part 21

16.1K 664 149
                                        

Semenjak kejadian itu, Karin dan Reihan justru semakin menjauh. Reihan yang perlahan menjauh dan berhenti menjadi tutor Karin begitupun Karin yang tidak bisa berbuat apa-apa.

"Rin, lo kenapa sih? Daritadi bengong mulu" ujar Shena yang melihat Karin tak memperhatikan pembicaraan nya sejak tadi

"Apaan sih udah ayo pulang" ucap Karin sambil bangkit dari tempat duduknya

Karin dan Shena pun berjalan meninggalkan kelas.

"Lo balik duluan aja deh, gue ada urusan" ucap Karin tiba tiba

"Yaudah" Shena hanya mengiyakan permintaan Karin, sebenarnya Shena sudah tau apa yang sedang Karin fikirkan , mungkin Karin memang butuh waktu sendiri.

Selepas Shena pergi , Karin langsung berlari kembali ke lantai atas ia menuju rooftop padahal hari sudah mau gelap.

Karin hanya duduk menikmati angin yang berlalu lalang, entah apa yang sedang dipikiran nya saat ini, Karin pun sebenarnya tidak tahu perasaannya saat ini.

"Aaaaaa...." karin berteriak menumpahkan apa isi perasaan nya. Air mata nya pun ikut turun, tanpa mengucapkan apapun. Ia hanya menangis sampai hatinya benar benar lega.

Setelah benar benar lega, Karin pun segera pulang.

Tanpa Karin ketahui, ada seseorang yang mengikuti nya sampai rumah, bahkan orang itu sudah memperhatikannya sejak Karin berada di rooftop. 

"Eh nak Reihan, ngapain disini ayo masuk" ujar mommy Karin yang sepertinya hendak menuju rumahnya, tetapi langkah nya berhenti setelah melihat Reihan memarkirkan motornya agak jauh sambil melihat ke arah rumahnya.

Reihan. Ya Reihan yang mengikuti Karin dari jauh menggunakan motornya sampai Karin benar benar sampai rumah.

"Tante, gausa tante saya mau pulang kok ini" sela reihan

"Udah ayoo masuk dulu, kan belum malem banget ini" ajak mommy Karin sambil menarik tangan Reihan

Reihan merasa tak enak jika harus menolaknya, mau tidak mau ia hanya pasrah, entah apa yang terjadi selanjutnya.

"Karinn" teriak mommy

Karin yang merasa dirinya dipanggil pun muncul dari anak tangga dengan wajah yang masih sembab dan perasaan bingung setelah melihat Reihan yang sedang duduk di sofanya.

"Nih temenin Reihan dulu, mommy mau mandi dulu" ujar mommy lalu meninggalkan mereka berdua diruang tamu

Tak ada yang membuka pembicaraan keduanya hanya saling diam bahkan bertatapan pun sepertinya enggan.

"Ka rei" ucap Karin pelan

"Hmm"

Baru saja Karin ingin melanjutkan pembicaraannya tiba-tiba Levin datang dan langsung menarik tangan Reihan keluar rumahnya.

Karin pun mengikuti mereka berdua.

"Ka Levinn udah, lo ngapain sih" teriak Karin, tubuhnya gemetar melihat Levin yang sedang memukul wajah Reihan, herannya Reihan hanya diam.

Karin menangis, ingin sekali dia membantu Reihan tetapi Levin sudah lebih dulu memperingatinya agar ia tak mendekat. Tak kuat lagi melihat Reihan yang sudah lemah akhirnya Karin segera menarik tangan Levin menjauh dari Reihan dan  menyuruh Reihan untuk segera pulang.

Walaupun sebenarnya di hati Karin, ia ingin sekali mengobati luka yang ada di wajah Reihan tapi sepertinya tidak bisa.

"Ka lo kenapa sih" tanya karin

"Hapus perasaan lo buat dia" ucap levin tegas

"Apaan sih lo"

"Jangan bersikap seolah-olah lo kuat rin"

"Lo kenapa sih ka?"

"Lo gausa berharap sama reihan, dia ga pernah suka sama lo" ujar Levin

"Lagian siapa juga yang suka sama dia" ucap karin dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"Udahlah rin lo gausa sok kuat gitu, gue sayang sama lo, jangan berharap sama reihan rin, nanti lo yang bakal sakit sendiri" ujar levin lembut dan langsung memeluk karin

"Ka levin apa gue salah suka sama dia?" ucap Karin sambil menangis

"Lo gasalah rin,  lo emang harus berjuang untuk dapetin apa yang lo inginkan" ucap levin

"Tapi lo juga berhak buat berhenti kalo perjuangan lo gapernah di hargain" Lanjutnya

Akhirnya air mata nya ia tumpahkan dipelukan levin.

Jangan lupa voment👍

Badgirl Vs KetosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang