1 ; buku sejarah

10.3K 1.1K 125
                                    

Anak itu-Jeongwoo, berjalan pelan keluar gedung sekolah yang sudah cukup sepi.

Aih, hujan.

Alih-alih berteduh, dia lebih memilih untuk menunggu sang kakak dibawah hujan, karena dia suka hujan.

Tangannya mengadah, menampung air hujan yang begitu dingin.

Kemudian tangannya buru buru membuang air itu, mengeratkan jaket karena atmosfer semakin dingin.

Tiba tiba Jeongwoo tertawa kecil, kapan ya kali terakhir ia hujan hujanan begini?

Sret

"Eung?"

Seketika tidak dirasanya lagi air hujan membasahi wajahnya, kepalanya mendongak keatas mencari tau apa yang terjadi.

Ada sebuah buku yang menghalangi air hujan mengenai kepalanya.

"Hujan, berteduhlah" disusul suara berat yang asing, Jeongwoo berbalik pelan kemudian mundur selangkah.

"H-haruto?"

Pemuda dihadapannya tersenyum kemudian memberikan buku yang ia pakai tadi pada Jeongwoo.

"Kalau tidak mau berteduh, setidaknya tutupi kepalamu dengan buku ini"

Jeongwoo terpaku melihat Haruto yang tidak biasa ditemuinya kali ini.

Haruto itu murid pindahan, dia cukup pendiam, bicara hanya kalau perlu, itupun hanya sama teman teman satu gengnya, si Keita, Yoshinori dan anak anak populer lainnya.

Dan kali ini, murid baru yang mukanya sedingin es itu, berdiri dihadapannya sambil menyodorkan buku sejarah

-yang konon, amat dicintai Park ssaem, jadi tak boleh lecet sedetikpun.

Jeongwoo teringat lagi tentang Yoonbin yang dihukum membersihkan perpustakaan karena menumpahkan air diatas buku sejarahnya.

Aneh, padahal itu buku milik Yoonbin sendiri, kenapa Park Ssaem sampai menghukumnya?

"I-tu buku sejarah?" Cicit Jeongwoo pelan.

Ada sedikit perasaan takut dibalik maniknya

Ya kan seram, Haruto selama ini tidak pernah bicara ke siapapun tiba tiba baik padanya

Kalau ternyata hantu bagaimana?!

Tapi si Haruto ini, malah tertawa.

Aduh, tampan.

"Tidak ada Park ssaem disini, toh pelajarannya juga minggu depan, masih bisa kering kok" jelasnya.

Loh, kan Jeongwoo tidak tanya itu.

"Lagipula aku benci sejarah"

Haruto, Jeongwoo tidak tanya loh.

"Kan aku sukanya kamu"

-eh?

"Daah, sampai jumpa besok!"

"Park Jeongwoo"

Setelah dirasanya pemuda itu menghilang dibalik hujan, Jeongwoo mulai merutuki wajahnya yang memanas.










Lanjut ga nih? Maaf aku memang tidak jelas.

Ice cream ; HaJeongwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang