Alix - Selig dan Marlis

66 8 3
                                    

Kami mendarat dengan mulus, aku ragu dengan sambutan yang seharusnya bukan untukku ini. Semua penduduk kota ini seperti sudah menunggu kedatangan kami dan berteriak 'Komandan Baldric' yang ditujukan padaku, itu bukan namaku.

Benda hitam terbang yang seperti kulihat di medan perang tadi menjemputku dengan satu orang yang mengoprasikan benda tersebut dan membawaku ke bangunan paling besar di kota ini sampai memasuki ruangan seperti aula, disini aku dikawal oleh beberapa orang lalu mereka mengarahkanku ke suatu tempat diatas menaiki lift.

Diatas aku sudah disambut oleh banyak orang dan seseorang yang duduk di kursi besar. Dengan menaikkan kakinya dia mengunyah sesuatu, menurutku ini bukan perilaku sopan santun melihat banyak orang disekitarnya berprilaku formal layaknya sedang rapat.

 Dengan menaikkan kakinya dia mengunyah sesuatu, menurutku ini bukan perilaku sopan santun melihat banyak orang disekitarnya berprilaku formal layaknya sedang rapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat Baldric!! Berkat usahamu ambisi kita untuk menguasai Negara ini sudah seribu langkah lebih maju, HAHAHAHAAA!!" tertawa lantang dihadapanku.

Eh?apa dia tertawa? Kenapa dia tertawa oleh ucapannya sendiri aku heran dengan orang ini."Kau ini siapa?"

"Kurang ajar kau Baldric, jadi sombong karena usaha kecilmu ini!" merasa tersinggung oleh pertanyaanku yang sederhana.

"Mohon maafkan Komandan Baldric , Beliau mabuk perjalanan dan kepalanya sempat terbentur disana," pengawal yang tadi mengantarku seperti melindungiku.

"Baiklah kubiarkan kau istirahat dan bersiap untuk penobatanmu sebagai pimpinan militer baru besok," kata-kata disertai senyuman licik dan penuh kesombongan yang tidak kumengerti.

"Komandan Baldric, biar kuantar ke tempat istirahatmu."

Woahh ruanganku ini lumayan besar juga yaa.. sangat modern seperti aku pergi ke masa depan.

"Dipersilahkan Komandan beristirahat."

"Ya, terimakasih."

Lalu dia pergi.

Sampai disini pun aku belum mendapat informasi apapun selain perang yang disebabkan oleh orang yang bertingkah layaknya raja tadi dengan perkataannya menguasai negara.
Setidaknya seluruh tubuhku ini terasa pegal dan sakit aku memang butuh istirahat mungkin aku bisa menggali informasi dari seseorang disini besok.

*ttrrnggg*

Perutku bunyi, ah benar juga pagi ini aku memang belum sarapan bahkan waktu pagi tadi seharusnya aku menyantap masakan ibuku. Tapi malah aku entah ada di negri mana sekarang. Bagaimana caraku mendapat makanan disini, semoga saja di ruangan ini ada sesuatu yang bisa kumakan.

"Ah.. benda itu seperti kulkas," pandanganku menatap ke pojok ruangan.

Benda kotak persegi yang mirip dengan kulkas ini bagaimana cara membukanya, biasanya ada pegangan untuk menarik pintunya kalau benar ini kulkas. Aku sempat kebingungan dengan melihat memperhatikan beberapa kali sampai akhirnya ternyata ada semacam tombol.

Regenerate in another world Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang