08. first chu

165 16 2
                                    

Anne kaget setengah mati setelah membuka pintu rumahnya. Mark tiba tiba datang jam 7 malam dengan sebuah cokelat di tangannya.

"Untukmu" kata Mark lalu mengoper coklat di tangannya ke tangan Anne

"Ma-makasih" kata Anne

Anne berdeham canggung sebentar, "Ayo di kamarku saja"

Mark mengekori ke kamar, dia tersenyum kegirangan lalu tiba tiba saja lompat ke ranjang Anne.

"Wah nyaman" katanya sambil berbaring di atas ranjang Anne

Anne hanya bisa memutar bola matanya kesal melihat kelakuannya yang kekanak kanakan itu. Tanpa memperdulikan Mark, Anne lebih memilih untuk memfokuskan dirinya pada drama di televisi sambil memakan beberapa camilan.

"Anne"

Gadis itu menengok, "Apa?"

"Haus"

"Ya tinggal minum" Anne hendak menonton kembali drama di televisi tapi tidak bisa karena tiba tiba Mark mendekatinya.

Anne berdiri lalu melangkah mundur melihat ekspresi Mark yang aneh, dengan kata lain Anne takut.

Mark berhenti melangkah, "Ambilkan aku minum"

"Air putih atau jus?"

"Jus"

"Hmm.. tidak ada, air putih saja ya?"

"Hei!"

Anne tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Mark yang kesal karena ulahnya.

Saat gadis itu sibuk menertawakannya, dia tersenyum miring lalu mendekati Anne. Mengunci Anne dengan tangannya di sudut tembok.

"Sudah berani ya sekarang?"

"Aduh, apa apaan sih ini?" Anne mendorong dada Mark mundur selangkah

"Ngomong ngomong, kau masih belum percaya ya?" tanya Mark tiba tiba

Anne menyernyit, "Hah? Apanya?"

"Aku belum punya pacar"

"Yasudah"

"Percaya tidak?"

Anne hanya mengangkat bahunya lalu mengabaikan Mark. Baru saja Anne mau berjalan, Mark sudah menguncinya kembali seperti tadi. Yang berbeda, sekarang Mark mendekatkan wajahnya lebih lagi.

Melihat Mark sedekat ini membuat jantung Anne berdetak dua -- ralat, tiga kali lebih cepat dari biasanya. Anne bingung, kalau dia memalingkan wajahnya sudah pasti bibirnya akan bersentuhan.

"Maka dari itu tidak usah memalingkan wajah" ucap Mark tiba tiba

Anne sebal mengingat Mark bisa membaca pikiran.

"Masih belum percaya aku tidak punya pacar?" ulang Mark

"Mark, aku ma-"

"Aku sayang kamu" kata Mark penuh ketegasan di setiap kata katanya

Anne mengangkat kedua alisnya keheranan, dia sangat bingung sekarang.

"Aku suka padamu, Anne. Sudah lama, sejak kau pacaran dengan Lucas"

"A-pa? Tahu darimana aku pacar Lucas?! Dulu.."

"Aku sahabat Lucas. Dia sering menceritakanmu, sampai aku akhirnya penasaran dan.. "

"Dan apa?"

Mark tersenyum, "Aku jatuh cinta padamu"

"A-apa?"

"Setiap hari, aku memperhatikanmu. Tapi kamu tidak pernah peduli pada sekitar"

"Ma-maaf"

"Sampai hari itu datang, hari ulang tahunku. Sepertinya Tuhan mentakdirkan kita untuk bertemu, Ann. Dan menurutku, bertemu denganmu adalah hadiah terbaik dari Tuhan untukku"

Anne tersenyum simpul, "Jadi?"

"Hmm.. Jadi pacarku"

Mark menghapus jarak di antara keduanya sampai akhirnya bibir Mark menyentuh bibir Anne.






🌸🌸🌸




Anne menahan nafasnya sebentar, seperti ada setruman hebat di tubuhnya. Ini adalah ciuman pertamanya, pertama kali dalam hidupnya.

Mark melepas tautan mereka, "Sekarang.. aku pacarmu, kamu pacarku"

Mark hendak memeluk gadis itu tetapi langsung didorong oleh Anne karena ada seseorang yang membuka pintu kamarnya. Mereka berdua gelagapan dan salah tingkah ketika melihat Natasha di depan pintu.

"Mama?"

"Maaf kata ibumu" Mark membaca pikiran Ibu Anne

Natasha kaget, kenapa pemuda di depannya ini bisa tahu apa yang akan dia katakan.

"Ng.. ohh iya dia bisa membaca pikiran, ma" jelas Anne pada ibunya

Natasha tersenyum tiba tiba, membuat Anne bingung

"Kata ibumu, selamat untuk kalian"

"Mama! Selamat apanya sih?! Gak kok" Anne salah tingkah di depan ibunya sambil memijak mijakan kakinya gemas

"Anne, kamu lupa? Kita baru saja jadian loh"

"Mark?!"

Langsung saja Anne memukul Mark dengan jurus jurus aneh sambil mengumpatinya. Natasha tertawa tanpa suara melihat tingkah anak sematawayangnya ini.

Setelah itu Natasha menyentuh pundak Mark sambil tersenyum.

-Tolong jaga Anne baik baik Mark, dia anakku satu satunya yang paling kusayangi. Aku percaya padamu-

Anne bingung melihat tingkah ibunya ini, "Mama bilang apa?"

"Mama bilang aku tampan" Mark tersenyum sambil menampilkan barisan barisan giginya, membuat Natasha tertawa lagi.

"Ma, dia bohong ya?" tanya Anne

Natasha menggeleng, Anne cemberut, "That's not funny"

Lalu Natasha pamit keluar dari kamar, ia tidak mau lebih lama lagi mengganggu Anne dan Mark seperti nyamuk jadi ia lebih memilih untuk keluar.

"Mama bilang aku tampan, aku tidak bohong" tangan Mark membentuk V

"Terserah"

Anne kaget ketika tangan Mark tiba tiba merangkulnya, "Yang penting kita sudah resmi jadian sekarang"

"Mark?!"

"Tanggal berapa sekarang?"

Anne menghela nafas sebentar, "4 Februari 2018"

Mark tersenyum lebar, "Nah, itu tanggal jadian kita. Jangan lupa ok"

"Iyain aja huaaaa"

Anne cemberut sambil sesekali menggerutu, padahal hatinya sudah berbunga bunga sedari tadi. Perempuan hebat dalam menyembunyikan perasaan bukan?









tbc

All of a Sudden[paused]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang