💎 Pangeran Es-ku

7.9K 846 327
                                    

📆 #Day 21
💎 Roommate
By IFii1485-L

♧♧♧♧♧

"Pain is only temporary, someday you will meet someone who can make you happier, Felix. Im so sorry. Kamu pantas dengan seseorang yang sepenuhnya mencintaimu. Dan, bukan aku orangnya."

Felix menatap punggung seseorang yang hari ini mengatakan kalimat panjang itu kepadanya. Laki-laki yang merupakan kakak tingkatnya itu - Hwang Hyunjin - sudah berjalan jauh dan meninggalkannya sendirian dengan air mata yang jatuh dalam diam.

"Hidup gak berakhir disini, Lee Felix." Gumamnya kepada diri sendiri sambil memukul kecil dada kirinya.


♧♧♧



Ini hari pertama Felix menginjakkan kakinya di Korea. Ia memilih untuk melanjutkan studinya di negara kelahiran orangtuanya tersebut. Sebenarnya ia pindah ke Korea bukan karena patah hati, tapi karena orangtuanya yang pindah kesana untuk membuka cabang perusahaan baru.

Ini ia manfaatkan untuk mencari kebahagiaannya sendiri dan ingin menyembuhkan hatinya juga. Hyunjin dan Felix sudah menjalani hubungan hampir dua tahun, sejak Felix kelas 9 hingga berakhir minggu kemaren, Felix naik kelas 11 dan Hyunjin kelas 12.

Di Korea, ia didaftarkan di sekolah elit yang memiliki asrama. Karena orangtuanya akan sibuk bekerja, sedangkan kakaknya berada di luar negeri, Guanlin.

Setiap asrama diisi oleh tiga orang. Sekolah ini tidak hanya diisi oleh siswa-siswa yang berasal dari keluarga yang kaya raya saja, tapi juga ada yang mendapat beasiswa disini.

Tingkat bully disini bisa dibilang sangat tipis atau bahkan tidak ada, karena peraturan sekolah yang sangat ketat dan rata kepada semua siswa, tidak memandang dia anak pemilik sekolah atau bukan. Jadi tidak ada ajang siswa kaya membully siswa yang mendapat beasiswa atau sejenisnya.

"Permisi, saya Felix. Murid pindahan dari Aussie. Apakah saya boleh minta tolong ditunjukkan kamar nomor 159 itu di bagian mana?" Tanyanya kepada seseorang yang lewat memasuki area asrama, dengan bahasa Korea seadanya. Laki-laki bersurai dark brown yang menjadi tempat Felix bertanya tersenyum ramah.

"Kamu murid baru ya? Oh, dari Aussie. Saya bisa bahasa Inggris kok, kamu ngomong pake bahasa inggris aja biar gampang."  Ucapnya ceria.

Felix mengucap syukur dan menghela nafas lega. Akhirnya ia mengikuti laki-laki bersurai dark brown tersebut.

"Btw, aku Seungmin. Ngomong informal aja ya. Lebih nyaman." Laki-laki yang mengenalkan dirinya Seungmin itu menggandeng tangan Felix. Si manis hanya mengikuti dengan senyuman kikuk.

"Aku Felix. Kamu juga kelas 11?" Seungmin mengangguk cepat dan tersenyum lebar.

"Aku seneng punya temen dari luar negeri. Jadi aku bisa belajar bahasa Inggris lebih baik lagi." Felix tersenyum mendengat penuturan Seungmin yang kelewat senang.

"Aku juga senang punya teman bisa bahasa Inggris, jadi aku gak capek buka kamus." Celetuk Felix. Seungmin tertawa. Felix pun ikut tertawa akhirnya. Menghilangkan suasana canggung di dirinya sendiri.

Felix sangat bersyukur karena ketakutan yang ia pikirkan tidak terjadi. Seperti kesulitan berkomunikasi, sulit beradaptasi, tidak punya teman dan lain sebagainya.

♧♧


Felix memasuki kamar asramanya. Sangat rapih dan bersih. Ada tiga kasur di sana, yang dua sepertinya sudah ada pemiliknya. Ia berjalan ke kasur yang masih sangat rapih dan nakas di sebelahnya yang kosong. Ukuran kamar mereka cukup besar dibanding asrama-asrama sekolah biasa, karena ini sekolah elit. Seperti sebuah unit apartemen lebih tepatnya.

CARISSIME • HAREM!FELIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang