M e m o r i e s

668 22 0
                                    

Memories
-HM GadisHujan
.
Berantakan. Sangat berantakan kamar seorang pria muda ini memang seperti kapal pecah. Hidup sendiri memang membuatnya tak pernah mementingkan kerapian. Namun, pria ini sangat tampan. Terbukti saat ia masih terpejam. Matanya tertutup damai dengan rambut yang sedikit panjang berantakan itu. Kulitnya putih, bibirnya tipis. Bahkan jika ia tersenyum mungkin akan sangat manis.
Tiga buah buku yang tergeletak begitu saja tanpa aturan ada di sampingnya. Juga gitar di atas perutnya yang tertutup selimut. Dan jangan lupakan selembar kertas dengan baris-baris nada, juga tulisan khas pria pecinta musik yang berusaha membuat sebuah lagu.
Karena sinar matahari menembus celah jendela apartemennya, pria itu pun terusik dan terpaksa harus bangun. Dengan mata yang masih terpejam, ia beranjak duduk dan mengacak rambutnya. Dilihatnya sekeliling, nafas beratnya terhempas.
"Wanita itu benar-benar sudah tidak ada.." gumamnya dengan lesu.
Setelah menguap, ia kembali menetralkan penglihatannya. Detik berikutnya ia bangun dan beranjak ke kamar mandi.

Pria itu hanya membasuh wajahnya dan juga sikat gigi. Sudah? Tanpa mandi? Ya Tuhan, benar-benar seperti orang yang tidak memiliki pekerjaan.

"Aku berangkat, Kim.. Hiduplah dengan baik. Jangan biarkan kamarmu berantakan. Rapikan lagumu. Aku ingin segera mendengarnya. Buatlah dirimu bahagia. Aku mencintaimu.."
Ponsel itu ia jatuhkan ke meja setelah membaca pesan satu minggu yang lalu dari wanita yang ia cinta. Tapi, terpaksa wanitanya harus terbang, jauh.
Pria yang disebut Kim itu hanya membacanya sekilas lalu melanjutkan menyeduh kopinya. Aroma espresso pun wangi menenangkan. Kim membawanya ke kamar, tak lupa pula ia membawa ponselnya meski tak membalas pesan tadi.
Kim duduk dengan komputer di depannya. Ia menyeruput kopi itu pelan lalu menyalakan CPU dan memulai membuka komputernya.
Setelah memutar lagu di komputernya, ia beranjak dan berdiri dengan malas melihat sekeliling kamarnya. Benar, dia harus membereskannya. Melodi khas anak jaman dulu menggema di ruangan kamarnya.
Perlahan, Kim pun menarik selimut tebal itu dan menjatuhkannya ke lantai. Buku-buku yang berserakan diambilnya lalu ia simpan di meja yang penuh dengan piringan hitam era 90-an. Sedikit rapi.
Gitar akustik itu ia gapai dan ia taruh di sudut ruangan, tepat di samping meja dengan penuh bingkai photo dirinya dengan wanita manis di sana. Mungkin wanita itu yang mengirimi pesan satu minggu lalu tanpa dibalas oleh Kim. Setelah membereskan barang-barang kesayangannya. Ia pun melipat selimut dan merapikan tempat tidur.
**
Musim penghujan yang panjang. Kim dengan terpaksa memakai mantel tebalnya dan berjalan tegap di bawah percikan hujan kecil yang membuat pandangannya semakin sendu.
"Maaf, tuan. Kau harus merevisi kembali lagumu. Ini masih berantakan." ucap seorang lelaki tua pada Kim.
Kim menghembuskan napasnya berat, "Ya sudah, tuan. Terima kasih. Mungkin aku akan menyanyikannya di cafe atau mana saja yang berkenan mendengarkannya. Meski tuan bilang masih sangat berantakan. Aku akan mempelajarinya lagi. Terima kasih.."
Kim berdiri dan memberikan salam hormat dengan malas lalu berbalik pergi dari restoran itu.
"Sial!" dengusnya pelan. Kertas itu pun ia hempas bersamaan dengan turunnya hujan. Langit yang cerah, pikirnya. Tapi selalu terjadi hujan. Aneh.
Kim menatap langit cukup lama saat ia sudah di luar, dia benar-benar merindukan wanitanya. Tangan Kim beralih membuka ponsel. Layar utama ponsel itu masih sama saja. Seorang wanita manis dengan senyuman yang membuat matanya menyipit sempurna.
"Aku merindukanmu.." gumamnya.
Saat ia merasa sudah tak ada guna lagi, Kim pun memutuskan untuk menutup kembali ponselnya dan memasukan kertas lagu itu ke dalam tasnya. Dengan berlari kecil ia menembus rintik hujan yang kian membesar.

**

Kertas. Pena. Gitar. Lalu nada. Selalu jadi teman Kim akhir-akhir ini. Teman yang setia. Meski hanya di kelilingi dengan kenangan manis yang juga pahit.
Senar itu mulai ia petik, dan menciptakan melodi indah nan haru.

"-When I wake up to your footsteps. As you get up out of bed. They make a song that sounds so simple. But it dances in my head.-"
"-A melody so perfect. That it gets me through the day. And the thought of us forever. Is one that won't ever go away-"

[NINE] KimPie LoveStoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang