5. Masa lalu?

57 5 0
                                        

Minggu,4 Februari 2018.
Iqbaal sudah bersiap untuk jogging paginya. Dia melihat jam tangannya yang baru menunjukkan jam 05:30 AM. Setelah memasangkan headseat di telinganya,Iqbaal mulai berlari mengitari komplek perumahannya. Sesekali mulutnya ikut bersenandung mengikuti alunan musiknya. Setelah 20 menit berlari,Iqbaal istirahat sebentar dan meminum air yang sudah dibelinya tadi.
Iqbaal mengernyit heran saat seseorang berlari ke arahnya. Iqbaal semakin menajamkan matanya dan melotot saat tau siapa yang berlari ke arahnya. Iqbaal mengenalnya,lebih tepatnya mengenal perempuan itu. Dia Nayya,seseorang yang pernah mengisi hari-hari Iqbaal.

Nayya memeluk Iqbaal dengan terkekeh. "Iqbaal! Aku kangen,ih!" Ucapnya dengan masih memeluk Iqbaal.

Iqbaal segera menepis tangan Nayya yang memeluknya. "Apaan sih Nay,gak enak diliatin orang." Tolaknya yang membuat Nayya mengerucutkan bibirnya.

"Ih Iqbaal! Kan aku kangen!" Ucapnya lagi yang membuat Iqbaal menatapnya datar.

"Apaan sih lo,ngapain lo disini?" Ucap Iqbaal dengan nada yang sinis.

Nayya yang masih kesal pun semakin mengerucutkan bibirnya. "Tadi aku beli bubur,terus gak sengaja liat kamu. Yaudah aku samperin deh." Jelasnya kemudian.

Iqbaal mengangkat satu alisnya dan mengangguk samar. Setelah itu dia hanya diam dan menatap lurus ke depan. Jantung Iqbaal sekarang berdetak lebih cepat dari biasanya. Mungkin saja efek dari larinya tadi. Atau mungkin,karena Nayya yang sedang dudung di sampingnya? Iqbaal ingat kejadian saat mereka harus putus.

Iqbaal membeli beberapa bunga kesukaan Nayya. Hari ini adalah hari jadi mereka ya ke 6 bulan. Iqbaal berniat memberi kejutan pada Nayya saat mereka akan bertemu nanti. Iqbaal berjalan ke arah taman sambil tersenyum dan memegang bunga yang dibelinya tadi. Dilihatnya Nayya duduk sambil menunduk di bangku taman. Dia melangkahkan kakinya lebih cepat menuju Nayya.

"Hai sayang." Sapa Iqbaal dan duduk di sebelah Nayya.

Nayya menoleh dan melihat Iqbaal dengan tatapan datar. Dia melihat bunga yang ada di tangan Iqbaal tapi tidak ada ekspresi senang diwajahnya.

"Hei,kenapa?" Tanya Iqbaal seraya memegang tangan Nayya.

Nayya menepis tangan Iqbaal. "Sorry Baal. Kita putus." Ujarnya dan pergi begitu saja dari hadapan Iqbaal.

Iqbaal yang belum mengerti dengan ucapan Nayya pun mengejarnya dan menarik tangannya. "Maksud kamu apa Nay? Kamu mau ngeprank aku ya?" Tanya Iqbaal dengan seyum di akhir kalimatnya.

Nayya menatap Iqbaal tajam. "Lo gak budek kan? Gue bilang kita putus! Gue gak lagi ngeprank lo kok. Jadi stop ngejar gue!" Ujarnya yang penuh penekanan disetiap katanya.

Iqbaal menatap Nayya bingung. "Tapi kenapa? Salah aku apa Nay?" Tanyanya,lagi.

Nayya yang sudah muak dengan tingkah Iqbaal pun langsung menatapnya tajam. "Sepenting apa sih alasan gue bagi lo? Ah,bukan. Sepenting apa sih gue buat lo? Bahkan di hari yang bahagia buat hubungan kita aja lo gak inget. Lo lupa? Kemaren itu hari jadi kita yang ke 6 bulan. Dan dengan seenak jidat lo bilang hari ini tuh hari jadi kita?" Ucapnya yang penuh emosi. Matanya mulai berair mengucapkan setiap kata yang keluar dari mulutnya. Dadanya naik turun dan napasnya memburu. Emosinya siap dia ledakkan sekarang juga.

Iqbaal terperangah dan segera melihat tanggal yang ada di kalender hp nya. Dan benar,hari ini bukan hari jadi mereka melainkan semalam. "Tapi kamu gak ada bilang sama aku,Nay." Ucap Iqbaal yang berusaha lembut agar Nayya melunak.

Nayya menatap Iqbaal jengah. "Gak ada bilang kata lo? Heh,nyadar dong Baal! Hp lo mati kemaren. Seharian gue nyari lo dan lo gak ada kabar. Lo juga gak ada di rumah. Jadi sekarang,gue yang salah atau elu?!" Teriaknya dengan air mata yang mengalir. Napasnya masih memburu. Semua yang dilakukannya selama ini selalu dianggap semu oleh Iqbaal dan itu membuatnya muak.

About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang