•ו 2ND COLLABORATION PROJECT •ו
Harem!FELIX; Uke!FELIX
Oneshoot • T - M [WARN! NC SCENE INCLUDED! MATURE CONTENTS! 18+ REQUIRED!] • Various Genre
YAOI! STRAY KIDS IN YOUR AREA!
DON'T REPORT OUR BOOK! PLEASE GO AWAY IF YOU HATE IT!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*** ** *
"Mama!" Panggil anak laki-laki tampan yang memakai setelan baju minion kesukaannya.
Kakinya kini berlari dengan langkah kecil menghampiri seseorang berjas putih yang merentangkan tangannya dengan duduk berjongkok, siap menyambut si mungil ke dalam pelukannya.
Greb!
"Mamaaaa!" Ucap manja si mungil yang bergelung nyaman dalam pelukan lelaki yang ia panggil mama.
"Mama pikir Rayoon tak akan datang hari ini" balas Felix si dokter kandungan yang dipanggil Rayoon dengan sebutan mama.
"Heh-heh! Rayoon datang, mamaaa" Roayoon menggerakan jari telunjuknya ke kanan dan ke kiri seiring dengan pergerakan kepalanya.
Felix tak tahan lagi untuk tak mengecup pipi gembul Rayoon yang memerah. Anak dalam pelukannya ini begitu menggemaskan sampai Felix selalu dibuat heran apa yang ia makan setiap hari hingga terlihat semakin menggemaskan seperti ini.
"Mama, apa mama membantu adik bayi lahir lagi hari ini?" Rayoon mengalungkan kedua lengan kecilnya di leher Felix. Bibir mungil merahnya tersenyum lebar. Mata bulatnya menatap penuh harap pada Felix, si dokter kandungan.
"Yups. Baru saja mama menggendong adik bayi yang baru mama bantu keluar dari perut mama nya" ucap Felix dengan bangga. Ia ingin memamerkan bagaimana membanggakannya ia di mata Rayoon.
Rayoon membuka mulutnya lebar. Ia takjub dengan apa yang baru diceritakan mama nya. Mama nya memang orang yang paling hebat yang pernah Rayoon miliki. Setelah Daddy tentunya.
"Rayoon mau lihat adik bayi, mama! Ayo! Ayo!" Rayoon menggoyang-goyangkan kakinya membuat Felix mau tak mau ikut terdorong beberapa langkah.
"Tunggu dulu, yah?! Mama harus memberikan laporan ke dokter Sam. Nanti kalau mama di marahi bagaimana?" Felix memasang ekspresi sedihnya. Bibir merah Felix melengkung kebawah.
"Biar Rayoon jewer dokter Sam jika mama di marahi! Huh! Tak ada yang boleh memarahi mama Rayoon!" Rayoon memeluk leher Felix hingga kedua pipi mereka menempel erat.
Felix terkekeh gemas pada tingkah anak kesayangannya. Anak yang tak lahir dari perutnya tapi lahir atas bantuan tangannya. Anak yang membuatnya merasa bersalah juga jatuh cinta.
Bersalah karena tangannya hanya mampu mengeluarkan Rayoon dari perut mama kandungnya, tanpa bisa menyelamatkan Seungmin, mama kandung Rayoon yang sejak dibawa ke ruang gawat darurat karena kecelakaan.
Kondisi Seungmin sangat parah. Perutnya yang terbentur dashboard mobil hingga membuat Felix dan tim dokter bedah harus bekerja keras menyelamatkan Seungmin dan bayinya. Terlebih, Seungmin adalah istri dari kepala rumah sakit tempat mereka bekerja. Beban yang berat tentu saja untyk mereka.