Beberapa hari kemudian. Karin masih bimbang akan perasaannya, hatinya berkata ia harus berjuang tetapi ada perasaan takut untuk memulai nya.
Saat ini karin sedang makan di kantin dengan Shena. Saat sedang asyik berbincang, tiba-tiba ada yang menghampiri Karin.
Karin yang menyadari ada seseorang yang berdiri didepannya pun sontak melihat ke orang tersebut.
"Feroo? " ucap Karin tak percaya.
Karin memperhatikan penampilan Fero dari atas hingga bawah, seragamnya tampak sama dengan siswa laki-laki lainnya di sekolah Karin.
"Hai" Fero menyapa Karin sambil mengembangkan senyum nya ke Karin
"Lo pindah ke sini?" tanya Karin
"Menurut lo? " tanya balik Fero
Karin hanya menganggukkan kepala nya.
"Yaudah" ucap Fero sambil pergi ke arah lain
"Eh tunggu" ucap Karin sambil menahan tangan Fero
Fero pun berbalik menghadap Karin. Saat ini mereka sedang menjadi pusat perhatian di kantin, semua siswa di sana memperhatikan mereka berdua.
"Tapi kenapa lo pindah?" tanya Karin, entah kenapa Karin ingin tahu alasannya, padahal ia tak pernah peduli dengan urusan orang lain
Fero diam beberapa detik menatap Karin dan langsung menjawab, "Biar bisa ketemu lo".
Karin tidak menganggap serius perkataan Fero. Beda hal nya dengan semua siswa disana yang syok dengan jawaban Fero.
🌸🌸🌸🌸🌸Saat kembali ke kelas, Karin melihat Ale sedang membagikan undangan
"Nih datang ya" ujar Ale sambil membagikan satu per satu undangannya
Hampir semua siswa di sekolah itu di undang oleh Ale, termasuk Karin.
Sepulang sekolah seorang cowok dengan pakaian yang sudah urak"an sedang bersandar di depan pagar sekolah.
"Hai" sapa Fero sambil memperlihatkan senyumnya pada Karin.
Karin membalas senyum nya dan langsung berjalan tanpa berhenti terlebih dahulu.
"Eh eh tunggu dulu" cegah Fero
"Kenapa? " tanya karin
Fero menunjukan undangan Ale di depan wajah Karin. Karin hanya mengerutkan dahinya bingung.
"Dateng bareng gue" ajak Fero
"Gue ga ada niat buat dateng" ucap Karin malas
"Ayolah rin, gue kan belum kenal siapa - siapa di sini" - ucap Fero
Karin memikirkan sejenak, benar juga Fero belum dekat dengan siapa" disekolah ini.
"Yaudah deh"
Setelah itu Fero mengajak Karin untuk pulang bersama, awalnya Karin menolak tetapi Fero terus memaksa nya, akhirnya Karin pun menerima ajakan Fero.
"Lah kok berhenti disini sih?" Tanya Karin
Fero tak menjawab dan langsung turun dari mobil nya kemudian membukakan pintu untuk Karin. Karin pun mengikuti arah Fero pergi.
"Kenapa kita kesini? " tanya Karin lagi
"Gue pengen aja" ucap Fero
"Mau ngapain sih? Udah ayo pulang" ajak Karin sambil berjalan menuju mobil
"Biar lo ga lupa tempat pertama kali kita ketemu" ucap Fero
Karin yang sudah berjalan pun berhenti sambil menatap ke arah Fero. Ternyata Fero mengajaknya ke tempat dimana mereka bertemu.
Karin hanya diam tak bersuara, sementara Fero, ia menatap Karin dengan tatapan mata yang dalam seolah" ada yang ingin ia sampaikan.
"Gue ga lupa kok" ucap Karin memecah keheningan diantaranya
"Bagus deh, jangan dilupain ya" ucap Fero sambil mengacak pelan rambut karin.
Karin diam saja memikirkan perasaan nya yang aneh, ia senang tetapi kenapa seperti ada orang lain yang ia harapkan.
Setelah mereka bersenang " di taman tersebut, seperti membeli ice cream, menonton pertunjukan, berfoto bersama dll nya mereka memutuskan untuk pulang karena nanti malam mereka harus pergi ke pesta nya Ale.
Sesampainya dirumah Karin
"Rin gue pulang ya, nanti gue jemput lagi" pamit Fero
"Gausa deh fer gue nanti kesana bareng Shena aja" tolak Karin
"Jangan nolak rin"
"Lo mah tukang maksa" ucap Karin sebal sambil mengerucut kan bibirnya
"Lucu banget calon pacar" ucap Fero sambil mencubit kedua pipi Karin kemudian berlari ke dalam mobil
"FEROOOOO" teriak Karin kesal
Gimana nih kalian masih Tim #KaRei( Karin Reihan) atau #KaFe (Karin Fero)
Jangan lupa vote & comment💜

KAMU SEDANG MEMBACA
Badgirl Vs Ketos
Novela JuvenilGue emang cantik plus Badgirl, hehe Jadi banyak cowo yang suka sama gue, wkwk. Tapi gue ga badgirl badgirl banget paling penampilan doang & kalo ada yang nyari masalah sama gue😏dan gue masih tau aturan kok Bayangan hidup gue yang tenang tanpa gangg...