Gue masih ngambek sama taehyung tapi gue gak tega liat dia selalu datang ke rumah minta maaf dan nyariin gue. Kami udah mau UN juga dan gue gak terlalu mempedulikan apapun lagi. Gue milih buat lanjut kuliah di itb bandung dan taehyung entahlah, gue gak tahu dia mau lanjut dimana. Hubungan gue dan taehyung emang ada kampret-kampretnya. Gue lihat taehyung yang lagi main gitar di balkonnya dan gue di balkon kamar gue. Dia sejak tadi natapin gue dan setelah diam-diaman taehyung teriak manggilin gue yang tentu pengennya mengabaikan tapi gak bisa.
"Apa?!" Galak gue. Ini nih kalo cewek lagi di gangu makanya jadi galak.
"Aku mau kesitu" teriak dia lagi.
"Buat apa?" Pertanyaan bego tapi gue senang bersikap bego karena dia.
"Aku mau ketemu kamu. Mau liat kamu dari dekat" kata dia dan dia gak dengerin gue. Dia seenaknya lari ke dalam rumahnya terus keluar dari gerban rumah dia buat ke rumah gue. Gue lihat taehyung di depan pintu rumah gue dan gue turun buat bukain dia pintu walaupun lagi marah tapi gue tetap berusaha bersikap acuh dengan semuanya.
"Maafin aku" entah kalimat maaf keberapa yang dia katakan sama gue yang malah mengabaikan dia yang berdiri di depan gue saat ini.
"Mau masuk dulu?" Tawar gue dan dia anggukin kepalanya ngekor di belakang gue. Taehyung lucu dan bertingkah seperti anak kecil bikin gue senyum simpul karena tingkah dia.
"Mau bilang apa?" Gue nanya sama dia dan duduk di lantai. Taehyung ikutan duduk di lantai balkon rumah gue dan ambil minuman gue yang kebetulan masih sisa setengah.
"Yak! taehyung ghazali lutfi, itu minuman gue kutu kupret!" Gue mukulin lengan taehyung yang selalu aja gak tahu diri dan dia senyum setelag habisin minuman gue.
"Aku minta maaf soal waktu itu. Aku masih bisa memastikan apapun dan aku takut kamu masih suka sama jungkook" dia buka suara dan gue senyum. Gue ambil ahli gitar dia yang tadi dia bawa kerumah gue dan metik gitarnya asal. Terlalu membingungkan untuk menjawab taehyung saat ini yang berdiri dan duduk di ayunan buat jauhin gue.
"Aku ngerasa selalu ada jarak antara kita" lirih taehyung. Gue menatap dia dari samping. Sosok tampan sahabat sekaligus musuh gue adalah godaan paling sulit gue tolak dan abaikan keberadaannya.
"Kamu yang bikin jarak itu tercipta al" balas gue cuek. Gak mau bahas soal perasaan, gue belum sanggup membahas apapun sama taehyung.
"Jarak itu gak nyata aqilla. Kita tanpa sadar saling membangun jarak dan rasanya nyakitin. Aku tersakiti dan tersembuhkan di saat yang sama" gue senyum karena kata-kata taehyung yang menurut gue pribadi adalah hal paling lucu yang gue denger.
"Jarak? Aku gak ngerti bagian mana dari diri aku yang membuat jarak antara kita karena nyatanya aku biarin diri aku jatuh bebas buat kamu" kata gue. Mata gue masih menatap taehyung dari samping. Wajahnya selalu memancarkan pesona aneh yang bukan hanya menarik gue tapi juga orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Bebuyutan [VJoy] |END
Fanfiction"Dasar cewek jadi-jadian! Jangan deket-deket sama gue atau lo gue tendang" -taehyung ghazali lutfi "Siapa juga yang mau deket-deket sama cowok genit kayak lo. Gue juga ogah kali. Dasar kutil kuda, jelek, dekil dan nyebelin" -aqilla joy axelle (Bahas...