00. The Past : PROLOG

568 24 2
                                    

Huhu... maaf kalau ceritanya agak jelek, it's my first time making fanfic like this. Oke.. happy reading!
.  
      Bunga sakura itu sangatlah indah. Aku sangat suka bermain dibawah pohon Sakura yang sedang berguguran. Bunganya yang berwarna pink terang itu sangat memanjakan mata. Tapi... di waktu yang sama saat aku bermain dibawah pohon sakura yang sedang berguguran, aku teringat kepadanya, senyumannya, semua tentang dirinya. Aku benar-benar merindukannya.
         Aku sudah sangat dekat sekali dengannya. Melindunginya. Tertawa bersama. Tapi kali ini aku sudah kehilangan semuanya. Dia pergi meninggalkanku sendirian. Tidak ada lagi sosok yang menjadi matahari di kehidupanku. Semuanya hilang. Termasuk dirinya.

       Teruntuk Lee Jeno, orang yang pernah mewarnai hari-hariku.

        Maaf karena tidak bisa bertindak apa-apa selain menangis. Bunga yang kutaruh saat itu adalah bunga ke-99. Aku akan mengantarkan bunga Sakura sebanyak-banyaknya, aku mau kau tetap bahagia dan masih tetap mengingatku walaupun alam kita sudah berbeda. Aku menyayangimu.
                                                           Tertanda,
                                                         Na Naerin
.
"Bagaimana jika aku menemuimu dimimpiku?"

"Yang aku tanyakan. Bagaimana jika kita bertemu dimasa depan"

"Kita akan lebih bahagia!"

"Menurutku... aku tidak suka jika kita bertemu lagi di masa depan nanti"

"Apa maksudmu?"

"Kita menjadi orang biasa yang tidak mengenal satu sama lain. Aku tidak mau itu terjadi kepada kita berdua. Aku benci situasi seperti itu"
°°°
KRINGGG!!!
Aku terbangun seketika, membuka mataku lebar-lebar. Ah, saat mengingat aku harus sekolah hari ini, tiba-tiba saja jiwa ku menjadi malas untuk bergerak. Otot-otot tubuhku sepertinya juga sudah malas dan menyerah untuk menyuruhku berdiri dari kasur. Tapi mau bagaimana lagi? Aku hari ini harus mengikuti ulangan harian, jadi tidak ada alasan.

"Sudah jam berapa ini?" Aku bertanya kepada diriku sendiri sembari menyipitkan mataku untuk melihat jam weker yang berwarna pink pudar itu.

Saat melihat jam menunjukkan pukul 07.23, aku langsung melompat turun dari tempat tidurku. Melempar selimutku dan melempar baju piyamaku dan juga dalamanku kesembarang arah, sial! Aku terlambat lagi hari ini!.
Selesai berpakaian, aku segera mengambil tas, HPku, kaus kaki dan juga buku catatan rumus-rumusku. Berlari sekencang mungkin untuk kelantai bawah, aku melihat kakak yang sedang bingung dengan pergerakanku dan melihat rambutku yang berantakan.

"Kenapa kamu? Telat?" Dia bertanya dan menempatkan tubuhnya yang tinggi itu tepat didepanku, alhasil pandanganku tertutup oleh tubuh tingginya itu. Ya, aku pendek.

"Kakkk!!! Ayo! Aku telat nih!" Segera ku tarik tangannya yang sedang memegang kunci mobil, aku sempat berpamitan dengan ayah dan ibuku. Lalu memasuki mobil sedan putih milik kakak.

"Kamu ya. Mentang-mentang marganya Na dan suku depan namamu Na, jadi enak dipanggil Nana" aku tidak tau apa yang sedang kakakku ini bicarakan, tapi ayo berpura-pura mengerti leluconnya. Aku kasian.

"Kakak juga biasa dipanggil Nana kok... kita kan keluarga Nana" aku menyahut tanpa menatap kakak karena sedang memasang sepatu.

Ya... itu benar, keluargaku marganya Na semua. Mulai dari ayahku, Na Wooseok, ibuku, Na Jihye, dan kakakku, Na Jaemin. Aku tidak berbohong, semua marga kita memang Na.

🌸Pink Sakura🌸 •°Lee Jeno°• [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang