Sebelum menuju daerah kekuasaan Marley dengan tujuan untuk merebut kristal-kristal Bailey dan mengalahkan Onminus serta menyelamatkan Claire. Kami harus mencari enam harta perang legendaris yang tersebar di berbagai penjuru, dengan bantuan Koji yang sebelumnya sudah mengetahui letak dimana harta perang legendaris disembunyikan.
Akhirnya kami bertiga memutuskan untuk pergi dengan menunggangi Aurora menuju tempat yang disebut hutan abadi di selatan, punggung Aurora yang besar cukup untuk mengangkut kami bertiga sekaligus tas yang kami bawa.
Dengan sayap yang lebar gagah perkasa, Aurora mengepakkan sayapnya dengan sangat kuat. Cukup dengan dua kali gerakan sudah cukup membuat tubuhnya yang membawa kami melayang di udara.
Mata-mata penuh harapan terpancar dari semua orang, terutama dari Tuan Jouda sendiri yang sangat berharap untuk keselamatan putrinya sendiri. Melihat kondisi kota yang hancur dari atas membuat dadaku terasa sesak. Kota indah yang baru saja kudatangi, kini sudah berubah menjadi bekas medan perang.
"Kalian harus pegangan yang kuat ya!" seru Rei.
Begitu tubuh Aurora melayang dengan sempurna, ia seperti mengambil ancang-ancang. Seketika Aurora melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi seperti peluru yang ditembakkan dari sebuah meriam. Angin kuat menampar wajahku, tubuhku bahkan bisa melayang kapan saja jika aku melepas peganganku.
"Hoi, ini terlalu cepat!" teriakku.
Teriakkanku tidak terdengar oleh siapapun, Rei yang duduk di depan justru menikmatinya.
"Aurora..! Aurora..!" Aku memanggil Aurora dua kali.
"Perlambat kecepatan! bisa-bisa aku terhempas!"
Akhirnya sedikit demi sedikit kecepatan terbang Aurora berkurang dan menjadi normal.
Rei tampak keheranan dengan Aurora yang melambat, "Eh...?! kenapa ini? kenapa kau melambat? Ayo.. kecepatan penuh..!"
"Cukup..! sudah cukup! aku bisa-bisa terhempas," ujarku.
"Apa yang kau bicarakan? Koji saja tidak masalah dengan kecepatan tadi, ya kan Koji?" tanya Rei sambil melihat wajah Koji.
"Ya, aku tidak masalah. Aku kuat menahannya," jawab Koji.
"Kalian tidak memikirkan aku yang duduk di belakang?!"
Mereka langsung memasang wajah datar dan mengeluarkan suara, "Oohh.."
"Baldric yang kami kenal bahkan sanggup berdiri pada kecepatan yang hampir sama," papar Rei.
"Oh ya? benarkah?"
"Ya.. dia prajurit yang sangat trampil dan tangguh," Koji memuji seorang Baldric.
"Kalian lupa sesuatu?"
"Apa?" tanya Rei dengan polosnya.
"Aku bukan Baldirc!" ucapku dengan nada tinggi.
"Kau itu ya..! banyak protes..!" sentak Rei.
"Memangnya kenapa?"
"SIALAN..!" Seketika Rei berdiri dan ingin menghampiriku.
"Hei.. sudahlah, kalian ini kan satu tim." Koji yang ada di tengah-tengah kami mencoba melerai.
"Akan kupukul kau dengan keras sampai sel-mu tidak dapat beregenerasi!" ujar Rei.
"Coba saja kalau bisa, dasar bocah tukang pukul!"
PRRAKK
PPRRAKKKoji menampar kami berdua, kecepatan tangannya hampir tidak terlihat olehku bahkan Rei sendiri terkena tamparannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Regenerate in another world
FantasíaBerawal ketika Alaric Hiroyuki yang merupakan seorang pemuda yang baru saja lulus sekolah tiba-tiba dipanggil ke dunia lain sebagai sosok yang bukan dirinya atau bisa disebut sebagai orang lain. Dia menempati tubuh seorang komandan militer bernama B...