3. Datang atau tidak?

59 6 0
                                        

Di SMA GARUDA sedang mengadakan upacara. Dan Steffi berbaris dibarisan belakang bersama sahabatnya. Biasanya Steffi akan mengajak sahabatnya yang berbaris di sampingnya ini untuk membicarakan Reza,kakak kelas yang disukainya. Namun anehnya,sekarang Steffi terlihat anteng tanpa membicarakan kakak kelasnya tersebut. Salsha,yang notabennya sahabat Steffi pun merasa aneh dengan situasi ini.

"Tep,tumben nih gak bahas kak Reza" Ucap Salsha karena penasaran dengan Steffi

"Emangnya kenapa ca?" Tanya Steffi balik pada Salsha

"Yaa beda aja gitu. Biasanya lo kan paling semangat kalau udah bahas tentang dia. Kali ini lo diem aja tuh,makanya gue nanya" Ujar Salsha

"Oh,hehe. Gue udah gak sesuka itu lagi sama kak Reza"

"Lho? Bisa gitu?" Tanya Salsha yang terlihat kaget sekaligus tidak percaya dengan apa yang diucapkan sahabatnya ini.

"Ya gitu deh. Gue udah suka sama yang lain,dan pastinya ramah sih." Ucap Steffi sambil tersenyum melihat langit dan membayangkan wajah Iqbaal yang disukainya itu.

"WHAT? DEMI A--" Ucapan Salsha terpotong karena Steffi membekap mulutnya.

"Lo tuh ya,jangan teriak! Nanti dimarahin guru baru tau rasa lo!" Ujar Steffi kesal melihat sahabatnya ini.

"Nanti gue ceritain semuanya,jadi jangan banyak tanya sekarang" Lanjut Steffi kembali karena melihat Salsha yang ingin bertanya kembali.

~ ~ ~ ~ ~

"LO KOK BEGO SIH STEFF?" Teriak Salsha tepat di depan wajah Steffi dengan mencubit pipinya karena terlalu gemas dengan penjelasan sahabatnya ini.
Sekarang ini mereka berada di kelas dan Steffi telah menceritakan awal bertemunya dengan Iqbaal dan membuatnya suka kepada laki-laki itu.

"Hih,sakit Ca!" Steffi meringis karena mendapat cubitan dari Salsha.

"Ya habisnya gue gemes sama lo! Bego ya lo,mana mungkin sih lo langsung jatuh cinta sama tuh cowo gara gara ditabrak doang? Lo pikir ini sinetron apa,hah?" Ucap Salsha penuh penekanan yang tak habis pikir dengan sahabatnya ini

"Ya gimana dong? Hati kan gak bisa dilarang buat suka sama siapa aja. Lagipun dia ganteng Ca,pake banget malahan! Kak Reza mah kalah telak dari dia." Ujar Steffi sambil membayangkan wajah Iqbaal,lagi.

"Heh! Ga usah terlalu ngebanggain dia deh. Lagipun lo kan gak tau dia udah punya pacar atau belum,nanti kalau dia udah punya pacar yang ada lo mewek lagi!" Ucap Salsha yang menyadarkan Steffi dari hayalannya.

Steffi terdiam mendengar ucapan Salsha. Dalam hati,dia membenarkan apa yang dikatakan sahabatnya itu. Namun dipikirannya,dia menepis kemungkin itu.

Ibu Hasna,guru matematika mereka pun memasuki kelas,tapi Steffi masih terdiam karena ucapan Salsha yang sukses membuatnya bingung. Sedari tadi Bu Hasna melihatnya tapi tidak dia hiraukan,dia masih asik dengan pikirannya yang berkecamuk. Salsha pun sudah berkali kali menyikut lengan Steffi berharap sahabatnya itu tidak termenung seperti itu karena takut nantinya akan dapat hukuman dari Bu Hasna yang sedang mengajar di kelasnya.

"Stefhanie. Apa dinding yang kamu lihat itu lebih berharga daripada pelajaran saya?" Tanya Bu Hasna.

Steffi tetap diam dan termenung. Sampai akhirnya Salsha menggoyangkan tangannya barulah dia menoleh dan bingung karena semua teman sekelasnya sudah menatapnya kasihan.

"Eh Ca,kok semuanya pada liatin gu--" Ucapannya terpotong karena bentakan dari Bu Hasna yang membuatnya menoleh.

"STEFHANIE! KELUAR DARI KELAS INI SEKARANG JUGA!" Teriaknya sambil membentak Steffi. Steffi pun mengerti kenapa teman-temannya menatapnya kasihan sejak dia menoleh tadi. Steffi yang tidak ingin mendapat hukuman yang lebih berat pun memilih menurut dan keluar dari kelasnya.

About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang