3 ; Pameran

5.8K 866 63
                                    

"Mau ikut nggak?" Jeongwoo menyandarkan kepalanya di dinding, melirik Haruto yang sibuk dengan kertas kertas ditangannya.

Haruto menoleh sebentar lalu kembali fokus pada kertasnya, namun kemudian memberikan selembar uang dari kantongnya.

"Beli tiket sana, nanti kutemani kamu masuk"

Mata Jeongwoo berbinar saat mengangguk dan berlari menuju stan yang menjual tiket, Haruto jadi tersenyum sendiri melihatnya.

Hari ini, ada pameran yang diadakan anak-anak sekolah. Hanya adik kelas sih. Tapi semuanya teman Jeongwoo, makanya anak itu bersemangat sekali.

Meskipun nggak bisa dipungkiri kalau dia dan Haruto benar benar sedang sibuk mengurus bazar angkatan, tapi demi apapun Jeongwoo sangat ingin melihat pameran itu.

Haruto sih sudah masuk di haei pertama kemarin, tapi mau bagaimana lagi? Jeongwoo terlalu menggemaskan untuk ditolak.

Jeongwoo kembali dengan berlari kecil, tidak lupa memberikan beberapa lembar uang kembalian dan selembar kertas persegi panjang kecil berwarna merah muda.

"Ya sudah, ayo" Haruto menaruh beberapa kertas yang dipegangnya kedalam ransel kemudian beranjak menuju pintu masuk.




Ekhem-sambil menggenggam tangan Jeongwoo.



Keduanya berjalan seiringan didalam area pameran, sesekali tersenyum ketika ada yang menyapa bahkan sekedar berbisik bisik.

"Eh kak Haruto tuh sama kak Jeongwoo lagi, pacaran kali ya?"

Haruto hanya tersenyum kecil, beda dengan Jeongwoo yang malah tertawa.

"Cuma teman padahal"

Aih, begini rasanya friendzone.

Keduanya mulai memasuki stan-stan yang ada, nggak begitu lama karena Jeongwoo sama sekali nggak tertarik dengan penjelasan.

Tapi sampai pada bagian permainan, dia jadi lebih bersemangat.

"Haruto~ main sanaa!" Jeongwoo mendorong Haruto pelan, menontonnya bermain beberapa jenis permainan sambil sesekali bertepuk tangan, dari puzzle hingga lempar bola.

Sampai pada saatnya, kening Haruto berkerut, dia berbalik kearah Jeongwoo dan menatapnya heran.

"Kok kamu nggak main juga?"

Jeongwoo tersenyum kecil lalu menggeleng.

"Kamu saja, aku lebih suka liatmu main"

Mesranya sepasang kawan ini ya.

Puas bermain dan melihat-lihat, Jeongwoo makin bersemangat melihat stan rumah hantu yang antriannya sepanjang mata memandang.

"Haruto! Ayo masuk rumah hantu!"

Mendadak Haruto menggeleng tegas, buru buru digenggamnya tangan Jeongwoo.

"Nggak boleh"

Bukan takut, Haruto malah menarik Jeongwoo ke hadapan sebuah spanduk besar berisi peraturan.

"Baca nomor tiga"

3. Dilarang masuk bagi pengunjung yang memiliki riwayat penyakit asma, jantung dan penyakit berat lainnya.

Jeongwoo tersentak, tapi sedetik kemudian melirik Haruto dengan wajah memelas.

"Boleh ya?"

Haruto menggeleng lagi.

"Nggak Jeongwoo, asma mu bisa kumat kapan saja"

Jeongwoo berdecih kesal kemudian membuang muka, tapi raut kesalnya hilang begitu Jeongwoo kembali menggenggam tangannya.

"Maaf ya, aku nggak mau kamu sakit"

"Jangan jauh jauh, nanti hilang"

"Kita lanjut urusi bazar ya?"

"Maaf deh, selepas bazar nanti kubelikan es krim"

Nggak lama, senyum Jeongwoo mengembang, dia mengangguk patuh.



"Eh jangan es krim deh, nanti kamu flu, air mineral saja ya?"

"Ih, Haruto!!"





















Hayaw hayaw aku kembalee.

Cerita diatas 80% kisah nyata alias cerita kesibukan disiang terik tadi :)

Ehe, sejujurnya work ini akan berisi pengalaman halu nan baperku, jadi bersiaplah :)

Lanjut tidak yha?

Ice cream ; HaJeongwoo ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang