Selalu ada langit tak berwarna
dan perempuan yang menulis di bawah langit seperti itu.28 Oktober
Hujan mengubah jalanan musim kemarau semacam cermin
yang mengganti namaku jadi Biru.kita adalah sepasang roh yang dikutuk gentayangan
selamanya. Dan hari ini, di tikungan itu, kita kembali
bertabrakan. Tak ada guruh, juga petir. Kita cuma saling
bercakap dengan datar. Dan menatap. Aku menawarkan
payung. Kamu mengangguk. Lalu kita pulang bersama
dengan teduh.Jalan-jalan sempit. Tangga yang sambung-menyambung,
Dinding-dinding yang saling berdesak (tapi telah kebal
Pada klaustrofobia). Polisi yang basah kuyup. Kucing hitam
Yang menggigil di atas tembok. Pintu-pintu yang terkunci.
Apartemen-apartemen kosong. Jendela yang tak
memantulkan apa-apa selain gelap…Tak ada yang lebih jauh dari bentang di balik tirai hujan di
tepi payung.Ketika hujan berhenti, matahari telah pergi. Langit pekat, dan
kita tahu, tak akan ada pelangi.Kata satu suara dari film lama:
Cinta adalah tentang waktu. Tak baik bertemu orang yangtepat terlalu cepat atau terlambat.
Tapi hujan telah mengubah wajahmu semacam cermin yang
mengganti namaku jadi Biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAR PUISI - @secarikpesandisakubajumu
PoetrySuar puisi adalah satu segmen yang dihadirkan di kanal youtube SECARIK PESAN DI SAKU BAJUMU, berisi Kumpulan puisi penyair Indonesia yang disajikan dalam suara--sebentuk apresiasi pada penyair-penyair Indonesia | Deklamatris dapat dijumpai di instag...