2. Aneh

70 6 0
                                    

"Hm,gue pakai baju apa ya?" Tanya Steffi pada dirinya sendiri

"Pokonya gue wajib tampil cantik di depan kak Iqbaal" Ucap Steffi senyum-senyum sambil memilih pakaian yang akan dipakainya

"Ah elah,kenapa baju gue gak ada yang bagus sih! Apa gue ke Mall aja ya?" Ucapnya sambil berpikir

"Udahlah,gue pakai yang ini aja deh" Lanjutnya memilih baju yang dikenakannya pertama tadi

"Gue udah cantik,saatnya ke kak Iqbaal. Kak Iqbaal,i'm coming!" Ucapnya sambil teriak dan tak lupa senyum yang merekah miliknya

~ ~ ~ ~ ~

Steffi tersenyum menatap kelihaian Iqbaal saat menerima pelanggan dan juga membuat coffe. Steffi melangkahkan kakinya dan langsung ke hadapan Iqbaal yang sedang membuat coffee untuk memesan coffee.

"Hai kak" Sapa steffi dengan senyum pepsodent miliknya

Iqbaal menoleh dan kaget melihat Steffi yang tiba-tiba ada di depannya. 'Serius? Nih bocah beneran nepatin yang dia omongin kemaren?' Ucap Iqbaal dalam hati

"Kak,masih kenal saya kan?"

"Ah iya,kenal. Mbak beneran kesini buat lihat saya? Saya kan gak ada bilang 'iya' waktu itu,mbak." Ucap Iqbaal panjang lebar

"Ha? Saya kesini mau pesen coffee kak." Ucap Steffi yang tidak sepenuhnya bohong,toh dia memang ingin menikmati coffee disini juga

"Ee,ha? Ah i..iya mbak. Mau pesen apa mbak?" Tanya Iqbaal yang malu karena penjelasan dari Steffi

"Latte Chocholate nya satu ya,kak" Ucap Steffi sambil terkekeh melihat tingkah Iqbaal

"Oke mbak. Nanti akan diantar,ada tambahan lagi mbak?"

"Nggak,itu aja kak. Saya duduk disana ya kak,saya tunggu" Ucap Steffi menunjuk salah satu bangku yang berada di ujung ruangan dan tersenyum ke arah Iqbaal

"Oke,siap mbak"

Iqbaal merasa aneh karena Steffi tidak kunjung pergi setelah itu. Steffi malah memperhatikan dirinya dengan tangan yang dilipat di atas meja yang membatasi mereka

"Permisi mbak,antriannya masih panjang lho ini. Mbak sudah selesai kan? Gantiang dong mbak" Ucap seorang perempuan yang berada di belakang Steffi yang sedari tadi menunggu Steffi selesai memesan

"Is,gak liat apa? Gue lagi liatin cowok yang gue suka. Salah lo sendiri yang gak antri duluan dari gue" Jawab Steffi tidak suka karena diganggu oleh perempuan ini.

"Lho? Kok jadi gue sih yang salah? Kan gak cuma lo yang mau beli coffee disini. Jadi tolong minggir sekarang juga atau gue panggilin satpam buat ngursir lo?" Ucap perempuan ini yang mulai emosi karena ucapan Steffi.

Sedangkan Iqbaal yang merasa akan teradi keributan pun langsung menghentikan pertengkaran antara kedua perempuan itu dengan menasehati Steffi agar mengalah,karena bagaimanapun Steffi memang salah dalam hal ini.

"Oke fine. Gue ngalah!" Ucap Steffi yang menatap sinis perempuan itu dan tersenyum hangat ke arah Iqbaal,lalu setelah itu dia menghentakkan kakinya menuju bangku yang sudah ditunjuknya tadi.

"Maaf ya,mbak. Teman saya memang seperti itu" Ucap Iqbaal yang merasa tidak enak kepada perempuan itu dan mengatakan bahwa Steffi adalah 'teman'nya.

"Iya,gapapa mas. Cewek kayak gitu emang harus digituin supaya ngerti"

Iqbaal hanya tersenyum dan mulai membuat coffee pesanan para pelangannya. Diam-diam Iqbaal memperhatikan Steffi yang sedang ngedumel sejak dia duduk tadi dengan sesekali menghentakkan kakinya. Tanpa sadar Iqbaal tersenyum tipis melihatnya.

About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang