Sebelum baca, klik🌟🌟 dulu yaa..
Enjoyyyyy!!!
____________________________________
Hampir sebulan lamanya peristiwa "adanya sosok wanita" ini temaram termakan waktu. Tak ada lagi cerita-cerita mistis dari penghuni asrama selain canda tawa yang selalu terdengar nyaring dari sana.
Sabrinapun tampak baik-baik saja dan merasa bahwa dirinya tak pernah merasakan sesuatu yang aneh beberapa hari ini. Kehidupannya jauh lebih tenang sekarang. Terlihat saat ini ia tengah berada di kamar Inez yang terletak di dekat dapur bersama penghuni lainnya. Alasannya, tentu saja untuk mencari sinyal wifi.
Winda bergerak ringan, menggeliat di atas kasur sambil menguap.
"Ngantuk?" Ejek Sabrina membuat lainnya ikut terkekeh. Gadis itu cemberut sesaat, lalu ikut tertawa saat dirasa ejekan Sabrina memang benar adanya. Winda sedang mengantuk. Terlihat dari matanya yang sayu dan mulutnya yang menguap beberapa kali.
"Iya nih. Gak tahu kenapa ngantuk banget.." balasnya lalu memilih rebahan disana.
"Ngantukmu itu udah kutukan Wen!" Kata Inez menimpali. Winda memang lebih sering dipanggil dengan sebutan Wendot. Hal ini karena mereka sudah terlalu akrab hingga memiliki nama panggilan sendiri.
"Yasudah, tidur aja dulu" kata Umi-teman sekamar Inez menimpali.
Tak lama gadis itu beranjak keluar, kembali ke kamarnya. Tak lama, Siska juga menyusul masuk sambil membawa tumpukan tugas kuliahnya.
Perlahan, kamar Inez pun menjadi sepi dan hanya menyisakan Sabrina yang masih ada disana. Sesekali bibirnya berkedut menahan tawa saat ia membalas chat dari Nazar.
"Gak tidur?" Kata Umi mengingatkan. Namun Sabrina hanya menggeleng pelan sambil terus fokus pada Smartphonenya. Inez pun juga sama. Sesekali mereka berdua saling melempar candaan hingga gelak tawa terdengar nyaring di kamar mereka.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 PM. Sabrina memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Dilihatnya Viola masih asyik memainkan gadgetnya melakukan rutinitas melihat vlog dari Youtube.
"Gak tidur lo?" Kata Sabrina setelah bokongnya mendarat sempurna di atas kasur empuknya. Viola menggeleng pelan.
"Gak ngantuk ah.." katanya lalu kembali memasang headsetnya.
Sabrina hanya mengedikkan bahunya ringan. Ia beralih pada Smartphonenya dan menyalakan datanya, melanjutkan chatnya yang sempat terhenti beberapa menit.
Waktu terus berjalan, hingga kini jam sudah menunjukkan pukul 00.00 AM dini hari. Namun matanya lagi-lagi masih tetap segar. Ia melirik ke arah Viola yang ternyata sudah terkapar tak sadarkan diri berbalut selimut tipisnya.
Sabrina mendengus sebal. "Katanya gak ngantuk!" Gerutunya pelan. Bingung mau melakukan apa, Sabrina memutuskan untuk membuka laptopnya memilih untuk mengerjakan tugas kuliahnya yang sempat terlupakan.
Sabrina mulai memasang headsetnya, menyalakan musik dan menikmatinya dalam diam. Matanya terus fokus pada layar laptop yang menampilkan deretan huruf rapi yang di ketiknya beberapa hari lalu.
Sabrina memang senang sekali kalau berurusan dengan laptop. Ia senang mendesain dan menata berkas di laptopnya. Alasannya, supaya lebih rapi.
30 menit sudah berlalu. Suasana di kamar Sabrina semakin sunyi. Namun telinganya tak kunjung bosan mendengarkan lagu dari Christina Perry yang berjudul Human. Entah kenapa ia senang sekali mendengarnya.
Sudah 5 kali lebih ia terus mengulang lagu itu. Hingga putaran ke 6, ia mulai mendengar kejanggalan.
Lagu yang seharusnya hanya di isi dengan suara wanita itu tiba-tiba disisipi dengan suara yang sangat jantan. Terdengar berat dan sedikit.. mengerikan.
Sabrina mengernyit ragu. Ini telinganya yang mulai lelah atau memang ia yang lambat menyadari?
Ia kembali memutar lagunya. Lirik demi lirik ia dengarkan dengan cermat. Namun suara jantan itu tak lagi terdengar.
Mungkin lelah? Pikirnya lalu kembali fokus mengotak-atik laptopnya. Namun setelah konsentrasinya hilang, samar-samar ia mendengar dengkuran kasar dari dalam headsetnya. Cukup nyaring hingga membuat dirinya tersentak. Sekali lagi ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia salah dengar.
Namun kali ini keyakinannya itu tak terbukti. Nyatanya ia kembali mendengarkan suara dengkuran itu dengan durasi yang cukup lama. Memaksa Sabrina untuk melepas headsetnya dengan cepat. Ia beralih melihat ke arah Viola yang masih pulas dengan memeluk gulingnya.
Ia memerhatikan Viola dengan detil. Siapa tahu itu dengkuran Viola. Meski selama ini gadis cilik itu sama sekali tak pernah mendengkur kasar dan mengerikan.
Sabrina menelan ludahnya susah payah. Hawa dingin langsung terasa saat ia sadar itu bukan dengkuran Viola. Itu suara pria! Pekik Sabrina dalam hati.
Uh-oh!
Sepertinya kali ini Sabrina akan merasakan gangguan lagi. Dan mungkin akan lebih buruk dari yang sebelumnya.
Sebenarnya ia tak ingin menyangkut pautkan semua hal ganjal pada konotasi hal ghaib. Tapi kalau dipikir dengan akal, asrama ini hanya dihuni oleh perempuan saja. Dan lagi, kalaupun itu suara anak atau suami pemilik asrama, rasanya lebih tidak mungkin. Pasalnya ini sudah pukul setengah dua malam untuk mereka beraktivitas.
Hal ini semakin membuat Sabrina gelisah. Ia tak mungkin menelepon ayahnya. Dan lebih tidak mungkin lagi untuk memberi tahu pacarnya. Dengan cepat Sabrina mematikan laptopnya. Ia segera meraih gulingnya dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut tebalnya. Tak lupa ia memeluk erat Dika- boneka monyet kesayangannya dan memejamkan matanya erat.
Segala pikiran buruk semakin memerburuk keadaannya saat tanpa sengaja hidungnya mencium aroma darah yang amis. Kontan bulu kuduk Sabrina berdiri. Ia komat-kamit merapalkan mantera dan doa agar ia bisa tidur tenang. Meski ia tahu betul bahwa mereka yang tak terlihat mulai berdatangan.
"Tuhan, tolong lindungi Sabrina malam ini.. Sabrina.." kalimatnya terputus sejenak. Dengan pasti dan sedikit gemetar ia mulai menarik napas dalam, bersiap untuk melanjutkan kalimatnya.
"Sabrina takut"
_________________******___________________
Hayooo.. sengaja emang updatenya malem-malem begini wkwk😂😂
Ada yang berani baca malem-malem gak? Kalo ada langsung komen aja wkwkwk..
Jujur aja, Naya agak merinding waktu ngetik ini.. pasalnya si narasumber ceritain detilnya banget wkwkwk
❤❤
Ok deh.. thanks for reading
Jangan lupa vote dan comment ya.. Hope you like it❤⚘
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAMA [COMPLETED]
HorrorBASED FROM TRUE STORY Sabrina Azzahra, gadis asal Jawa Timur yang sejak kecil sudah dekat dengan dunia astral. Namun setelah masuk ke dunia perkuliahan, teror makhluk tak kasat mata itu semakin melekat dalam hidupnya. Hidupnya berubah total saat ia...