Chapter 18

4.1K 204 25
                                    

~Keesokan harinya~
Krystal sedang berada diruangan kerja sang suami. Ia sedang mengurus cabang perusahaan di New York. Ya, suaminya adalah seorang manager di perusahaan terbesar di Korea dan sudah memiliki banyak cabang.
Tok... Tok... Tok (seseorang mengetok pintu)
"Masuk!" Ucap Krystal
Lalu masuklah sekretarisnya.
"Maaf nyonya, ada yang mencari anda katanya ia anak buah anda." Ucap si sekertaris
"Oh suruh dia masuk!" Perintah Krystal
Lalu sekretaris itu mengangguk dan mempersilahkan orang tersebut untuk masuk.
"Apa kau sudah mendapatkan informasinya, Soo bin? Tanya Krystal
"Sudah nyonya, ini berkasnya."
Kata lelaki yang bernama Soo bin itu sambil memberikan sebuah berkas ke Krystal. Krystal pun membaca berkas tersebut satu per satu.
"Menurut informasi yang aku dapat, Tzuyu berasal dari anak seorang manager dari sebuah perusahaan di Korea namun tidak lama ini ia dipecat karena kasus korupsi dan sekarang appa-nya ada dipenjara. Tapi tidak ada yang mengetahuinya karena Tzuyu sama sekali tidak mengatakannya. Bahkan ia sempat berbohong kalau ia itu berasal dari keluarga kaya raya. Dan aku juga dengar kalau Tzuyu itu sering menggoda laki-laki kaya, bahkan yang sudah punya istri sekalian. Ini bukti dan fotonya." Jelas Soo bin sambil menyodorkan sebuah foto
"Cih ternyata ia hanya wanita jalang, lalu bagaimana dengan Suho?" Tanya Krystal lagi
"Ia berasal dari keluarga kaya, appa nya adalah direktur dari perusahaan IHQ." Lanjut Soo bin menjelaskan
"Baiklah, aku puas dengan info mu. Tapi aku punya satu pekerjaan lagi untukmu." Ucap Krystal
"Apa itu nyonya? Dengan senang hati saya akan melaksanakan tugas dari nyonya." Jawab Soo bin percaya diri
"Aku ingin kau ambil semua klien dari IHQ untuk berpindah ke perusahaan kita dan pastikan kalau perusahaan itu akan 'bangkrut'" Perintah Krystal
"Baiklah kalau itu maunya nyonya, saya akan laksanakan." Ucap Soo bin
"Kalau begitu saya permisi dulu." Lanjut Soo bin sambil membungkuk hormat dan dibalas anggukan oleh Krystal
"Mari kita mulai Tzuyu." Ucap Krystal pelan sambil senyum puas
🐴🐴🐴
~SOPA~
"Lisa, ayo kita kekantin, kita makan bersama Jimin." Ucap Rose
"Dih, pasti aku hanya dijadikan kacang disana." Jawab Lisa
"Gak kok, ayolah sekali-kali makan bersama kami. Kau tahu kemarin Jimin cemburu padamu." Ucap Rose
"Kenapa?" Tanya Lisa
"Karena kemarin aku meninggalkannya dikantin dan mencarimu wkwk." Jawab Rose
"Oh, karena itu. Lalu kenapa kau mengajakku makan bersamanya, nanti kalau aku ikut.. dia malah makin cemburu." Balas Lisa melas
"Nggak kok, aku sudah memberinya penjelasan, bahkan ia yang mengajakmu makan siang." Ucap Rose
"Benarkah? Kalo begitu aku ikut, aku juga sudah lapar." Jawab Lisa
"Eh, oh iya Jisoo dimana?" Tanya Rose
"Umm... tadi Jisoo lagi nyontek PR." Ucap Lisa
"Nyonteknya pakek bukunya siapa?" Tanya Rose lagi
"Entahlah, kayaknya tadi pakek bukunya... eh, siapa ya? E.... si Yeri kayaknya. Memangnya kenapa Ros?" Lisa balik nanya
"E... gpp kok, umm... mending kita langsung kekantin aja yok!" Kata Rose sambil menarik tangan Lisa
Saat perjalanan menuju kantin, tiba-tiba Jungkook menghampiri Lisa dan Rose.
"Lisaa!!" Teriak Jungkook
"Mau apa lagi sih kau?! Kan aku sudah bilang, jika kau mendekati sahabat ku lagi, maka kau akan berhadapan langsung denganku. Gini-gini gua pernah latihan di Ktigers tauk, palingan gua sentil... lo lanģsung mental ke Papua barat." Ucap Rose sambil melotot, ampek mau copot tu bola mata👀
"Sudahlah Ros, tidak perlu diladeni lagi. Lebih baik kita cepat kekantin. Kasihan Jimin, pasti dia sudah menunggu lama." Ucap Lisa sambil menarik tangan Jungkook
Lho?
"Eh, maap salah tangan." Tanya Lisa ogeb, langsung salting deh.... dan Lisa pun kembali menarik tangannya Rose
Namun lagi-lagi Jungkook menghalangi jalan mereka.
"Lisa... ku mohon sekali saja, beri aku kesempatan. Aku sungguh-sungguh menyesal." Ucap Jungkook setengah mewek
"Apa perkataanku yang kemaren kurang jelas, Kookie? Aku minta kau jangan dekati aku lagi. Lo gue end." Balas Lisa agak lebay, mungkin karena faktor Rose kalik ya.. wkwk
Lisa pun kembali menarik tangan Rose dan berjalan melewati mantannya. Eh...
"Apa begitu besar rasa benci mu kepadaku Lis? Apa aku harus menyerah dan pergi dari kehidupanmu?" Batin Jungkook, namun... ia menggelengkan kepalanya
"Tidak, aku tidak boleh menyerah begitu saja, aku harus terus berjuang untuk mendapatkan cintamu kembali. Ia bilang ia masih sangat mencintaiku tetapi rasa cinta itu tertutup oleh rasa kebencian. Kalau begitu aku harus menghapus rasa benci itu dengan ketulusan, seperti kata eomma.. kau pasti bisa Jungkook, spirit!" Batin Jungkook

Love We [Liskook]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang