Bagian 5 Jarek Vio

21K 684 68
                                    

Author labil.... Yaps, itu lah gue. Pasti semua udah pada bisa nebak kan, kalo gue bakalan up tanpa nunggu Vote tercapai. Setelah aku baca lagi ternyata ada kesalahan penulisan. Hell... 500k mimpi tuh gue waktu ngetiknya. MBA With Crazy Boss Aja pembacanya cuma ada 1k, 2 k. Ya kali... mau minta vote 500 k. Nyemplung laut gih sono! Author Gila! minta vote 500k. Mau sampe setahun pun gak bakalan tercapai. Iya gak???

Jadi.... Aku udah cek,cek,cek. Pembaca Wedding Story ini gak banyak. Beda sama cerita MBA With Crazy Boss, padahal ini cerita kelanjutan kehidupan Jarek. Mungkin bosen kali ya... Sama cerita" pasutri yang udah banyak bertebaran di novel" lainnya. Jadi aku mau turunin Vote. Pembaca aku mentok" cuma ada 200 jadi aku minta setegah dari 200 itu. 100 vote aku up...

Ingat ya... 100 vote aku up, udah di garis bawahi ini. Dan itu mulai berlaku di part ini dan selanjutnya.

Semangat untuk vote 100nya...

Happy Reading....




***----*----*----*-----*------*---


Sekitar jam 2 siang Jarek kembali rapat dengan para pemegang saham. Vio ingin sekali ikut, tapi Jarek tidak mengizinkan. Jarek takut jika Afsheen menangis.

"Vio, ngapain disini?" Tanya Dirgo kakak Ana.

"Pingin masuk bang. Aku kangen banget pingin kerja, cum kan ini rapat pemegang saham. Ntar kalo si Afsheen nangis repot."

"Masuk sama abang yuk."

"Emang boleh bang."

"Abang anggep kamu adek abang. Kamu tu sifatnya mirip Ana, 11 12 kalian berdua tuh. Cuma bedanya, kalo Ana itu mulutnya pedes banget kalo ngomong. Kalo kamu itu enggak, cuma kalo udah deket, pedes juga sih omongannya."

"Ada-ada aja abang tuh."

"Udah yuk masuk."

Vio pun masuk bersama Dirgo. Disana sudah ada para pemegang saham. Jarek membulatkan matanya ketika Vio masuk kedalam bersam Dirgo.

"Maaf saya terlambat." Ucap Dirgo.

"Ah ya... Ini Vio, istri Jarek. Dia ikut masuk karena saya yang ngajak. Kasian di luar sendirian, tidak apa-apa kan."

"Iya, tidak apa-apa."

Dirgo mengambil kursi dan meletakkan kursinya disamping Jarek.

"Duduk lah disini."

"Tapi.. "

"Udah."

Lia menggeser kursinya karena Dirgo meletakka. Kursinya di sebelahnya yang duduk di samping Jarek. Dirgo duduk di hadapan Jarek. Setelah semunya lengkap Jarek pun memulai presentasinya. Hari ini rapat tentang omset yang didapat bulan ini, dan membahas resort baru yang ada di sulawesi. Kemungkinan besar awal bulan nanti resort itu akan jadi.

Afsheen duduk manis di pangkuan Vio. Dia seperti memperhatikan ayahnya yang sedang presentasi di depan. Bibirnya tak berhenti meyesap empengnya. Setelah presentasi selesai.

"Apa masih kurang jelas tentang resort kita yang kemungkinan awal bulan ini akan di buka?"

Vio mengangkat tangannya, membuat semua menatap kearah Vio.

"Ada apa Vio?" Tanya Dirgo.

"Apa saya boleh ngasih usulan?"

"Bagaimana, apa istri pak Jarek boleh memberi usulan?" Tanya Dirgo pada semua yang hadir.

"Usulan apa?" Tanya salah satu irang yang pemegang saham

Vio tersenyum, kemudian dia pun berdiri.

Wedding StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang