Bagian 2 Jarek Vio

36.9K 777 58
                                    

O...wiu, wiu... aku lupa lagi. Jadi para pembaca setia aku. Kalo kalian mau info cerita atau mungkin mau QnA sama para pemain di cerita aku. Kalian bisa langsung follow instagram aku ya. @chi_hyo_ki95
Happy Reading....

---***---***---***----

Pagi hari pun tiba, Vio sedang memasak di dapur. Si cantik dan tampannya masih asik tidur. Ketika subuh Jarek dan Afsheen sama-sama terbangun, Jarek menjalankan sholat subuh, sedangkan Afsheen meminta susu. seperti biasa saat pagi menjelang Vio akan membuat sarapan. Tapi itu jika Afsheen tidak sedang rewel. Tapi jika sedang rewel, bibi yang akan membuat sarapan. Hari ini Jarek tidak ada rapat pagi, jadi dia tidak begitu buru-buru.

Vio terdiam saat satu lengan kekar melingkari perutnya, dan satu tangan lagi menarik rambutnya.

"Mas.." Ucap Vio menggerang kesal.

"Apa sih sayang...?" Ucap Jarek lembut.

"Afsheen nya ngapa di bangunin coba. Astaga Afsheen, rambut bunda." Ucap Vio sedikit memekik karena Afsheen semakin menarik rambutnya.

Jarek nelepaskan tangan Afsheen dari rambutt Vio. Vio menatap Jarek kesal,

"Jangan marah sama aku donk. Orang dia bangun sendiri. Masa iya aku tinggal dia di kamar."

"Kalo gak nangis ya mas temenin aja di kamar. Ngapain coba di bawa kesini. Aku kan belum selesai masak mas."

"Ya udah, kamu lanjutin aja. Aku mau jalan-jalan di belakang."

"Ya udah kalo gitu."

Jarek pergi kebelakang rumah, menikmati udara pagi sepertinya baik. Sekalian menjemur Afsheen.  Masih jam 6 lewat 15 sih. Tapi tak apa lah, fikir Jarek. Vio kembali melanjutkan masaknya. Sekitar jam 7 kurang 15 Vio selesai memasak. Dia membersihkan peralatan dapur. Setelah selesai semuanya Vio pun pergi ke belakang rumah.

Langkah Vio terhenti dan dia membulatkan matanya.

"Mas Jarek." Pekik Vio.

Jarek yang sedang mengajak main Afsheen membalikkan badannya.

"Ada apa sih sayang?"

"Ada apa,ada apa? Ngapain coba berenang? Astga mas...ini masih pagi." Ucap Vio sedikit kesal.

"Ya terus?"

"Terus, terus. Nabrak!" Seru Vio kesal.

"Udah tau anaknya masih kecil. Udah di ajak berenang aja. Kalo mas gak apa-apa. Afsheen nya...astaga." ucap Vio yang sudah berkacak pinggang.

"Afsheen gak apa-apa kok. Dia malah seneng. Lihat nih."

Afsheen hanya tertawa sambil tangannya memukul-mukul air. Vio menggelengkan kepala.

"Udah cepet, naik sini!"

"Gak mau. Hari ini aku libur aja ya."

"Astaga mas. Kamu ini. Udah cepetan sini. Kamu juga siap-siap. Udah jam 7 ini."

"Yang... Kita udah lama gak Q time loh. Semenjak Afsheen lahir, kita juga udah lama gak main. Karatan ntar tempat ku." Ucapnya Jarek manja.

"Astaga mas!" Pekik Vio kesal.

Untunglah pekikan Vio yang lumayan tinggi itu tidak membuat Afsheen menangis, dia malah tertawa melihat bundanya yang kesal.

"Kenapa sih sayang? Gak usah mekik-mekik aja. Aku di depan kamu ini."

"Itu,mulut. Bisa gak, gak asal mangap aja. Ada anak kecil juga, ngomongnya di saring donk mas...." Ucap Vio kesal.

"Emang aku ngomong apa, aku gak ngomong yang aneh-aneh."

Wedding StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang