue " ucap Rea.
" Ya ampun , mbak nggak bisa diajak bercanda banget sih "
" Gue lagi ngga mau becanda ! "
" Ihh galak amat sih , pantes ngga dapet dapet jodohnya " ucap Ryan santai.
Mendengar ucapan Ryan barusan , seketika wajahnya memerah . Dia sedang pusing memikirkan motor Desi, dan dengan santainya curut satu ini memancing emosinya .
Dengan cepat Rea berjalan ke arah Ryan." Eh Lo ngapain mbak " ucap Ryan sambil berjalan mundur, dan akhirnya..
" BUNDA ! AYAH ! Tolong ! Ada badak galak ! " Teriak Ryan saat Rea memukulnya tanpa ampun.
" Ampun ampun , gue minta maaf ! "
BUK... BUK.. BUK...
" Bunda , tolong Ryan !! " Teriak Ryan saat kakaknya yang merupakan jelmaan badak ini, tak berhenti menzolimi nya.
Bukan Ryan tak bisa membalas , hanya saja dia bukan pria pengecut yang beraninya melawan perempuan .
" Hiks ... Hiks ... Hiks... "
" Eh ... Perasaan gue yang digebukin , kok Lo yang nangis sih ? "
" Badan Lo juga nggak panas kok ? " Ucap Ryan sambil memegang dahi Rea.
" Ihh Ryaaan ! " Ucap Rea sambil melepaskan tangan Ryan yang ada di dahinya.
" Kenapa sih , heboh banget. Suara Ryan bahkan sampe halaman belakang " ucap Ririn menghampiri kedua anaknya.
" Nggak tau tuh mbak nangis nangis ngga jelas "
" Diapain lagi sih kakaknya , sampe nangis gitu Yan " Tanya Bunda Ririn.
" Sumpah Bun , Ryan nggak ngapa ngapain . Padahal dari tadi Ryan yang digebukin , tapi malah dia yang nangis "
" Apaan ya Lo dul-.. "
" Udahlah nggak usah ribut , mending Rea berangkat kerja, sekalian jemput si Desi , kan motornya sama kakak " ucap bunda melerai.
" Ryan, cepat ganti baju . Anterin sebentar " ucap Rea tiba-tiba.
" Kemana ? Ngambil motor ?" Tanya Ryan.
" Nggak , mau ke rumah sakit "
" Ke rumah sakit ? Ngapain ?"
" Mau minta tanggung jawab " ucap Rea sambil berjalan ke luar.
Ryan dan bunda saling bertatapan , mereka bingung dengan ucapan Reana yang agak agak ambigu .
" Bun , jangan jangan si badak galak lagi bunting lagi " ucap Ryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DONAT
Romance" Papi , Ken mau roti yang bolong Papi" " Roti bolu kali , mana ada roti bolong Ken " "Ada Papi, kemaren Papa beliin buat Ken " " Ya Udah minta beliin Papa sana, Papi sibuk " " Ya Udah kalau nggak mau beliin, Ken bilangin papa nih kalau papi masih...