Part 18

13.6K 642 18
                                    

Tak terasa sekarang Karin sudah duduk di kelas XI begitu pun Reihan sekarang ia duduk di kelas XII.

Karin sedang berlari menuju perpustakaan untuk mengambil Handphone nya yang tertinggal disana. Tetapi karena sangat terburu buru karin tak sengaja menabrak Reihan yang sedang membawa beberapa tumpukan berkas, alhasil berkas tersebut berhamburan.

"Ehh maapp, galiat gue buru-buru sumpah" karin sambil membantu reihan mengumpulkan berkasnya

"Lo lagi, kalo jalan tuh liat liat" ucap reihan ketus

"Dih siapa juga yang jalan gue kan lari" sahut karin asal

"Eh ntar dulu, nih bantuin bawa" Reihan sambil memberikan tumpukan berkas yang cukup berat kepada karin.

"Apa apaan sih lo, gue mao ngambil hp gw dulu" Karin sambil mengerucutkan bibirnya

"Karena lo udah nabrak gue, bawain tuh berkas ke ruang OSIS" suruh reihan

Karin pun hanya menuruti perintah reihan.

"Apa apaan sih tuh orang, dateng sesukanya pergi sesukany kek jalangkung" dumel karin disepanjang koridor

Sesampainya Karin diruang OSIS,

"Eh karin tumben keruang OSIS" ucap Ale

Karin hanya memutar matanya malas, kemudian meletakkan berkas tersebut di salah satu meja, ia teringat Ale yang diboncengi Reihan waktu itu.

*****

"Karin mulai sekarang kamu harus les matematika" ucap Papa Karin dengan wajah tegas

"Ih papa emang kenapa sih?kok tiba tiba?"

"Pokonya kamu harus ikut les, lihat nilai matematika kamu jelek banget"

"Yaudah nanti karin belajar deh, tapi gausa ikut les les an ya pa, pliss" mohon karin dengan wajah memelas

"Oke kalau nilai kamu diujian selanjut nya bagus papa ga akan masukin kamu ke tempat les, tapi kalau nilai kamu masih jelek, tidak usah memohon sama papa lagi" Papa Karin panjang lebar

"I..iyaa paa" karin dengan wajah lesu memikirkan apa yang harus dilakukannya.

Sepanjang malam karin memikirkan apa yang harus dilakukannya. Sampai akhirnya ia terlambat datang ke sekolah.

"Pak Satpam bukain pak pagarnya" teriak Karin sambil menggedor gedor pagar

"Yaampun neng Karin, sering banget terlambat sih" ucap Pak Satpam tak mengerti lagi karena karin terlalu sering terlambat

"Lebih baik terlambat kan pak daripada tidak sama sekali" jawab karin

"Maaf ya neng karin untuk kali ini bapak ga mempan kamu sogok lagi" ucap Pak Satpam dengan wajah yang serius.

"Yaela pak satpam pelit banget" karin sebal sambil berbalik arah

Namun baru beberapa langkah karin berjalan, ada tangan yang mencegah langkahnya.

"Ishh ngapain sih lo" karin sambil melepaskan tangannya

"Mao cabut kan " tanya reihan dengan tatapan jengkel

"Kepo" karin sambil menjulurkan lidahnya ke arah reihan

"Masuk sana"

"Gak" karin langsung berlari entah kemana tujuannya

Reihan pun terpaksa mengejar Karin

Sudah lumayan cukup jauh karin berlari ke arah taman.

Brukkk

"Aww" karin tersungkur jatuh di taman

"Eh maaf, sini gue bantuin" ucap Fero cowok dengan seragam SMA lain yang menabrak karin

Karin pun berdiri dan menatap cowo itu sebal.

"Gimana sih, rok gue jadi kotor kan tuh" karin dengan nada sedikit marah

"Gue minta maaf, gue juga buru-buru"

"Alah, bilang aja lo sengaja kan" sela karin

"Engg.." belum sempat Fero melanjutkan ucapannya ada anak kecil dengan keadaan yang lusuh menghampirinya
"Kak mana udah beli obatnya?" tanya seorang anak kecil.

"Belum tunggu ya kaka beli dulu" ucap Fero sambil berlari

Karin tak enak hati karena telah menuduh Fero yang tidak tidak padahal Fero ingin membeli obat untuk salah satu anak kecil yang sedanh sakit. Akhirnya karin memutuskan untuk menunggu Fero kembali.

"Rin, ayo balik ke sekolah" ucap Reihan tiba tiba dari belakang karin

"Gue ada urusan, sana lo aja yang balik" usir karin ketus

Tak lama kemudian Fero kembali dan memberikan obat serta membantu anak kecil tersebut. Setelah selesai dengan urusannya Fero yang melihat Karin masih duduk di bangku taman pun menghampirinya.

"Hei, sorry ya" ucap Fero sambil tersenyum

"Eh engga gue yang harusnya minta maaf, udah nuduh lo yang engga engga" karin dengan wajah merasa bersalah

"Kok lo ga sekolah?" tanya Fero

Reihan hanya menyimak percakapan mereka berdua.

"Cabut" jawab reihan asal

"Eh ini siapa ya? Maaf gue gasadar"

"tem.." belum selesai karin menjawabnya.

"Pacar" celetuk reihan

"Ohh ini pacar lo, maaf gue gatau"

"Eh.. bukk" tangan karin langsung ditarik oleh reihan

~~~~

"Apaan sih lo , sakit nih"

Reihan melepas tangan karin kemudian berjalan meninggalkan karin, kemudian Karin mensejajarkan langkah nya dengan Reihan.

"Eh lo marah ya, jangan jangan cemburu ya lo" ucap karin sambil menepuk-nepuk lengan reihan

"Engga tuh" ucap reihan santai

"Terus ngapain, ngaku-ngaku jadi pacar gue, suka ya lo sama gue" karin sambil mengintimidasi mata reihan

"Dih najis gue suka sama cewe urakan kaya lo" Reihan sambil berjalan menjauhi karin

"Sok banget, ntar juga lo pasti suka sama gue" teriak karin

Jangan lupa vote & coment.

Badgirl Vs KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang