•×• 2ND COLLABORATION PROJECT •×•
Harem!FELIX; Uke!FELIX
Oneshoot • T - M [WARN! NC SCENE INCLUDED! MATURE CONTENTS! 18+ REQUIRED!] • Various Genre
YAOI! STRAY KIDS IN YOUR AREA!
DON'T REPORT OUR BOOK! PLEASE GO AWAY IF YOU HATE IT!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*** ** *
"Pagi, Jisung!" Sapa Felix dengan cengiran lebarnya yang membuat Jisung ngeri jika bibir Felix bisa robek. Kan tak lucu.
"Hm" gumam Jisung membalas.
Ia terlalu sibuk menyalin tugas Jeno juga terlalu malas meladeni tingkah genit Felix padanya seperti hari-hari sebelumnya.
"Jisung, May i?" Felix menunjuk kursi disamping Jisung yang ditempati tas hitam milik Jisung.
Felix ingin duduk disamping lelaki cinta pertamanya ini. Siapa tau Jisung jadi jatuh cinta padanya jika Felix duduk disampingnya. Kan Felix jadi ingin.
"No! Sana duduk di sebelah Daehwi saja!" Tolak Jisung.
Kaki Jisung sengaja ditempatkan di kursi kosong disebelahnya. Mencegah jika sewaktu-waktu Felix melompat dan duduk di kursi sebelahnya. Padahalakan ada niatan saja tidak. Felix kan mau terluhat anggun dimata Jisung. Bukan bar-bar dan berakhir mendapat tatapan sinis dari lelaki tupai itu.
"Baiklah! Sampai nanti saat jam istirahat, Jisung! Felix sayang Jisung!" Ucap Felix sebelum pergi ke kursinya sendiri disamping Daehwi.
Jisung menghentikan tulisan tangannya setelah mendengar ungkapan sayang Felix padanya. Selalu seperti itu setiap harinya. Felix selalu berkata sayang padanya seperti tak bosan sama sekali. Padahal Jisung hanya mengabaikan ucapan lelaki itu.
Jisung hanya memandang sekilas lalu melanjutkan lagi kegiatannya menyalin tugas matematika Jeno yang sudah jadi. Entah anak itu dapat jawaban dari siapa. Benar atau salah pun Jisung tak perduli. Ia sudah malas lama-lama berurusan dengan pelajaran matematika yang membuat kepalanya berkedut nyeri.
"Kalau kamu nggak mau, Felix buat aku aja ya, Sung?" Ucap Jacob yang duduk didepan Jisung.
Brak!
"Kampret! Kaget, tupai!" Jacob terjingkat setelah dengan sepenuh hatinya Jisung menggebrak mejanya dengan buku Jeno.
"JENO! BUKUNYA NIH! AKU UDAH SELESAI!" teriak Jisung tak kira-kira.
Padahal Jeno duduk disebelah Hyunjin dan tak memiliki masalah odndengaran sama sekali. Hyunjin menahan senyumnya sendiri dengan kelakuan sahabat tsundernya.
Selalu seperti itu. Bersikap dingin pada Felix saat si mungil nan manis itu mendekati dan bertingkah seperti macan betina yang baru melahirkan saat Felix didekati laki-laki lain. Lucu kan, sahabat Hyunjin? Hyunjin jadi ingin menikung kan jadinya.
