Happy reading✨
Perpisahan itu nyata ada nya,jangan jadi bodoh dengan memohon kepada seseorang hanya untuk menetap-unk.
•
•
•
Ke-delapan cowo tersebut sedang menghabiskan waktu bersama di sebuah lapangan tidak terpakai samping rumah Ade.
Di sana,ada Fajri yang sedang mendrible-drible bola dengan muka kesal,mengajari Adit menembak bola ke arah Ring,namun gerakan lelaki bongsor itu lebih kaku daripada robot.
Fikri,lelaki itu entah sedang apa,bergelantungan di tiang Ring sambil tertawa lebar bersama Rian.Ck,itu pasti ajaran si bodoh-Weirdo rian.
Dan lagi sebelah kanan lapangan ada Ade dan Dimas yang sedang selfi-selfi,sesekali mereka berdebat karna hasil jepretan nya kurang bagus,Dasar cowo narsis.
Dipinggir lapangan ada ada Zidan dan Livan yang mengamati satu persatu kegilaan sahabat mereka.
Kadang mereka berfikir bagaimana bisa mereka sahabatan dengan para alien itu,karna sejujur nya mereka merasa paling waras di antara mereka yeah-walaupun sejujurnya Livan memiliki hobi karaoke dan Zidan yang sering melihat tutorial make up,tapi tak apalah selagi teman-temannya yang lain tidak tahu.
"Gue jadi inget pas pertama kali kita ketemu,"Livan menoleh ke-arah Zidan yang menatap lurus ke depan.
Livan mendengus kasar,kalo di ingat-ingat pertemuan mereka itu sangat unik.
Flashback.
Saat itu livan sedang jalan sendirian,sambil mendengar musik menggunakan earphone dia jalan dengan santai,sesekali ikut bersenandung di part favoritnya.
Livan duduk di sebuah halte menunggu angkutan umum yang akan mengantarnya pulang,melepas earphone,dan melihat jam di pergelangan tangannya ia mendengus kasar hari ini sudah sangat sore,tapi tidak ada satu pun angkutan umum yang lewat.
Ini semua karna senior idiot itu,andai saja livan tidak termakan omongan sialan nya,pasti livan sudah bergelayut manja dengan kasur nya,oh ya tuhan,membayangkan kasurnya livan jadi ingin cepat-cepat sampai rumah.Jadi ia memutuskan untuk berjalan kaki saja
Namun,baru berapa langkah tiba-tiba livan di kejutkan oleh seseorang yang menarik kasar lengannya.Livan tersentak saat lelaki tersebut mengajak livan berlari sangat kencang.
Sampai pada akhirnya mereka tiba di sebuah toko usang yang mungkin sudah tidak terpakai.sambil menetralkan degup jantung dan nafasnya ia melirik ke arah pergelangan tangannya yang masih digenggam oleh lelaki tersebut
Lalu ia menghempas kasar tangannya,mendelik tak suka ke arah cowo yang sedang nyengir bodoh itu.
Apa apaansi orang ini.
"Sorry,bro gue tadi refleks aja narik lo,"lagi,dengan senyum bodoh nya elaki teresebut mengulurkan tangan
"Gue-Rian,Anak SMP cahya?kalo lo,"Livan mendelik tak suka,di pikir ia anak gadis apa,yang mau-mauan di ajak lari,lalu kenalan setelahnya.Fiktif sekali,ck.
Tak kunjung mendapat balasan akhirnya Rian menarik lagi uluran tersebut dan menggaruk tengkuknnya,salah tingkah.
Lalu,saat Rian melihat Livan yang bersiap meninggalkan tempat tersebut lantas mencegah nya."Lo jangan kemana-mana diluar bahaya,"Livan mengernyit kebingungan seakan mengerti Rian melanjutkan ceritanya,"Diluar lagi ada bentrok antar sekolah gue sama SMP sebalah,kalo lo keluar entar yang ada lo kena keroyok mereka"
KAMU SEDANG MEMBACA
MSC (Miss Sarap Comunity)
Fiksi Remajaini bukan kisah tentang cewe cantik yang mampu menaklukan most wanted sekolah. ini juga bukan kisah bad girl yang bertemu bad boy. Juga bukan kisah sahabat yang menjadi cinta. Ini hanya kisah sederhana yang nyata tentang sebuah persahabatan yang tid...