08. A Sakura

121 6 0
                                    

Kalau benar adanya keberadaan cinta. Apakah cinta datang dari manusia yang memaki-maki manusia lainnya? Apakah cinta datang dari kebencian? Apakah cinta pantas untuk disalahkan?.
.
Ini sudah seminggu setelah mimpi yang entah darimana itu datang begitu saja kedalam alam bawah sadarku. Aku bahkan tidak tau apa intinya dari mimpiku tersebut, aku hanya terbangun dipasir pantai, menatap keindahan senja, dan seingatku ada siluet milik laki-laki disana.
Ah. Ayo lupakan insiden mimpi aneh itu. Posisiku sekarang sedang berlarian mengelilingi kompleks, ini akhir pekan. Tidak ada salahnya jika berolahraga sebentar. Kak Jaemin yang memaksaku.

"Hahh..... sudah cukup kali ya?" Aku bergumam sembari berhenti sebentar dipinggir rumah orang, mengatur napasku yang terpenggal-penggal.

"Astaga... badanku sakit-sakit semua... ini gejala orang yang baru pertama kali olahraga atau bagaimana?" Aku menyeka keringatku yang bercururan. Aku adalah tipe manusia yang cepat gerah dan ingin segera mandi setelah itu.

"Dasar... Na Jaemin, menyuruhku untuk berolahraga. Tapi dia malah tidur-tidur manja ala ciwi-ciwi dikamarnya" aku ingin dendam kepada tua bangka satu itu, tapi bisa saja aku mendapatkan dosa dan mala petaka lainnya.

Kring! Kring!
Aku melihat kak Younghoon sedang mengendarai sepedanya, dia juga sedang berolahraga ternyata.

"Tumben-tumbenan kamu olahraga di hari minggu gini, biasanya molor dirumah" ujarnya sembari melemparkan senyumannya kearahku.

"Kakak yang maksa nih" sahutku.

"Kamu sama dia emang sibling goals banget deh. Yang satunya ngeselin, satunya lagi tambah ngeselin" aku melototi mataku kepada kak Younghoon, seketika dia menutup mulutnya rapat-rapat.

Neoreul saranghaneun jjijjiri jji-
○Shine, PENTAGON

"Ya.. halo. Kenapa No?" Aku menatap kak Younghoon yang sedang menelpon sembari mengipas diriku sendiri memakai tanganku.

"Ijin gak masuk kerja dulu? Okelah, gampang sih" ujar kak Younghoon. Aku hanya bisa membuang tatapan ku kelangit, yang penting kak Younghoon sedang membicarakan tentang pekerjaannya. Oh ya, tadi dia juga menyebutkan kerja paruh.

"Na. Kakak duluan ya, mau buka toko nih" aku hanya meng-iyakan ucapan kak Younghoon, lalu mengunci tatapanku pada dirinya yang sudah menjauh.

"Lah... pulang juga ah" gumamku sembari menepuk-nepuk bokongku dan mengambil botol minum dan juga handuk kecilku.

Diperjalanan pulang, aku melihat mobil sport berwarna hitam pekat terpakir dipinggir taman. Aku sepertinya bisa merasakan Deja Vu dengan kejadian ini.

"Haha. Tumben gak molor dirumah" sosok laki-laki itu tiba-tiba saja keluar dari dalam mobil dan menyenderkan tubuhnya di depan pintu mobil bagian kiri.

Saat aku lupa aku tidak memakai pelembab dan beberapa make-up apapun. Aku langsung menutup wajahku memakai lenganku.

"Gak usah ditutup yaelah, lo cantik dimata gue" Jeno berusaha menarik-narik lenganku yang menutupi wajahku, aku bisa melihat gelang sakuranya yang indah itu. Sungguh, aku juga ingin membelinya kalau dijual.

"Gak mau Jennnn, gue jelek!" Aku menolak tarikan Jeno itu. Yang kudengar hanya suara tawa yang bersumber dari Jeno.

"By the way... itu lenganmu kenapa?" Karena baru sadar bahwa aku menemukan irisan dilengannya itu. Aku langsung bertanya, dia langsung memberhentikan aksinya yang ingin menarik-narik lenganku dan menatap lengannya.

"Wah? Gue juga baru nyadar. Mungkin kena cutter, kemaren kan gue ngerjain tugas Prakarya" Jeno hanya melihat lengannya dengan tatapan yang biasa, aku mengangguk. Oh, ternyata kena cutter. Itu hanya hal sepele, tapi kalau itu bukan karena cutter. Persetan untuk siapa saja yang berani melukai dirinya.

🌸Pink Sakura🌸 •°Lee Jeno°• [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang