12

31 8 6
                                    

"Yang penting yakin!"

"Jadi gitu bil?" Tanya seorang perempuan berambut pendek.

"Ya ampun dia salah paham gue sama tu Cowo gada apa apa ko,lagian semalem dia cuma nganterin gue nyari makan doang." Ujar gadis di sebelah nya lesu sambil menghela nafas kasar.

Hening beberapa saat,mereka sibuk bergulat dengan pikiran masing-masing.Entahlah,rasa nya sangat aneh ketika memiliki masalah dengan teman dekat hanya karna satu lelaki.

Gadis yang berambut panjang mendekat,duduk di samping nya lalu merangkul bahu teman nya tersebut.

"Hufft-- iya cin kita paham ko,lo tenang aja urusan si Lia biar gue yang ngejelasin ke dia" ucap nya seraya tersenyum.

Cinta menatap sebentar gadis di sampingnya,balas tersenyum lalu mengangguk."Makasih bil"

Bila balas mengganguk.

Sedangkan teman teman yang lain nya balas mendelik,gerah dengan sikap Lia yang sangat kekanak-kanakan itu.
"Lagian itu si Lia apa apaan si,cuma gara gara masalah gitu doang dia jadi kaya gitu,kaya anak SMP baru putus cinta aja!" ujar aini emosi.

Tia tak kalah emosi dia balas perkataan Siti,mengepalkan tangan ke depan wajah,lalu memasang muka seserius mungkin.
"Ingin rasa nya aku menampol tampang watados nya itu!"

Mereka semua terdiam awal nya,namun di detik berikutnya mereka balas mendelik pertakaan tia barusan.

Sungguh dramatis.

"Halah so-soan mau nampol tampang nya lo,ketemu aja cuma gigit gigit jari kaga jelas" Ucap bila sewot.

Tia diam,dia berancang-ancang membalas perkataan bila barusan.

"Bil lo kalo mau ribut sama gue bilang,Tinggal pilih arena.lo mau dimana? Lapangan?kolam renang?atau semak semak?"

"Najis semak semak,dikata gua mau nyari belalang apa" Yang lain hanya menatap mereka malas,jika sudah begini adu mulut antara tia dan Bila memang susah di pisahkan.

"Berisik kalian.udah lah mending kita balik ke kelas,bentar lagi masuk" Ajak Ily dan yang lain hanya mengangguk menyetujui.

"Aduh livan livan,maka nya laen kali tuh jangan mau mauan disuruh begitu sama cewe etdah" ucap rian berisik sambil merangkul livan dan bergeleng geleng dramatis.Livan hanya memutar bola matanya malas,kalo bukan karena kasian livan mana mau di suruh seperti itu tadi.

"Lagian tuh cewe kaya nya sengaja gitu deh,Kaya carmuk gitu sama kita kita ye ga?"

"Kita?Livan aja kali Lo kaga!" Balas fakri santai.

Sedangkan yang lain berfikir apa yang di katakan adit barusan ada benarnya juga,tapi yah mereka tidak ingin ambil pusing,lagipula itu hanya masalah kecil dan mereka niat membantu hanya itu tidak lebih.

MSC (Miss Sarap Comunity)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang