●¤•Day #9•¤●
💄 Arguing
By Senaorin
***
**
*"Suruh siapa kakak duduk?!!" Jeongin berteriak heboh sesaat setelah pantat bulat Felix mendarat dikasur rapihnya.
Untung saja Felix tak menuruni bakat penyakit jantung kakeknya yang sudah wafat. Kalau iya, sudah masuk ruang gawat darurat ia saat ini juga setelah diteriaki dengan sepenuh hati oleh pacar kurang ajar dan tak tau diri nya itu. Padahal, jika dilihat dari segi umur, Felix lebih tua satu tahun dari si adik kelas yang sialnya tampan itu.
"HEBOH BANGET SIH HERAN, CUMA DUDUK AJA! DASAR PELIT!" Pekik Felix lebih kencang dari teriakan Jeongin tadi.
Dada Felix turun naik karena emosinya semdiri yang tak bisa ia kontrol. Setelah kenal dan dekat bahkan sampai pacaran dengan Jeongin, Felix punya hobi baru. Teriak. Padahal, Felix buka anak paduan suara atau juga anak Theater. Tapi bersama Jeongin, ia harus selalu menaikan suaranya beberapa oktaf.
"KOK MALAH TERIAK?!" gantian Jeongin yang berteriak tak terima karena diteriaki oleh kakak kelasnya yang manis.
Tak hanya Felix yang punya hobi baru berteriak, tapi Jeongin juga. Pernah bahkan saat mereka beradu teriakan seperti sekarang, Jeongin pernah sampai radang tenggororan sampai tak bisa mengeluarkan suara sedikitpun besoknya.
Felix sampai terguling dilantai saat menjenguk Jeongin yang tak masuk sekolah saat itu dan mendengar suara parau pacarnya. Pacar laknat memang.
"HABISNYA KAU MENERIAKI KU DULU!" Felix menendang punggung Jeongin yang duduk dilantai tepat berada didepan kaki Felix.
Jeongin menggeser badan Felix sedikit ke samping kanan sebelum menyibak selimutnya yang memang dibiarkan tak terlipat setelah bangun tidur tadi pagi. Untung saja Mama Jeongin tak memeriksa kamar anaknya tadi pagi. Kalau iya, bisa lepas telinga Jeongin ditarik wanita kesayangannya itu.
"Nih!" Jeongin menyodorkan stick PS yang sebelumnya tersembunyi dibawah tumpukan selimut yang hampir diduduki Felix.
Untung saja Jeongin keburu ingat kalau tadi malam ia menaruh stick PS nya di bawah selimut sebelum pacarnya itu mendudukan bokong sekalnya disana. Kalau telat sedikit saja, Jeongin sudah pastikan ia harus puasa satu minggu tak jajan untuk membeli stick PS baru.
"Salah mu sendiri taruh disitu!" Felix tak mau disalahkan. Ia kan juga tak tau kalau ada stick PS dibawah selimut yang akan dia duduki.
"Makanya, kalau mau duduk tuh lihat-lihat dulu!" Ucap datar Jeongin.
Felix sudah kalah. Bukan pada Jeongin. Tapi pada pertahanan emosinya sendiri. Tangannya bergerak menjambak rambut hitam pacar brondongnya sekuat yang ia mampu. Bahkan saat Jeongin berteriak kesakitan, Felix tak mau perduli. Terlanjur kesal ia pada Jeongin.
KAMU SEDANG MEMBACA
CARISSIME • HAREM!FELIX
Fanfic•×• 2ND COLLABORATION PROJECT •×• Harem!FELIX; Uke!FELIX Oneshoot • T - M [WARN! NC SCENE INCLUDED! MATURE CONTENTS! 18+ REQUIRED!] • Various Genre YAOI! STRAY KIDS IN YOUR AREA! DON'T REPORT OUR BOOK! PLEASE GO AWAY IF YOU HATE IT!